6. Penyembuhan

1.1K 168 9
                                    

Hampir seminggu kemudian, Bill berhadapan dengan Harry. Hermione mulai pulih. Namun, dia masih sedikit gemetaran. James sudah membaik, namun dia masih tertidur. Bill memberitahunya,

"James sudah sadar." Harry merasakan matanya terbelalak. Dengan sedikit gemetar, dia tergagap,

"B — benarkah? Bagaimana —bagaimana dia?" Bill menatap Harry dengan tenang dan berkata,

"Kami belum mengusiknya. Fleur memberi mantra padanya untuk memberi tahu kami saat dia sadar." Harry mengangguk, mulutnya terlalu kering untuk berbicara. Ayahnya — AYAHNYA! — sudah sadar. Harry tidak bisa tahan mendengar suara kecil di belakang kepalanya yang berbisik padanya bahwa James tidak menerimanya sebagai seorang anak. Dia mengabaikannya, walau begitu tetap butuh usaha. James harus sembuh, bukan? Setelah sekian lama mendapatkan ayahnya kembali, Harry tidak mau kehilangan dia lagi! Lagi pula, James aman sekarang. Lupin masih hidup, dan sekarang, James punya teman. Para Pelahap Maut itu tidak bisa menyakitinya lagi.

"Apa kau ingin melihatnya?" desak Bill, simpati terlihat jelas di matanya. Ron sudah memberi tahu Bill cerita lengkap tentang apa yang James katakan. Bill tahu betapa buruknya itu, dan dia tahu bahwa Harry takut menemui James hanya untuk ditolak. Memanggil keberanian Gryffindornya, Harry berkata

"Yeah, aku..." Dia tidak mencoba menyelesaikan apa yang telah ia katakan. Sebenarnya, dia tidak tahu apa yang ingin ia katakan. Namun Bill mengerti, dan Harry merasakan kilasan kegembiraan terhadap anak sulung Weasley itu. Dengan sungguh-sungguh, Bill membawa Harry ke kamar James. Untuk sesaat, Harry ingin membawa Ron bersamanya, tapi dia tahu bahwa ini adalah satu hal yang harus ia lakukan sendiri. Tak peduli berapa banyak kehadiran lain yang mungkin membantu, akan salah bagi Ron untuk bergabung dalam momen keluarga Potter. Meskipun demikian, bagi Harry, Ron adalah keluarga, seperti keluarga Weasley lainnya. Bagaimanapun, James baru bertemu Ron untuk waktu yang singkat. Dia sudah bertemu Bill lebih dari sekali, tapi pada saat itu, Bill masih di bawah umur Hogwarts. James tidak akan mengingatnya. Tidak, ini adalah satu situasi yang harus Harry hadapi sendiri. Menarik napas dalam-dalam, dia mendorong pintu terbuka. James bangun dari tempat tidur. Bahkan, kelihatannya dia sudah meninggalkan tempat tidur begitu dia bangun. Alih-alih tempat tidur yang hangat, James meringkuk di lantai, sedikit gemetar. Dia sedang bergumam, dan Harry berusaha mendengar perkataannya. Mengejutkannya, dia mendengar nama Lily lebih dari satu kali.

"James?" kata Harry lembut. Dia ingin memanggilnya dad... sangat ingin. Namun, Harry tahu itu ide yang buruk. James kemungkinan besar takut dan kaget. Jika Harry mengejutkannya seperti itu... siapa yang tahu apa yang akan dia lakukan. Sebesar apapun keinginan Harry untuk mengatakan bahwa James akan bereaksi dengan air mata gembira saat dia dan anaknya dipersatukan kembali, dia tahu itu tidak benar.

"Pergi." Harry nyaris tidak mendengar suara James. Itu hanya bisikan, dengan napas terhalus yang digunakan untuk mengucapkan perkataan tegas tersebut. James tidak berharap dia mendengarkan, dan dia memang tidak.

"James... Bagaimana perasaanmu?" Harry mengucapkan pertanyaan itu sebelum dia sempat memikirkannya. Tentu saja James tidak baik-baik saja. Seminggu bahkan tidak bisa memulai untuk menyembuhkan apa yang sudah dia dilalui selama enam belas tahun di tangan para Pelahap Maut. Nyatanya, Harry berusaha menganggap dirinya beruntung karena ia bisa berbicara dengan James sama sekali. Bagaimana jika dia seperti ayah Neville? Tetap saja, dia tidak bisa meyakinkan dirinya sendiri untuk merasa diberkati dengan ayahnya yang nyaris tidak responsif dan terbaring di lantai di sebelahnya. James tidak menjawab pertanyaannya. Namun, dia bertanya sendiri.

"Di mana aku?" bisiknya. Harry menyadari betapa kosongnya — betapa sunyinya — suara itu sekarang karena dulu suara itu sedikit lebih lantang. Dalam pensieve Snape, dia pernah mendengar suara tawa dalam suara James. Suara itu telah hilang sekarang; bersama dengan arogansi yang pernah ayahnya miliki. Jelas bahwa James menduganya untuk menyerang, untuk mengeluarkan tongkatnya dan... Harry bahkan tidak bisa memikirkannya.

In His Eyes | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang