Sudah jatuh tertimpa tangga pula!
Pribahasa itu memang cocok menggambarkan keadaan Cacha saat ini. Bagaimana tidak? tadi saat jam pelajaran pertama , Pak BenBen selaku guru Sejarah menceramahinya panjang lebar karna lupa mengerjakan pr. Aishh! ini semua karna Cheallis dan Zoya yang menelfon Cacha semalam dan berakhir ia harus bergadang
Sedangkan dua makhluk itu? mereka sudah mengerjakan!. Setelah mendengar ceramah panjang lebar Pak BenBen inilah hukuman Cacha, membersihkan daun daun di sekitar pinggir lapangan!
Dari tempatnya Cacha bisa melihat kelas XII yang sedang melakukan olahraga. Pandangan nya terhenti pada seorang cowok berbadan tegap yang sedang menatap nya dengan seringai, tatapan nya juga semacam lelaki berhidung belang yang sedang mencari mangsa
Cowok itu bangkit dan mulai berjalan ke arah Cacha, oh jangan lupakan bandana hitam yang selalu menghiasi kening cowok itu
Edgar Raheza , siapa yang tak mengenal sosok cowok satu ini? Dia si Cowok berhidung belang dari SMA Perwira, mantan nya yang tak bisa dihitung seperti pasir di pantai. One day One woman, itulah slogan yang Edgar terapkan pada dirinya bisa kebayang bukan seberapa playboy nya?
Banyak orang bilang Edgar adalah playboy yang cukup kasar pada wanita, jika mangsanya melawan ia tak segan memberi hukuman
Edgar menghampiri Cacha dengan seringai nya , Cacha yang ditatap seperti itu jujur ketakutan
"hai cantik" goda Edgar sambil mencolek dagu Cacha namun Cacha segera membuang mukanya
"misi Cacha banyak urusan!" Ucap Cacha berusaha kabur , tapi Edgar buru buru menarik Cacha dan menyudutkan nya hingga menabrak dinding
Edgar mengurung Cacha dengan menempelkan tangan nya pada sisi dinding
"jangan buru buru dong cantik" ingin sekali Cacha menjambak mulut cowok itu tapi ia masih sayang pada dirinya untuk tak melakukan itu
"ga usah genit deh!" ketus Cacha
"galak banget si jadi makin suka" Ucap Edgar lalu mengusap pipi Cacha lembut yang justru membuat Cacha merinding
"jangan pegang pegang!" kesal Cacha dan menundukkan wajah nya
Edgar mendekatkan wajah nya pada sisi telinga sebelah kanan Cacha lalu berbisik yang membuat Cacha merinding setengah mati
"kalo gua suka gimana?" Ucap lelaki itu dengan tatapan dan suara lembutnya, Cacha mematung bulu kuduk nya berdiri! sial ia benar benar merinding!
Edgar mendekatkan wajah nya, mengikis jarak antara ia dengan Cacha , bahkan Cacha dapat merasakan hembusan nafas lelaki ini. Cacha ingin berontak tapi bisa apa? tangan nya pun ikut di cengkram kuat
Sekitar mereka pun tak menyadari apa yang Edgar lakukan pada Cacha. Beberapa senti lagi bibir Edgar menyentuh bibir Cacha sebuah tendangan dari samping mampu menjatuhkan lelaki itu
"JAUH JAUH LO BRENGSEK!" bentak Math setelah menendang Edgar hingga lelaki itu tersungkur ke bawah
Math langsung menarik Cacha pada dekapan nya
"Cacha takut" lirih Cacha dari situ Math bisa merasakan seragam nya yang basah karna Cacha menangis
"lo aman sama gue" Ucap Math lembut
Edgar bangkit dengan amarah nya yang sudah membludak
"ga usah ikut campur Lo adek kelas songong!"
"gua bakal ikut campur apapun yang menganggu milik gue!" Ucapan Math mampu membuat tangis Cacha berhenti seketika
Apa tadi kata nya? milik? apa maksudnya? Cacha harus menanyakan ini nanti
KAMU SEDANG MEMBACA
MATCHA
Любовные романыTumpukan buku tebal itu lumayan menyusahkan Cacha untuk melihat ke depan, di tambah ia juga harus buru buru tapi di tengah perjalanan tumpukan buku itu terjatuh dan mengakibatkan Cacha juga ikut terjatuh karena bertabrakan dengan seseorang "eh kamu...