Bel istirahat pun berbunyi, semua murid yang mendengar itu langsung keluar berhamburan dari kelasnya menuju kantin atau pun perpustakaan. Tak banyak dari mereka juga yang pergi ke lapangan untuk bermain bola atau sekedar mengobrol di koridor.
Seano melangkah kan kaki nya dengan penuh percaya diri tanpa menghiraukan orang-orang yang sedari tadi memuji dirinya.
Karena saat ini, ia hanya ingin bertemu dengan Sean, dan mereka akan makan bersama untuk pertama kali di kantin sekolah barunya.
Tok tok tok, suara ketukan pintu membuat para siswa yang tersisa di kelas itu langsung menatap ke arah dirinya.
"Sean? Ngapain ketuk pintu?" Tanya seorang siswi yang kini berjalan mendekat ke arahnya.
" .... " Seano tak menjawab, ia hanya menatap mata siswi di hadapannya dengan tatapan dingin dan menunjuk nama yang telah terpampang jelas di name tag nya.
Siswi itu melihat jari telunjuk Seano yang kini tengah menunjukkan nama padanya.
"Seano?"
"Aahhh ... jadi kalian kembar? Wahhh ...." Tanya nya dengan sangat antusias.
"Gilaa ... Satu aja bikin gue hampir over dosis apa lagi ini, ada dua." Batinnya seraya menatap Seano dengan pandangan penuh harap nya.
"Bang," panggil seseorang yang bisa di pastikan jika itu adalah Sean.
"Ngapain ke kelas kakak?" Tanya Sean sesekali melihat teman sekelasnya yang kini tengah menatap Sean Seano seolah ingin menerkam keduanya.
"Bareng, Abang males sama mereka"
"Ohh ... Iya ayo"
Sean menatap kelasnya sekilas, "ternyata dia gak sekelas sama gue, ya" batin nya merasa kecewa akan kenyataan yang ada.
Akhirnya, Sean dan Seano melangkah kan kaki nya menuju kantin. Bisa di pastikan jika saat ini keadaan kantin telah terisi penuh.
Setelah sampai, keduanya langsung berjalan menuju stand makanan yang telah berjajar rapi untuk memuaskan nafsu makan para siswanya.
"Pak, nasi goreng spesial satu" pesan Sean.
"Siap, Den"
"Bu, saya mau salad buah dan jus alpukat satu"
"Siap siap siap ... di tunggu sebentar ya, Den"
"Iya, Bu"
Tak menunggu lama lagi, pesanan mereka telah siap. Akhirnya mereka pun mengucapkan terima kasih dan segera pergi untuk mencari tempat duduk.
Matanya terus berkeliling mencari tempat yang kosong.
"Penuh ya, Bang?"
"Hm ... mau ke taman aja?" tawar Seano yang ternyata masih melihat keadaan kantin.
"Ay ... eh, eh ... ada tuh, Bang! Itu tuh, disana."
Seano menganggukkan kepalanya tanda setuju. Mereka berjalan berdampingan membuat eksistensi mereka semakin terlihat jelas.
Beberapa siswi yang menyadari kehadiran mereka langsung sibuk membicarakan keduanya.
"Adik kelas tahun ini ganteng ganteng ya ..."
"Mereka tuh yang katanya anak pemilik sekolah ini"
"Serius, Lo?"
"Astaga ... jadi bingung mau pilih yang mana"
Tak hanya itu, mereka pun ada yang diam-diam mengambil potret mereka untuk di jadikan nya koleksi atau pembentukan fans di group besar AIS.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWIN BROTHERS POSSESSIVE (Complete Dreame)
Novela JuvenilMempunyai adik yang lucu, cantik, imut dan menggemaskan adalah sesuatu yang mereka inginkan. Bahkan, mereka telah berjanji sewaktu kecil akan menjaga dan menyayanginya setulus hati. Hingga kehadiran bayi mungil dengan pipi chubby itu tersenyum sea...