Jungkook adalah artis terkenal, suatu saat ayahnya datang padanya untuk mengatakan, bahwa sebenarnya dia mempunyai adik tiri.
Jungkook shock saat ayahnya menyatakan bahwa maukah ia merawat adik tirinya itu?
Adiknya yang sama sekali tidak mengerti k...
Jungkook menjatuhkan badannya diatas tempat tidur ternyamannya. Sementara itu -kim taehyung- pria yang dari tadi sibuk dengan ponselnya harus menghela nafas saat jungkook mulai bersuara,
"hyung, menurutmu aku harus bagaimana?" jungkook mengusap wajahnya gusar, "aku tak bisa memilih. Memperjuangkan adikku sendiri atau mencari yang lain"
Taehyung menatap jungkook ragu lalu pria itu kembali melihat ponselnya. "aku fikir saat seperti ini lebih baik mengikhlaskan" taehyung sudah selesai dengan ponselnya lalu pria itu menaruh benda persegi itu didalam sakunya dan menatap jungkook serius,
"kau tak ingin ayahmu kecewakan? Dan jangan lupakan yoongi, pria itu sekarang sudah menjadi pacar adikmu"
Jungkook semakin gundah. Hatinya kembali dilanda kebingungan, "jadi aku harus berkorban ?"
Taehyung mengangguk, "anggap saja seperti ini, kau menyelamatkan dua jiwa jika kau berkorban"
"lalu aku mengorbankan jiwa ku sendiri dan memilih mati, seperti itu maksudmu hyung"
Taehyung mendesis frustrasi, "astaga tidak seperti itu juga jeon" pria itu lalu mengacak rambutnya kesal. "kau fikirkan saja sendiri. Aku mengantuk" ujar taehyung lalu bangkit dan ikut-ikutan menjatuhkan dirinya disamping jungkook.
Taehyung itu paling malas jika disuruh memikirkan sesuatu. Dari pada otak cerdasnya pusing lebih baik ia tertidur. Dan saat ini taehyung sudah memejamkan matanya mencoba pergi kealam mimpi.
"hyung! Aku memanggilmu kesini untuk memberikan ku saran bukan melihat mu tidur seperti itu" ujar jungkook kesal.
"jeon, kau sudah besar. Aku yakin kau bisa membedakan rasa sayangmu terhadap adik dan kekasih bukan," ujar taehyung tanpa membuka matanya
Jungkook menggeleng lemah, "tapi aku benar benar mencintainya hyung. Lebih dari sibling" gumamnya pelan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sera membuka matanya dengan paksa, nafasnya tercekat mendadak dirinya berkeringat dingin. Ia lalu mengambil air disamping nakasnya untuk diminum.
Tidur siangnya harus terganggu akibat mimpinya. Bahkan selama ia tinggal di korea, dia sudah tidak pernah bermimpi hal aneh lagi. Tapi saat ini, mimpi itu datang kembali. Perempuan itu lalu berbaring kembali mencoba untuk tenang.
'kenapa ya aku bisa mimpi mama lagi' sera bermonolog didalam hatinya. Lalu ia memejam mencoba menghapus rindu yang mulai menghujam hatinya.
'sera rindu mama'
Sera kembali membuka mata saat sebuah pesan masuk di notifikasi ponselnya. Ia lalu tersenyum membalas pesan itu. Siapa lagi, sudah pasti yoongi.
Saat pesan itu terkirim sera melihat kearah jam dindingnya, ia lalu tersenyum, masih belum terlalu sore jika ia ingin jalan jalan disekitaran taman.
Sera lantas pergi untuk mengganti pakaian dan segera turun dari kamarnya. Saat melewati ruang keluarga, sera sedikit terkejut karna keberadaan jungkook disana. Tengah duduk dengan tatapan kosongnya. Tampak pria itu sedang memikirkan sesuatu.
Karna tak ingin timbul keributan seperti pagi tadi, sera melewati jungkook begitu saja tak ingin melihat, melirik, pokoknya tak ingin mengganggu jungkook.
Ia ingin keluar secara ghaib bila perlu.
"ra--" sera menghetikan langkah terburunya, ia membalikkan badan dengan wajah takut sekaligus bingungnya. "kita perlu bicara sepertinya" sambung jungkook dari tempatnya.
Sera menggigit bibir bawahnya canggung, lalu ia mengangguk. Sebaiknya mereka membicarakan hal hal yang membuat hubungan dua bersaudara itu menjauh kan?
"di kamar ku atau kamar mu?"
Sera menggeleng saat jungkook mengajukan tempat yang cocok untuk pembicaraan mereka. Yang benar saja, jika berbicara dengan jungkook itu, sera memerlukan pasokan oksigen yang banyak. Bisa sesak jika mereka berbicara di ruangan tertutup. Apalagi kamar. Kalau khilaf lagi bahaya.
"sera ingin ketaman. Bagaimana jika ditaman saja bang?"
Jungkook tak banyak berfikir. Ia langsung mengangguk dan berdiri, "ayo kalau begitu" jawab jungkook yang pergi mendahului sera.
Mereka berjalan menuju taman, jungkook dengan masker yang menutupi wajah tampannya dan dibelakangnya sera yang sedang jalan dengan menunduk.
Sera tak memiliki keberanian untuk berjalan disebelah jungkook, jadi ia hanya mengikuti jungkook dengan batas dua langkah dibelakangnya.
Jungkook berhenti saat tiba ditempat yang tidak ramai, bahkan cenderung sepi. Tak banyak orang yang berlalu lalang. Mereka lalu dudk bersebelahan.
Mereka sama sama diam sebelum sera memulai percakapan,
"maafin sera ya bang. Sera yang udah mulai semua ini"
Jungkook menggeleng laki laki itu menurunkan sedikit maskernya agar sera dapat mendengar jelas perkataannya, "aku juga-"
Hening, jungkook menjeda sebentar perkataannya. Sementara itu sera menatap jungkook yang mulai menundukkan pandangannya.
"aku, tidak tau akan serumit ini. Jadi maaf kan abang mu ini. Aku akan menjauh tenang saja" sambung jungkook dengan suara pelan.
Sera menyentuh lengan jungkook pelan, menyentuh perban itu dengan lembut, "sera sayang abang, dan abang juga sayang sera. Tapi hanya sebagai adik kakak ya"
Jungkook tersenyum miris mendengarnya, lalu ia mengangguk melepaskan tangan sera yang memegang lengannya.
"besok aku akan mulai mengenal hal tentang bisnis." jungkook menatap jalan yang lenggang sejenak, "doakan agar itu semua lancar ya"
Sera menganguk senang, "pasti bang, apapun itu yang terbaik"
Lagi dan lagi jungkook tersenyum miris, perasaannya tak dapat ia kendalikan lagi. Dan akhirnya jungkook mencoba untuk menyerah. Semoga saja ia bisa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haloo selamat soreee. Jangan lupa vote komennya ya 💜 aku usahain up part yang lebih panjang setelah ini 💜💜💜💜 dan maaf juga kalau ada typo hehehe.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.