Mohon maaf, ini belum Ending, baru tahap satu. Masih ada chapter lainnya.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
•
•
•" Ayo bangun! "
Aku membuka mata dan sudah ada Akio yang menatapku yang ketiduran di pundaknya.
Aku mencoba memperbaiki pandangan .
" Maaf, ayo kita keluar ," ucapku dengan mata yang masih mengantuk .
" Masih hujan, aku pakai jas itu dulu untuk keluar yah ,"
Akupun melepaskan jas Akio dan memberikannya padanya .
" Ini. Terima ka_"
" Shuttss! Ayo bangun! "
Akio menarik tanganku untuk bangun dan keluar kereta.
Saat sedang berjalan menuju keluar stasiun, ada seorang pria yang menunggu aku dan Akio. Itu pasti supir dari Kei.
" Masih hujan, aku tutupi kepalamu pakai jas ini saja yah! " ucap Akio dan Akio langsung melindungiku dari hujan dengan mengangkat jasnya di atas kepalaku.
" Jasmu jadi basah nanti ,"
" Yang penting kepalamu tidak kebasahan karena hujan, ayo! "
Kami berjalan menuju supir itu di tengah hujan hanya dengan melindungi diri dengan jas Akio yang basah kuyup.
Bapak supir itu langsung membukakan pintu mobil untuk Akio dan aku . Kami langsung segera masuk karena hujan semakin deras.
" Maaf yah, saya malah membiarkan kalian kehujanan! " ucap Pak Supir itu pada aku dan Akio yang sedang kedinginan.
" Iya, tak masalah. Ini salahku, karena memilih naik sepeda! " ucapku dengan malu.
" Kita berangkat yah. Tuan sudah menunggu! "
🌸🌸🌸
•
•
•
" Kalian basah? Juga terlambat! " ucap Rei panik di depan ruang kampus yang sudah dihiasi dengan indah .Rei langsung memberiku sebuah jaket putih berbulu yang lembut dan jas yang baru untuk Akio.
" Terima kasih Rei, di mana Kei? " tanyaku sambil melihat ke segala arah.
" Kei ada di dalam bersama Takeshi , "
" Hadiahnya , sudah diberikan? "
Rei langsung tersenyum senang,
" Dia sangat suka, dia bilang hadiah kita yang terbaik! "" Bagus! Lalu dengan calon istri untuk Pak Daichi bagaimana? " tanyaku sambil berkedip terus pada Rei.
Rei terkekeh malu,
" Aku.... aku gagal, jadi aku beli hadiah yang kau sarankan saja! "Aku tertawa kecil sambil menutup mulut.
" Sudah aku duga! "
Rei lalu mulai jenuh melihat Akio yang selalu fokus dengan ponselnya.
" Akio, ayo masuk. Kau jangan sibuk main ponsel saja, ini Harumi kedinginan! " lalu Rei tertawa kecil . " Kau harusnya memeluk erat Harumi supaya hangat! " lalu Rei tertawa geli dengan kalimatnya sendiri.
Aku menatap tajam Rei yang terus saja tertawa .
" Dasar konyol kau Rei! " ucapku kesal.
Akio memutar bola matanya,
" Sebaiknya kau tanya pada Shun, kenapa dia sangat sibuk sekali hingga tidak bisa datang ke sini! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexzander Love
Teen FictionHIATUS Setiap detik, setiap permenit bunga sakura jatuh. Jatuh ketanah, turun secara perlahan tertiup angin. Setiap helaian bunga sakura jatuh.......jatuh dan menempel di tanganku. Aku gemetar, melihat helaian bunga sakura ada di tanganku...