Seorang gadis dengan kedua mata yang tertutup dengan sebuah kain berwarna hitam. Rasa nyeri di bagian tekuknya terasa amat sakit, ditambah lagi rasa kebas di kedua tangannya yang terikat dalam jangka waktu semalaman.
"Tolong lepaskan aku." Suara parau itu terdengar begitu lemah, gadis itu mencoba memberontak dengan sisa tenaga yang ia miliki, tapi nihil. Simpulan tali di kedua tangannya begitu kuat.
Sejemang, Jiyeon menajamkan indra pendengarannya. Ketukan pantofel itu menciptakan irama tersendiri. Jiyeon mendongakkan kepalanya yang terasa berat saat menyadari jika ia tidak tengah sendiri, melainkan ada orang lain yang tengah berjalan mendekatinya.
Dengan kasar pria itu menarik kain penutup mata Jiyeon yang sedikit basah karena lelehan keringat yang bercampur dengan air mata.
"Terkejut?" Raut pongah sekaligus senyum asimetris itu nampak mengejutkan, berkacak pinggang sembari menatap Jiyeon lekat.
"Kk-kau!!"
.....
Chanyeol melempar beberapa lembaran foto ke meja Sehun. Tanpa berucap kata lagi, Sehun meraih foto-foto itu dengan tatapan yang masih tertuju ke arah sahabatnya, Chanyeol.
"Informasi yang didapat dari cctv di Incheon, Irene tidak sendiri melainkan dengan seorang pria berhoodie hitam di sebelahnya. Mereka menuju Beijing."
Oh Sehun, pria itu mengurut pangkal hidungnya. Menilik layar monitor yang menampakkan bahwa kekasihnya tengah berada bersama dengan seorang pria lain, mereka berdua terlihat dekat dan nyaman satu sama lain. Irene menghilang bukan karena diculik, ia menghilang karena keputusannya sendiri. Meninggalkan Sehun tanpa memberi kabar sedikitpun.
"Apa kau akan menyuruh orang-orang mu untuk terus mengawasi Irene?"
Terdiam sejenak, Sehun menatap dalam iris mata Chanyeol, "Tidak perlu. Dia pergi karena keinginannya sendiri."
Terdiam mematung, Chanyeol menilik kedua mata Sehun dengan ketidakpercayaan.
"Tidak biasanya kau seperti ini."
Hembusan nafas kasar yang meluncur dengan jelasnya dari bibir tipis Sehun membuat Chanyeol mengerutkan dahinya samar.
"Ada sesuatu yang tidak kau ceritakan padaku?"
Sehun hanya mengetuk-ngetuk kan jemari lentiknya pada meja kayu kualitas nomor satu di dunia dengan pikiran yang terombang-ambing teramat bimbang.
"Aku akan belajar melepasnya."
Mata bulat Chanyeol dibuat semakin membulat, seolah-olah akan copot dari tempatnya.
"Kau bercanda? Hei, memangnya ada masalah apa diantara kalian. Aku rasa hubungan kalian selalu berjalan dengan mulus."
Bohong jika Sehun melepaskan Irene dengan begitu mudahnya. Karena bagaimanapun juga Irene telah menemaninya dalam waktu yang lama. Tapi mengingat wasiat dari almarhum sang kakek membuat Sehun dilanda rasa gundah gulana dan harus menetapkan hatinya untuk meninggalkan sang kasih. Bukannya Sehun sudah tak lagi cinta, tetapi ia tidak ingin memainkan sebuah pernikahan. Setidaknya, ijinkan Sehun untuk belajar mencintai Park Jiyeon.
"Kakek menyuruhku untuk menikah dengan Park Jiyeon."
"APA!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
FantasyLangsung baca. Aku yakin kalian langsung suka :v Highest rank : 01 - Jiyeon 20 Desember 2019