Telat!

34 8 3
                                    

Matahari pagi ini sepertinya sangat mendukung, cahaya yang menerobos masuk melalui kaca balkon kamar seseorang yang masih bergelut manja dengan selimutnya

Jam weker di meja samping kasur itu berbunyi sedari tadi, tapi sang pemilik seolah tuli dan hanya menganggap angin lalu. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 06.20

"Reischaaaaaaa" teriak seseorang menggelegar di penjuru kamar itu

seseorang yang tadi sedang asik dengan mimpinya sontak langsung bangun dan membuka matanya lebar

"allahumaaaa" ucap Cacha

"udah jam berapa ini ya ampunn, ayo cepet mandi" ucap Salsa sambil memegangi kepala nya

"mama ini baru jam 3 mau kemana si" Ucap Cacha sambil menggaruk keningnya yang mendadak gatal tapi masih dengan mata tertutup

"ini udah jam setengah 7 kurang sayaang" ucap Salsa mulai menarik tangan Cacha untuk bangun

"baru jam setengah 7" gumam nya dan hendak menempel kembali pada bantal. Merasa ada yang janggal ia membuka matanya memikirkan apa itu

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

hingga...

"HUWAAAA MAMAHHH CACHA TELAAAAAATTTTTTT" teriak gadis itu heboh dan langsung lari ke kamar mandi

"astaga anak siapa si itu" lirih salsa sambil geleng-geleng kepala lalu pergi kebawah untuk menyiapkan sarapan yang akan di bawa Cacha

Tak sampai 5 menit gadis itu sudah keluar lengkap dengan seragamnya, hanya tinggal memakai sepatu, dan berangkat.

Cacha menuruni tangga dengan tergesa gesa,dengan rambut yang di gerai membuat nya mengikuti gerakan si pemilik

"Cacha bekalnya dimakan ya" Ucap Salsa

"iya mah kalo gitu Cacha berangkat , assalamualaikum" ucap Cacha dan langsung lari keluar rumah nya

Ia memutuskan untuk naik ojek daripada menunggu abangnya yg masih tidur. Tapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya hari ini

Gerbang itu menjulang tinggi dan tertutup rapat, tidak memungkin kan untuk memanjat.

"pak Edo tolong bukain dong" ucap Cacha memelas

"aduh maap neng bapak ga bisa, takut ketauan Bu Dian bisa di amuk saya" Ucap pak Edo. Bu Dian adalah guru BK yang terkenal dengan kegarangan nya

Tak lama seorang cowok bertubuh tinggi datang dan menghampiri Cacha

"eh ka El" ucap Cacha dengan cengiran nya

"telat?" tanya El ,Cacha hanya menjawab nya dengan cengiran

"suruh lari 10x putaran El" ucap seorang cewe dibelakang El ,namanya Lia dia dikenal sebagai wakil ketua OSIS

"Lo urus yang lain aja, dia biar gue yang urus" Ucap El lalu menarik Cacha dan memasuki sekolah

"ka El mau kemana ish" Ucap Cacha karna El tak memberi tau kemana mereka ingin pergi

"Lo mau lari 10x putaran?" Ucap El masih melanjutkan langkahnya

"ya engga lah! kan Cacha cuma tanya" Ucap Cacha lalu cemberut

Tak lama mereka sampai di Ruangan OSIS, El membawa Cacha masuk ke salah satu ruangan kecil di dalam sana. Tertera tulisan Ruangan Ketos.

"ko kesini?" tanya Cacha heran

"karna Lo telat , Lo harus dihukum"

"ishh Cacha cuma telat sepuluh menit loh" ucap nya memelas

"ga susah hukuman nya, Lo cuma perlu temenin gue sampe jam pelajaran ke3 setelah itu hukuman Lo selesai" Ucap El datar dan hendak memasuki ruangan itu

"eh temenin ngapain?" Ucap Cacha mendadak takut

"temenin gue kerjain tugas Ketos, ga usah takut gue bukan cowok brengsek" Ucap El santai lalu duduk di bangku yang memang khusus untuknya

Cacha kayak dengan ragu ragu, ia melihat sekeliling. Rapih ,wangi dan nyaman 3 kata yang mendeskripsikan Ruangan ini

"udah liat liat nya, mending duduk ga pegel apa" Ucap El dan mulai membaca satu persatu tugas nya

"ka Cacha pinjem satu ya mau baca" Ucap Cacha meminta izin dan di jawab anggukan

sudah sekitar 15 menit Cacha berada di ruangan itu, perutnya tiba tiba terasa laperr. Ia teringat dengan bekam yang disiapkan mamah nya tadi

Cacha mengambil kotak bekal itu dan segera membuka nya. Mata nya berbinar melihat isi kotak bekal nya

Nasi goreng dengan telur mata sapi setengah matang ditaburi bawang goreng, itu sarapan kesukaan nya.

"kak El mau ga?" ucap Cacha sambil memberi sesuap nasi goreng

El memandang Cacha sebentar lalu beralih pada sesendok nasi goreng itu

"pake kecap ga?" tanya El

"pake, tapi ga banyak" ucap Cacha

"engga deh Lo aja, gue ga bisa makan makanan berkecap" Ucap El

"yahh, yaudah deh aku makan ya ka" Ucap Cacha

Selesai dengan makan nya tak lama bel jam pelajaran ke 3 berbunyi

"yeaaayyy , bel nya udah bunyi berarti udah kan ka?" tanya Cacha senang

"iya, yu gue antar ke kelas" Ucap El hendak berdiri

"ga usah kau aku sendiri aja" ucap Cacha lalu menggendong tas nya

"gapapa ayo, sekalian gue mau ke ruang guru kasih ini" memang benar jika ingin ke ruang guru mereka harus melewati kelas Cacha jika dari arah ruang OSIS

"yaudah deh yu" ucap Cacha

Saat keluar dari ruangan OSIS tiba tiba perlakuan El membuat Cacha mematung. Bagaimana tidak El dengan enak nya merangkul Cacha yang tubuhnya mungil itu

"ka El?" ucap Cacha gugup

"gapapa kan kaya gini? abisnya Lo pendek banget" Ucap El meledek sontak Cacha merubah raut wajah nya menjadi kesal

"heh aku ga pendek! kak El aja yang tinggi banget kaya tiang santet" Ucap nya lalu melipat tangan di depan dada

"sutet Cha bukan santet" El mencubit hidung Cacha gemas

"SSC!" ucap nya masih dengan wajah kesal

"apaan tuh SSC?" tanya El heran

"suka suka Cacha! wleees" Ucap nya dengan nada meledek juga

"dasar bocil" ucap El , Cacha menaikkan alis nya sebelah

"bocil?" tanya nya heran

"bocah kecil hahahaha" Ucap El lalu jalan terlebih dahulu meninggalkan Cacha

"kak El!" ucap Cacha kesal lalu pergi menyusul El

Dibalik candaan itu mereka tidak tau ada yang memperhatikan mereka dengan tangan terkepal

"apa yang udah jadi target gue ga bakal boleh ada yang miliki!" ucap orang tersebut lalu pergi.

•  •  •

Hai hai para pecinta dunia orange🤗

Selamat menikmati liburan dengan tugas tugas menumpuk..

Tetap jaga kesehatan..

maaf banget nih buat part ini sedikit karna otak nya emang lagi buntu:(

vote & coment biar aku makin semangat ya!

see u..

MATCHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang