Willy menyebutkan pesanan nya pada Seano. Namun tiba-tiba, satu buah ice cream kini berada tepat di hadapannya. Willy mendongakkan kepalanya ke arah depan untuk melihat siapa yang memberinya ice cream ini.
"Kak Kean?"
"Hai Willy, nih buat kamu."
"Beneran buat Ily?" Tanya Willy dengan nada antusias nya.
"Iya, nih."
Saat tangan indah itu terulur untuk mengambilnya, seseorang tiba-tiba saja datang merampas barang yang kini berada di hadapannya.
"No!" Ucap nya dengan tegas serta memberikan tatapan tajam nya pada Willy.
Willy menatap sendu Ice cream yang kini tengah berada di genggaman Seano kemudian menatapnya tajam.
"Biar abang beliin yang lain. Lihat sayang, ini ada kacangnya."
Seano memperlihatkan kemasan ice cream itu pada Willy. Sungguh, ia sangat menyesal kala dirinya melihat Seano dengan pandangan tajam dan merajuk padanya. Padahal abangnya itu sungguh sangat perhatian.
"Emang ada apa dengan kacang?" Ucap Kean memecah keheningan dari dua orang di hadapannya.
"Kata Mommy, Willy alergi kacang, Kak."
"Ya ampun... Willy, maaf ya, kakak gak tau."
"Gak papa kok, untung ada abang, hehehe."
Tanpa di sadari keduanya, ternyata Seano tengah berjalan mendekati stand ice cream dan memesan satu cup berukuran sedang.
Setelah mendapatkan pesanannya, Seano pun duduk di samping Willy yang langsung di sambut antusias olehnya.
"Yeaayy... Ice cream!!! Makasih abang..." Willy pun mengecup pipi Seano yang langsung mendapatkan elusan di puncak kepalanya.
Kean yang melihat itu hanya bisa diam tanpa berkutik sedikit pun.
"Astaga! Apakah aku sudah kalah sebelum berperang?" Batinnya kala melihat Willy dan Seano kini tengah bercanda riang tanpa menghiraukan nya.
Seano mengalihkan pandangannya pada Kean yang kini tengah meminum minumannnya. Sungguh tak tahu malu. Memangnya sejak kapan orang ini di perbolehkan duduk disini.
"Lo,"
"Apa?" Ucap Kean dengan nada jutek nya membuat Seano menaikkan sebelah alisnya.
"Pergi!"
"Gak! Oh ya, Will—" Ucapannya terpotong kala Seano bersuara kembali.
"Kita pergi sayang." Seano pun meraih tangan Willy untuk ikut bangkit dari duduknya.
Hal itu semakin membuat Kean geram bukan main.
"Okey, gue yang pergi!" Putusnya dengan kesal namun membuat Seano kembali membawa Willy duduk di tempat sebelumnya.
"Ada apa sih, Bang?"
"Enggak, Sayang. Makan lagi ice cream nya ya...."
Kean merasa tak rela kala dirinya di usir oleh Seano. Ia terus menatap Willy yang ternyata tanpa di sadari Willy telah menatapnya balik.
"Ada apa kak Kean?"
"Ah– e... enggak, kakak mau pamit ya, soalnya di tunggu mama."
"Ohh? Okey Kak." Ucap Willy seraya menganggukkan kepalanya.
"Bye Willy...."
"Bye, Kak...." Willy melambaikan tangannya seraya tersenyum cerah membuat Kean semakin di mabuk asmara.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWIN BROTHERS POSSESSIVE (Complete Dreame)
Novela JuvenilMempunyai adik yang lucu, cantik, imut dan menggemaskan adalah sesuatu yang mereka inginkan. Bahkan, mereka telah berjanji sewaktu kecil akan menjaga dan menyayanginya setulus hati. Hingga kehadiran bayi mungil dengan pipi chubby itu tersenyum sea...