15. Sihir

712 104 3
                                    

Ketiga pria itu menatap Tanda itu dengan ngeri. Tanda itu akhirnya berhenti menggeliat di lengan James. Sekarang, tanda itu tampak dengan tinta hitam, orang yang melihatnya mungkin bisa tertipu karena tanda itu tampak tidak berbahaya. James-lah yang pertama kali menyadari bahwa, di tangannya, dia masih memegang tongkatnya.

Ketika dia membungkuk, beberapa naluri kecil yang hampir terlupakan menyuruhnya untuk tetap memegang tongkatnya bagaimanapun caranya. Dan dia mendengarkan naluri tersebut.

Dia menunggu rasa sakit untuk menerpa dirinya — rasa sakit yang luar biasa menusuk — tapi rasa sakit itu tidak pernah muncul. Tubuhnya segera menekuk ke belakang — melihat tongkat di tangannya saja sudah cukup untuk menyebabkan rasa takut membanjiri dirinya.

Bill menatap Tanda itu dengan campuran ketakutan, ngeri, dan sedikit rasa penasaran. Bagaimanapun, itu adalah sihir yang mengesankan. Mengerikan, iya. Gelap, iya.

Tapi semuanya luar biasa tetap sama.

Dia terkejut ketika James berbicara.

"A-aku masih bisa— aku memegang tongkatku," ucapnya. Dia menatap tangannya yang tampak cedera mencengkeram tongkat itu seolah-olah itu adalah nyawanya.

Yang, sejujurnya, memang begitu.

Bill tahu bahwa kutukan itu sudah hilang — dimusnahkan. Kutukan itu tidak akan kembali; dia telah mengurusnya. Jadi, semengesankannya hal tersebut, Tanda itu tidak memiliki kutukan di baliknya. Karenanya, Tanda itu tidak bisa menghentikan James untuk melakukan sihir.

Semua itu hanyalah — hanyalah noda di kulitnya. Sekarang setelah Tanda itu berhenti bergerak, Bill bisa melihat bahwa ada perbedaan yang jelas antara Tanda itu dan Tanda Kegelapan. Di satu sisi, di lengan kanannya, yang meskipun tidak berarti banyak, tampaknya menjanjikan lebih banyak perbedaan.

Dan juga, James tidak memperoleh Tanda itu dalam proses yang sama dengan Pelahap Maut lainnya. Voldemort tidak memberinya Tanda itu.

Sebenarnya, Voldemort mungkin juga tidak memberi James Tanda yang asli.

"James, apakah Kau-Tahu-Siapa yang memberimu Tanda itu sendiri?"

"Tidak. Malfoy yang memberinya. Aku penasaran apakah Voldemort akan marah karena dia meniru Tanda Kegelapan," ujar James dengan ekspresi tenang yang aneh dan asing.

"Itu bukan benar-benar Tanda Kegelapan," kata Bill. Remus mendongak dengan harapan yang besar di matanya.

"Tentu saja tidak," ucap James pelan. "Tanda Kegelapan menyebabkan rasa terbakar yang amat mengerikan saat terpasang di kulit. Tanda sialan ini menyebabkan rasa tersengat."

"O-oke," ucap Bill. James mulai membuatnya takut; dia menunjukkan tanda-tanda syok, dan tatapannya masih belum meninggalkan lengannya. "Bagaimana kau tahu seperti apa rasanya mendapatkan Tanda itu?"

Dia tidak menuduh James, tentu saja tidak. Namun, dia juga penasaran, dan dia ingin membuat James memikirkan sesuatu yang lain. James tertawa dingin, tetapi dia masih fokus pada Tanda di lengannya, dan ketika dia berbicara, suaranya terdengar dingin.

"Ketika sekelompok Pelahap Maut menguncimu di ruang bawah tanah dan berbincang saat mereka menyiksamu, kau belajar banyak hal." Remus mengalihkan pandangannya dari lengan James dan mendongak menatap James, tampak kesedihan yang mendalam di matanya.

"Aku seharusnya ada di sana-" dia memulai. James mengangkat tangan, akhirnya mengalihkan pandangan dari lengannya; meski begitu, dia masih memegangnya dengan hati-hati.

"Kau tidak bisa," ujar James. "Itu bukan salahmu, Remus. Itu tidak pernah menjadi salahmu, dan aku tidak benar-benar menyalahkanmu."

"Kau — kau tidak menyalahkanku?" tanya Remus pilu. Dia hampir memohon pada James untuk pengampunan.

In His Eyes | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang