🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Suara langkah kaki dari rumahku yang belum berubah tentunya, membuat suara bising karena aku sedang berlari panik mondar - mandir mencari jepit rambut bunga sakura yang Akio berikan.
" Aduh gawat! Tadi aku tinggal diatas meja makan bukan? Aduhhh! Aku lupa!! "
Akio menepuk pundakku hingga aku terkejut,
" Ini . Ada dibawah tempat tidurmu tau, lain kali jangan ceroboh yahh! " Akio menasehati aku seolah dia bijak." Terima kasih. Iya, aku ceroboh! "
" Itu kau tahu! " tukasnya jengkel.
Suara burung berkicau melewati jendela kamarku yang terbuka itu. Tirai jendela yang tertiup angin dengan sayu meniup rambutku yang terurai saat ini. Aku sedang duduk dimeja belajarku karena aku sedang mengerjakan tugas kuliah yang penting, aku sudah lama berlibur. Jadi sekarang waktunya bergerak untuk mengejar impianku tentunya , aku ingin menjadi dokter. Agar bisa menolong banyak orang, juga karena Masao. Kalau aku jadi dokter, aku bisa menolong orang lain sekuat tenaga bukan. Aku ingin membantu orang lain juga.
" Hmm. Apa, aku harus mengurus masalah ini juga yahh? " aku menopang dagu dengan tangan kiriku dan yang satunya memegang pulpen.
" Aku gak boleh takut. Aku pasti berhasil, ayo Harumi! " aku mengucek wajahku dan kembali bersemangat.
Tok! Tok! Tok!
" Ehh! Dasar burung, mau apa dia mengetuk jendelaku. Aku pikir ada yang mengetuk pintu ka_"
" Aku memang mengetuk pintumu! "
Aku menengok ke asal suara,
" Oh! Akio, aku pikir suara burung itu! "Akio mendekat padaku dengan membawa makanan ringan juga puding es krim saus krim vanilla yang paling aku suka . Aku bangkit dari duduk dan lompat kegirangan.
" Akio kamu tahu saja aku mau yang segar! " teriakku senang.
Akio hanya menatap sendu,
" Iya. Ini buatmu. "Makanan yang Akio julurkan padaku langsung aku ambil tanpa berfikir tentunya.
" Terima kasih yahh! "
Akio membalik badan pergi dariku,
" Berjuanglah... "" Hahhh........? " aku malah ternganga bingung.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
" Pohon sakura itu sudah gugur yah..... "
Aku yang berdiri dengan Akio didepan pohon sakura menatap sendu objek yang warnanya mulai menghilang. Sudah gugur, musim bunga sakura sudah berakhir ternyata. Sudah waktunya menyambut musim baru , yang paling aku tunggu adalah musim gugur. Agar bisa momiji dengan Akio.
Akio memegang pohon tua yang hanya tinggal batangnya saja,
" Terima kasih. Karena sudah mekar.... " gumam Akio." Kau sudah mau pulang Akio? Kamu bilang, kalau tugasmu sudah selesai kamu mau pulang. Dimana rumahmu, aku mau bertemu Akio! " pertanyaanku malah hanya dijawab dengan senyuman tipisnya.
" Ayo kita berangkat kuliah! Jangan melamun mulu... " Akio mengacak - acak rambutku dengan iseng .
" Kamu malah sengaja bilang begitu sihh! Akukan cuma mau ta_!" aku tak mau bicara lagi. Akio malah meninggalkan aku dengan berjalan duluan.
" A. Akio! Tunggu aku! " aku mendengus kesal, mengejar Akio.Brukkk!
" Kalau mau jalan, lihat dulu objek didepanmu Harumi! " Akio membentakku hingga aku menunduk minta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexzander Love
Teen FictionHIATUS Setiap detik, setiap permenit bunga sakura jatuh. Jatuh ketanah, turun secara perlahan tertiup angin. Setiap helaian bunga sakura jatuh.......jatuh dan menempel di tanganku. Aku gemetar, melihat helaian bunga sakura ada di tanganku...