H 8

720 154 42
                                    

VOTE VOTE VOTE

Seorang gadis cantik berjalan tergesa-gesa di sebuah lorong rumah sakit, rambutnya yang semula ditata rapi kini nampak sedikit berantakan.

Bae Irene, sedari tadi mencoba menghubungi kekasihnya tapi Sehun sama sekali tak kunjung mengangkat telfonnya.

Irene dilanda kebingungan, pasalnya Wooyoung tak memberi tahu dengan jelas sepupu Sehun di rawat di kamar nomor berapa. Irene menggigit kukunya yang tak bersalah, kemudian bergegas menuju resepsionis rumah sakit.

"Permisi, pasien bernama Kim Taehyung dirawat di kamar nomor berapa?" Tanyanya sembari mengatur nafasnya yang tak beraturan.

"Pasien atas nama Kim Taehyung dirawat di kamar nomor 71 lantai 8."

Irene membungkuk mengucapkan terima kasih, dan segera bergegas menuju lantai 8.

.

Irene berdiam diri di depan sebuah pintu yang bertuliskan angka 71. Memberanikan diri mengetuk pintu tapi tidak ada yang kunjung membukanya, dengan perlahan ia memutar kenop pintu dan masuk kedalam ruangan yang terlihat sangat hening.

Ia menatap sedih ke arah Taehyung, ya meskipun di pertemuan pertama mereka Taehyung amat sangat menyebalkan, tapi bagaimanapun juga ia adalah sepupu dari Sehun, kekasihnya. Yang artinya sebentar lagi Taehyung juga menjadi bagian keluarganya.

Suara dibelakangnya membuatnya terperanjat kaget.

"Siapa kau? Berani memasuki ruangan cucuku tanpa ijin."

Irene melebarkan matanya dan segera membungkuk mengucapkan maaf. "Saya sudah mengetuk pintu tapi tidak ada seorang pun di dalamnya. Maaf, mungkin tindakan saya terbilang lancang tapi saya tidak memiliki niat jahat sedikit pun."

Myung Ho menghela nafasnya lega, ia mengangguk dan mempersilahkan Irene duduk.

"Apa hubunganmu dengan Kim Taehyung?." Tanya Myung Ho to the point.

Irene melebarkan matanya, mulutnya sedikit membentuk huruf O karena saking kagetnya.

"Saya pernah bertemu sekali dengan Taehyung, Sehun oppa juga mengatakan jika Taehyung adalah sepupunya." Jelas Irene.

"Kau juga mengenal Sehun?." Tanya Myung Ho dengan tatapan menyelidik.

Irene mengangguk, "Saya adalah kekasih Sehun oppa."

Kini giliran Myung Ho yang mengangakan mulutnya, Sehun tidak pernah membawa gadis pulang kerumah sebelumnya, makanya Myung Ho kaget saat gadis di depannya ini menyebutkan diri sebagai kekasih dari salah satu cucunya.

"Tunggulah di sini, Sehun barusaja mengantar Jiyeon pulang."

Memang Jiyeon itu siapa? Kenapa harus diantar oleh kekasihnya? Cih pasti gadis itu ingin selalu berdekatan dengan Sehunnya.

.

"Kiri kiri."

Sehun menghentikan mobilnya paksa, melirik Jiyeon dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Aku turun di sini saja. Terima kasih banyak sudah mengantarkanku." Jiyeon bergegas keluar dari mobil, tapi gagal karena pintu mobil terkunci. Ia pun melirik Sehun sebal, terjadilah perang mata diantara mereka.

"Kau pikir jalan ini milik kakekmu? Seenaknya saja meminta turun, lagipula kenapa kau menyebutkan kata kiri kiri? Kau pikir aku supir angkot?." Dumel Sehun, tanpa ijin dari Jiyeon, ia kembali melajukan mobilnya.

"Aku meminta mu berhenti, kenapa kau malah melajukan mobilmu?" Gerutu Jiyeon.

"Diam saja, kau terlihat seperti nenek-nenek jika terus saja mengoceh."

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang