Hari ini adalah hari terakhir keluarga dari Rumah Haneul menikmati liburan singkat mereka di Jeju. Setelah pagi tadi seusai sarapan mereka semua sempat berkeliling Jeju sambari mencari dan membeli cemilan, sore ini mereka pun telah siap untuk kembali pulang ke Seoul. Ya, meskipun tidak lebih dari dua hari, namun mereka tampak sangat menikmatinya.
Perjalanan yang cukup panjang, tidak lantas membuat mereka terlihat lelah. Malah mereka masih asik bercanda di dalam mobil. Bahkan saling berebut cemilan yang sempat dibeli tadi. Meskipun pada akhirnya beberapa mereka tumbang juga karena mengantuk.
Langit sudah gelap, dan malam sudah sangat larut ketika mini bus yang dikemudikan oleh Seongwoo itu sampai di halaman Rumah Haneul. Dengan wajah-wajah yang masih mengantuk, mereka bergantian keluar dari mobil. Membawa barang masing-masing dengan langkah yang diseret-seret.
"Anak-anak, bersihkan diri kalian dulu, baru setelah itu tidur!" teriak Hyu Ra, namun tidak ada sama sekali yang menyahut.
"Hya! Dengar tidak yang Eomma katakan?!" Jisung yang ada di samping Hyu Ra saat itu merasa kesal karena tidak ada yang menjawab sang ibu.
"Ne, Eomma!" Hyu Ra tersenyum mendengar jawaban serempak mereka.
Mereka pun masuk ke kamar masing-masing. Bergantian untuk membersihkan diri seperti yang diperintahkan sang ibu. Meskipun malas-malasan, tapi anak-anak itu tetap menurut.
Bagi mereka, apa yang dikatakan oleh Hyu Ra adalah yang terbaik bagi mereka. Ada alasan tertentu ketika sang ibu meminta atau sedang melakukan sesuatu pada mereka. Yang terkadang mereka sendiri tidak mengerti maksud sang ibu, tapi mereka tidak pernah menolak dan membantah.
Kwon Hyu Ra adalah segalanya bagi anak-anak itu. Jisung, Minhyun, Guanlin, Woojin, Daehwi, Daniel, Jihoon, Seongwoo, Jaehwan, Seongwoon, dan Jinyoung. Mereka semua mencintai Hyu Ra melebihi diri mereka sendiri.
Mungkin mereka bukan anak kandung Hyu Ra, tapi Hyu Ra pun begitu menyayangi mereka tanpa melihat status. Wanita berusia 50 tahun itu merangkul serta mendekap mereka dengan senang hati dan kasih sayang. Ya, mereka semua. Mereka anak-anak yang sempat merasa putus asa dengan takdir hidupnya.
Jisung yang sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya bahkan ketika ia baru saja dilahirkan.
Seongwoon yang harus rela mengubur cita-citanya menjadi pemain sepak bola, karena dibuang oleh orang tuanya di jalanan.
Daniel, anak yang menjadi sangat nakal, bahkan terlihat seperi berandal karena efek dari perceraian kedua orang tuanya.
Minhyun, pria yang jago memasak dan sangat rajin. Yang dipisahkan oleh kedua orang tuanya dengan cara yang tragis.
Jaehwan yang memiliki suara emas. Anak yang sejak kecil hidup di panti asuhan dan sama sekali tidak tahu siapa keluarganya.
Daehwi. Seorang anak yang masih menunggu sang ibu kandung datang menjemputnya. Meski harapannya tidak lagi sekuat dulu untuk kedatangan ibunya, namun Daehwi masih setia menunggu.
Jinyoung. Keluarganya masih lengkap. Ia juga berkecukupan. Rumahnya besar. Tapi ia merasa sangat asing dengan rumahnya sendiri.
Jihoon, yang merasa tidak lagi memiliki keluarga setelah adiknya meninggal. Ia bahkan membenci dirinya sendiri karena kejadian yang merenggut nyawa sang adik, Jisoo.
Woojin. Anak yang sangat membenci pesta ulang tahun. Sering merasa kesal karena hari ulang tahunnya saja ia tidak pernah tahu.
Guanlin. Anak asal Taiwan yang datang ke negara orang karena dibuang oleh kedua orang tuanya. Ia yang diberi kesenangan lalu dengan tega ditinggalkan.
Seongwoo. Pria dermawan yang telah ditinggalkan sang ibu. Masih dalam pencarian untuk menemukan sang adik yang ikut dengan ayahnya setelah perceraian dengan ibunya.
Anak-anak itu memang dari berbagai macam latar belakang. Hidup mereka juga tidak terlalu beruntung. Pun dengan Hyu Ra. Ia yang selama menikah tidak memiliki anak, namun setelah beberapa waktu kemudian Tuhan mengirimkan Jisung yang sudah tidak memiliki orang tua, suaminya malah meninggalkan Hyu Ra untuk selamanya. Ya, Hyu Ra pun sebenarnya memiliki kisah hidup yang memilukan. Namun, sekarang ia merasa bahagia karena anak-anak itu.
Dan maka dari itu, Hyu Ra tidak ingin anak-anak tersebut hidup menderita lagi. Sudah cukup. Tidak dan jangan ada lagi. Bahkan kalau masih diizinkan, Hyu Ra masih ingin merangkul anak-anak yang memiliki nasib serupa.
Jika bagi anak-anak itu, Hyu Ra adalah segalanya. Begitu pula sebaliknya. Anak-anak manis itu juga segalanya bagi Hyu Ra. Mereka yang menemaninya di kala Hyu Ra merasa sepi. Mereka yang selalu menghibur Hyu Ra dengan tingkah polos dan lucu mereka. Meskipun terkadang ada saja keributan kecil yang terjadi, tapi Hyu Ra sangat menyukai itu walaupun akan membuat kepala pusing.
Satu harapan Kwon Hyu Ra. Ia diberi umur panjang dan kesehatan agar bisa bersama-sama dan menjaga mereka. Berkumpul meskipun di rumah yang tidak besar namun penuh kehangatan. Ya, di Rumah Haneul.
The End.
Beautiful by Utii Han
25 Maret 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful || Wanna One [Complete]
FanfictionRumah Haneul. Bukanlah hanya sekedar rumah biasa. Rumah milik wanita berusia 50 tahun itu telah banyak memberikan mereka-yang tinggal di sana-kenangan yang luar biasa berharga. Kebersamaan. Kekeluargaan. Sedih bersama, bahagia bersama. Meski mereka...