CHAPTER 19 [GELANG YANG HILANG 💔 ]

21 5 5
                                    

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

" Kalian akhirnya pulang juga! " ucap Ayah Masao yang sudah menunggu aku dan yang lainnya didepan pintu rumahnya.

            Aku, Akio, Kei, Rei, Shun dan Takeshi berjalan dengan tenang karena masalah sudah diselesaikan . Aku dan yang lainnya sengaja tak mengatakan apa yang sebenarnya terjadi beberapa waktu ini kepada Ayah Masao takut dia cemas.

   Kami hanya mengabarkan kalau kami sedang menikmati liburan bersama sebagai teman agar Ayah Masao tak curiga. Saat kami datang muncul seulas senyuman senang Ayah Masao karena kami pulang dalam keadaan sehat , aku berlari sangat senang menghampiri pria paruh baya yang mempunyai wajah ceria itu .

" Maaf. Paman jadi khawatir..."

Ayah Masao tersenyum kecil,
" Pasti . Yang penting kalian sudah kembali, itu sudah bagus. Ayo masuk kita istirahat! "

          Aku merasa tenang sekarang, dan bisa melangkahkan kakiku dengan senang. Masuk kedalam rumah yang sudah lama aku dan yang lainnya tinggalkan, kini kami injakan kembali kaki kami untuk beberapa waktu.

          Aku lapar, itu juga yang sedang dirasakan oleh yang lainnya. Jadi aku memasak bersama Rei ,  untuk membuat perut kami yang kosong jadi terisi dengan makanan yang enak tentunya.

   Perlengkapan masak keluarga Masao memang sangat lengkap, aku jadi bersemangat untuk memasak banyak ditambah dengan bahan makanan yang banyak. Itu sudah jelas, orang yang ada dimeja makan itu lebih dari tiga orang jadi harus masak yang banyak.

       Ini pertama kalinya aku memasak berdua bersama Rei, jadi terasa seru dan lucu melihat Rei yang memakai celemek biru itu , penampilannya jadi agak berbeda kelihatannya .

" Harumi. Aku saja yang cuci sayuran itu, kau yang goreng ikan itu yahh! " Rei tampak seperti memohon dengan wajah yang gugup juga senyuman malu.

Aku mendongak,
" Kenapa? Rei takut terkena minyak? " tanyaku dengan tawaan kecil.

Rei menggaruk pipinya,
" Emm. Sedikit sih, jadi kamu saja yah yang goreng Harumi. Aku masih agak takut menggoreng ikan sebenarnya.. "

" Kamu pernah terkena minyak yah Rei? " jika itu memang benar, wajar saja membuat Rei agak trauma bukan.

Rei memainkan rambut panjangnya yang terikat satu,
" Aku agak malu kalau bilang iya. Harusnya perempuan pintar masak bukan, aku merasa kalah pada Akio , Kei dan Takeshi sebenarnya, " pipinya agak merah malu.

Aku membulatkan mata tak percaya,
" Serius? Mereka bertiga pernah masak bersama yah. Jangan - jangan, saat aku pergi , mereka ikut kontes masak persahabatan yah? " wajahku tak bisa menyembunyikan rasa ingin tertawa saat tahu tentang kejadian yang terjadi dengan tiga pria itu.

Rei menyenggol pundakku,
" Kau seperti meledekku tau!"

" Tidak . Lucu saja, aku tidak mentertawakan kamu. Tenang saja , " aku mengedipkan mata,
" lalu, apa mereka menang? " tanyaku sambil tersenyum .

Rei mengangkat kedua pundaknya,
" Yahhh, menang sih. Tapi, mereka agak buat malu juga sebenarnya . Mereka buat dapur diperlombaan berantakan parah! "

" Hahh!  Serius! "

    Pembicaraan ini malah membuat aku dan Rei asik mengobrol terus. Padahal, aku masih belum memasak apapun. Baru menyiapkan bahannya saja , tapi tanganku. Tanganku, hanya memegang pisau tajam sambil tertawa bersama Rei.

            Shun yang sedang duduk bersama ayah Masao, Akio, Kei dan Takeshi langsung berkeringat dingin melihat aku tertawa seraya memegang pisau tajam ditangannya.

Alexzander Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang