Alter Ego

18K 958 22
                                    

Brakkkk ... suara gebrakan pada meja yang begitu keras dalam ruangan pengap dan kini terasa semakin panas.

"Jadi apa yang harus saya lakukan pada anda, pak? Sedari tadi, bapak hanya berputar untuk memperpanjang masalahnya. Saya perlu ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan putri saya. Dan jika terjadi sesuatu padanya, saya akan mencari bapak untuk pertanggung jawaban." Ucap William yang kini semakin terpancing mengeluarkan amarahnya.

"Cih ... tidak akan terjadi apa-apa pada putri mu, Tuan. Yang saya butuhkan sekarang pertanggung jawaban anda pada saudara saya ini."

"Saya sudah menawarkan beberapa pilihan untuk bertanggung jawab, tapi anda tidak memilih satu pun dari pilihan yang saya tawarkan."

"Cukup!!! Dad, Ily, tolong Ily!!!" Ucap Seano begitu panik seraya memasuki ruangan saat melihat keadaan adiknya yang kini tergolek pingsan dalam pelukan sang mommy.

William bergegas untuk bangkit, "ehhh ... Bagaimana dengan ini?" Cegahnya pada William seraya memegang keras pergelangan tangan William hingga membuat ia terduduk lagi.

William pun mengeluarkan dompetnya. Dan dengan kasar, ia memberikan kartu namanya pada orang itu.

"Minggu depan anda bisa datang ke kantor saya. Keluarga saya lebih penting dari pada perdebatan tak berguna dengan anda yang tak ada akhirnya sedari tadi."

Dengan cepat William bangkit dari duduknya dan berlari keluar. Ia kini melihat sang istri yang tengah menangisi putrinya.

"Sayang, ada apa? Kenapa bisa seperti ini?" Tanya William begitu panik seraya mengambil alih putrinya.

"Aku juga gak tahu mas, cepat ... cepat kita ke rumah sakit sekarang hiksss ... hiksss." Tanpa banyak bicara lagi, mereka pergi meninggalkan tempat itu.

Sean dan Seano begitu resah melihat keadaan adik tersayangnya. Jika itu mereka, mungkin masih bisa bertahan atau melawan sang penjahat. Namun, lain hal nya dengan sang adik yang tak bisa berkutik karena ia hanya seorang gadis kecil yang perlu di lindungi.

Saat di perjalanan, Seano di perintahkan oleh William untuk menghubungi ibunya, nenek dari si kembar dan Willy.

"Hallo, ada apa sayang? Bagaimana mainnya, seru?" Ucap seseorang di sebrang sana.

"Grandma, tolong kami. Daddy bilang, grandma harus menghubungi rumah sakit agar Willy mendapat penanganan lebih cepat."

"Astaga! Ada apa dengan cucuku?"

"Nanti Seano ceritakan, Grandma, jangan lupa hubungi rumah sakitnya."

"Iya abang, Grandma akan segera hubungi rumah sakit dengan tempat terdekat dari posisi kalian."

"Terima kasih, Grandma."

"Sama-sama, sayang."

Rumah sakit telah di gemparkan oleh kedatangan keluarga Azfary sang penguasa bisnis. Namanya yang tak di ragukan lagi telah melejit sukses di berbagai negara, kini telah berada di sekitar mereka.

Tak segan dari mereka yang mencuri-curi pandang menatap ke arah mereka. Ada pun tangan jahil yang memotret mereka dari jauh maupun dekat.

Sean Seano memiliki daya pikat tersendiri bagi para pecinta anak-anak.

Wajah tampan dan menggemaskan, namun memiliki tatapan tajam. Perfect!

"Dok, bagaimana keadaan putri saya dok?"

"Pasien mengalami shock akibat tekanan. Untuk melihat kondisi lebih lanjut lagi, saya akan memeriksa pasien jika sudah sadar dari pingsannya."

"Baik, dok. Terima kasih"

TWIN BROTHERS POSSESSIVE (Complete Dreame) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang