Chapter 7.2 {B-Side Track}

1.2K 120 4
                                    

"Sudah kubilang, kau harus memperhatikan kesehatanmu. Sebentar lagi kita akan comeback, Hoon! Apa jadinya jika kita comeback tanpamu, eoh?"

"Apa maksudmu, hyung? Kau berbicara seolah-olah aku akan mati dalam waktu dekat. Lagipula aku baik-baik saja, ini hanya sakit biasa,"

"Bukan masalah sakit biasa, tapi kau terus-terusan mengabaikan kesehatanmu demi memproduksi lagu, dan itu sudah menjadi kebiasaan burukmu,"

"Aku begini juga demi kalian,"

Sudah sekitar 15 menit keduanya beradu argumen. Baik Jeonghan maupun Jihoon tak ada yang ingin mengalah. Bahkan tak ada pula yang ingin melerai mereka, termasuk sang leader. Karena jujur saja, mereka juga ingin Jihoon sadar akan pentingnya kesehatan, apalagi menjelang comeback seperti ini.

Sebenarnya ini bukalah sebuah argumen, melainkan nasihat demi kebaikan dirinya. Namun kalian tahu kan, bahwa Jihoon tak akan dengan mudahnya menuruti perkataan para member.

"Setidaknya kau beristirahat sejenak," ujar Jeonghan sembari memeras handuk yang sudah dibasahi air dingin, kemudian meletakannya di dahi Jihoon.

"Jika aku beristirahat meski hanya sejenak, maka akan semakin banyak waktu yang terbuang. Semakin banyak waktu yang terbuang, semakin lama pula kita harus melakukan comeback. Semakin lama kita tidak melakukan comeback, maka semakin banyak fans yang akan meninggalkan kita. Semakin banyak fans yang meninggalkan kita, maka saham agensi akan semakin turun. Semakin turun saham agensi, maka semakin sedikit pula gaji yang kita dapat. Yaa..meskipun hingga sekarang kita memang sama sekali belum mendapatkan gaji sepeser pun,"

Jeonghan menepuk jidatnya berkali-kali. Kesal dengan Jihoon yang tak kunjung mendengarkan nasihatnya, namun disisi lain ia juga kesal dengan perkataan Jihoon. Kesal, karena memang itulah kenyataannya. 

Semua yang dikatakan Jihoon adalah fakta. Mereka tak akan dibayar sebelum mereka berhasil mencapai titik yang diinginkan agensi.

"Cih!" Jeonghan berdecih.

"Kau ini seperti orang yang diperbudak saja, Hoon," lanjut sang malaikat SEVENTEEN tersebut.

Mendengar itu, Jihoon malah balik berdecih. "Bukankah memang begitu kenyataannya, hyung?" ujarnya sembari tersenyum kecut.

Jeonghan terdiam. Tak hanya Jeonghan, namun seluruh member pun dibuat terdiam oleh kalimat yang dilontarkan Jihoon.

"Setidaknya aku melakukan semua ini demi masa depan tim kita," lanjut Jihoon.

Jihoon termasuk ke dalam salah satu member yang sangat jarang mengeluh, meskipun ia sebenarnya sadar betul bahwa ia dan timnya diperlakukan secara tak adil oleh agensi. Maka itu, tak heran jika semua terkejut dengan keluhan Jihoon yang secara tak langsung ia ucapkan tersebut.

Sebenarnya Jihoon cukup sering mengeluh, namun ia tak ingin menceritakannya kepada para member. Ia tak ingin menciptakan kesan seolah dirinya lelah, kesal, atau pun muak dengan semua yang telah mereka lalui.

Jujur. Jihoon lelah. Tak mungkin jika ia tidak lelah. Hanya saja ia tidak ingin menurunkan semangat para member. Maka itu, yang bisa ia lakukan adalah menghilangkan segala macam keluhan atau pun pikiran negatif, dan membalasnya dengan cara bekerja lebih keras.

 Bagaimana pun juga, ia tahu bahwa semua orang mengandalkannya, dan ia tak ingin mengecewakan mereka begitu saja.

Seketika satu ruangan hening. Berbicara dalam pikiran masing-masing. Hingga pada akhirnya sang leader dari performance team pun berusaha kembali mencairkan suasana.

"Hey, bagaimana kalau kita mendengarkan b-side track saja? Kita tak punya banyak waktu untuk menghafalkannya, bukan?" yang kemudian langsung disetujui oleh semua member.

[✔] Ode to You ; 세븐틴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang