Sore ini hujan kembali mengguyur jalanan yang masih dilewati beberapa pengendara. Cacha berdiri di halte yang tak jauh dari sekolah nya. Hujan kali ini sangat deras, Cacha melirik jam tangan nya terlihat jam menunjukkan pukul 16.30 itu artinya langit akan kembali gelap.
Tadi saat pulang sekolah Bu Ella meminta Cacha untuk mengajari salah satu murid kelas 10 yang akan mengikuti olimpiade Sains. Cacha yang memang pernah mengikuti lomba tersebut tak merasa keberatan, sebelum nya ia sudah mengabari Johan untuk menjemput nya nanti dan Johan mengiyakan. Tapi lihat sekarang, beberapa panggilan dari Cacha tak kunjung di angkat. Cacha yakin kakak nya itu pasti sedang berada di mimpi dengan selimut yang melilit tubuhnya. Kebiasaan!.
Terbesit satu nama di pikirannya, Math!. Ingin Cacha menghubungi Math dan memintanya untuk menjemput Cacha saat ini, tapi niatnya itu ia urungkan. Mengingat tadi saat di kantin Math bilang Metha ibunya meminta Math menemaninya berbelanja bulanan. Tidak mungkin kan Cacha mengganggu acara ibu dan anak itu.
Baiklah, Cacha akan menunggu taksi lewat.Tak lama terdengar suara lari dari arah sebelah kanan, terlihat beberapa anak kecil dengan jas ujan yang menempel ditubuh mereka. Cacha tersenyum melihat beberapa anak kecil itu dengan riangnya bermain di bawah air hujan. Lalu mereka berjalan ke arah Cacha, dari jarak ini Cacha bisa menghitung jumlah mereka sekitar 4 orang usia mereka berkisar 7 tahun.
"Hallo kakak" Ucap anak kecil perempuan dengan jas hujan berwarna merah
"Hallo juga" Ucap Cacha ramah dengan senyum nya.
"Kakak sendiri aja disini?" tanya anak kecil laki laki dengan jas hujan biru.
"Iya sendiri, kenapa?" tanya Cacha
"Kakak baru pulang sekolah yaaa?" tebak si perempuan jas hujan hijau.
"Iya baru pulang, ini lagi nunggu taksi"
"Kak ini udah mulai gelap, taksi jarang lewat sini paling angkutan umum itupun sedikit lama lewatnya" sahut anak kecil berjas hujan biru tua.
"Iya gapapa, makasih ya info nya"
"Kakak gimana kalo kita temenin kakak biar ga kesepian, kiat main hujan" usul si anak perempuan .
Cacha tampak berfikir sebentar. Mungkin usulan itu tepat untuk kali ini, masalah mamah nya akan marah atau tidak Cacha sudah punya cara sendiri untuk membujuk nya.
"Ayooo" Ucap Cacha tak kalah semangat dari anak kecil itu
"Aku ada jas ujan satu, ini buat kakak" ucap anak kecil perempuan memberikan jas hujan berwarna merah pada Cacha.
Cacha memakainya lalu segera berlari ke tepi jalan untuk bermain hujan bersama 4 anak kecil tadi.
15 menit bermain ujan, sebuah motor berhenti di dekat mereka. Sang pengemudi dengan jas hujan hitam di tubuhnya. Pengemudi itu sedikit berlari menghampiri Cacha.
"Ngapain main hujan gini?" Suara itu, Cacha sangat mengenali nya. Ia mengusap wajahnya yang basah agar pandangan nya sedikit terlihat jelas.
"Math? ko bisa disini? bukannya lagi temenin Macan?" tanya Cacha tapi Math tak menjawab nya. Ia menarik Cacha ke halte.
4 anak kecil itu lalu menghampiri Cacha dan Math.
"Kakak kan pangeran nya udah datang kita pamit dulu dadaahh" Ucap anak kecil perempuan lalu mereka segera berlari memasuki sebuah gang kecil.
Cacha tersenyum melihat nya, lalu beralih ke Math.
"Math belum jawab pertanyaan Cacha tadi, Math kenapa bisa disini?" tanya Cacha lagi
"Macan minta gue pulang duluan, Dia mau ketemu sama temen lama nya" Ucap Math
"ayo pulang" ajak Math
KAMU SEDANG MEMBACA
MATCHA
RomanceTumpukan buku tebal itu lumayan menyusahkan Cacha untuk melihat ke depan, di tambah ia juga harus buru buru tapi di tengah perjalanan tumpukan buku itu terjatuh dan mengakibatkan Cacha juga ikut terjatuh karena bertabrakan dengan seseorang "eh kamu...