• Math & Elvan •

26 9 2
                                    

Sepulang mengantar Cacha Math langsung bergegas pulang, Ayah nya Bram menelfon nya dan bilang bahwa ada hal yang harus dibicarakan bersama kakek nya

Sesampainya di rumah, di ruang keluarga Math bisa melihat ada ayah nya Bram, Kakeknya Roni , Elvan dan kakak nya Bram sekaligus Ayahnya Elvan namanya Abi.

"maaf telat" Ucap Math datar dan segera duduk di samping ayahnya

"ada apa?" tanya nya cuek , Bram yang melihat sikap anaknya hanya menarik nafas lelah

"sopan sedikit Math" tegur Bram, sementara Math hanya acuh

"maaf kalo kakek mengganggu waktu kalian kakek ha—" Ucap kakeknya terpotong oleh Math

"langsung intinya kek, Math banyak urusan" jawabnya lalu menyandarkan badan pada sofa

"baiklah, ini soal warisan. Kakek dan ayah kalian sudah setuju untuk memberikan warisan kakek 70% ke Math dan 30% ke Elvan. Elvan kamu yakin untuk ini?" tanya kakek lalu memandang Elvan

"yakin kek, Elvan mau coba buat usaha pake hasil Elvan dan ga mau dapet banyak bantuan dari kakek jadi segitu juga cukup semoga" Ucap Elvan tenang dan sopan

Math yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas

"caper" batin math

"Math kamu yakin bisa memegang sebagian besar?" tanya kakeknya

"semoga, doain aja" Ucap nya

"kakek ga meragukan kamu Math cuma ini tanggung jawab yang besar"

"Math tau" jawabnya

"acara penyerahan itu akan kakek adakan saat Math kelas 12 nanti , kamu tidak keberatan Elvan?" tanya kakeknya lagi

"engga kek"

"dan kakek harap saat acara nanti ada pasangan yang kalian bawa karna kakek mau mulai dari sekarang kalian sudah berfikir untuk serius. Karna setelah lulus nanti kalian akan langsung melanjutkan perusahaan ayah kalian" jelas Roni

"Math udah ada tenang aja, besok pun bisa Math bawa" Ucap nya yakin

"kamu serius Math?" tanya Bram, Math hanya mengangguk

"kamu Elvan?" tanya Abi

"Baru deket doang, tapi doain aja semoga jadi" Ucap Elvan dengan senyumnya

Seolah tau siapa yang di maksud Elvan , Math menatap nya tajam

"Math pamit" Ucap nya langsung menaiki tangga dan menuju kamarnya yang terletak di atas

Math memasuki kamarnya dan langsung merebahkan badan nya tanpa berniat mengganti seragam nya

Bayangan sosok Cacha muncul dalam pikiran nya, saat tertawa, saat tersenyum, saat kesal wajahnya benar benar berputar di otak Math

Ada apa ini sebenarnya? mengapa ia memikirkan Cacha?

Math mengambil ponsel nya, dan membuka salah satu aplikasi sosmed. Mengetik nama seseorang dan akun yang ia maksud keluar

Ia melihat foto foto gadis itu, ya akun sosmed Cacha yang sedang di telusuri Math. pandangan nya terpaku pada foto yang pertama kali di posting oleh Cacha

Foto anak kecil dengan baju hitam di kuncir dan poni nya , tertera caption little Cacha

Math membeku ia seperti mengenali siapa anak kecil itu, tapi pikiran itu ia tepis jauh

Gadis itu? apa ada hubungannya dengan Cacha? atau mereka orang yang sama? Math menggeleng ragu

Tidak percaya , ia tidak yakin bahwa sosok anak Perempuan itu adalah Cacha . Ia yakin itu hanya kebetulan mirip, ya Math yakin itu.

MATCHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang