26 (1)

270 17 1
                                    

Hayyy,,,

Ketemu lagi. Maaf banget nih kakak. lama updatenya... 🙏🙏🙏.

Happy reading..

"kemana Hans?. "Tanya Sarah pada Hemsworth yang tengah duduk memeriksa berkas, Hemsworth memang bekerja menghandle perusahaannya dari rumah, sebab ia tidak ingin membuat Jane curiga, jadi ia memutuskan untuk berada didekat Sarah terlebih dahulu, sebelum ada hal yang membahayakan anaknya itu.

"Dia Katanya pergi ke tempat Sean". Jawab Hemsworth.

"Kenapa tidak menghalanginya?." Tanya Sarah, ia memang sungkan untuk memanggil Hemsworth dengan ayah, ia hanya tidak tau bagaimana cara mengungkapkannya, sejujurnya rasa bencinya sedikit memudar pada ayahnya itu.

"Kau tau sendiri kekasihmu keras kepala, bagaimana cara Dady menghalanginya?." Tanya Hemsworth balik.

"Terserah, aku ingin menyusulnya". Ucap Sarah.

"Nak?." Panggil Hemsworth, Sarah berhenti dan menoleh.

"Pakai sopir Dady, kau belom bisa menyetir sendiri, ingat diluar sanah banyak orang yang jahat". Ucap Hemsworth.

Sarah hanya menganggukkan kepalanya pertanda bahwa ia menyetujui

Setelah kepergian Sarah Hemsworth nanya bisa tersenyum, meski Sarah masih dingin padanya, tetapi tidak ada tatapan kebencian lagi yang diperlihatkan untuknya.

"Kamu hanya butuh waktu nak, semoga dengan begini kamu mau maafkan Dady, dan Dady janji akan melindungi kamu". Ucap Hemsworth.

*****

"Kenapa kau melemparkan kertas ini?." Tanya Sean saat Hans datang dan langsung melempar berkas padanya, tentu saja Sean tidak perlu menanyakan bagaimana ia masuk, sedangkan Hans mengunakan masker semua pakaiannya ala ala penyelidik, jadi tidak ada yang mencurigainya.

"Baca saja". Ucap Hans

"Jadi Nick telah lama bergabung dengan mafia ini?." Tanya Sean tak percaya. Setelah membacanya. Hans tak menjawab.

*Darimana kau tau ini?." Tanya Sean.

"Aku dengan ayahnya Sarah maksudku Hemsworth, mencari data tentang Nick semalaman, setelah aku berpikir keras Kemarin setelah Kalian menceritakan semua kejadian padaku, jadi aku memutuskan untuk mencari berita tentangnya". Ucap Hans.

"Jadi, dia dibawah naungan mafia, wahh gawat untuk Sarah, jika Nick bermasalah di kelompok mafia itu, bisa saja Sarah adalah umpan untuk mereka nanti meruntuhkan Nick". Ucap sean.

"Itulah, yang aku pusingkan, bagaimana cara aku mengatakannya padanya, ia terlalu menyayangi bedebah ini". Jawab Hans

"Satu inti yang aku bingungkan, jika Nick adalah mafia itu, lalu kenapa mafia itu menyerang mu, apakah kau pernah berbuat salah pada mereka?. " Tanya Sean.

"Aku tidak pernah berurusan dengan bedebah-bedebah itu, jika aku berhubungan dengan mereka sudah pasti mereka akan mati di tanganku. "Jawab Hans".

"Benar juga, lantas kenapa kau menjadi diteror, coba ingat lagi, pasti kau telah membuat mereka marah". Ucap Sean.

"Aku sudah mencoba mengingatnya, kau pikir mudah mencari tahu, kau tentu sudah tau, jika aku sering rapat bahkan sudah jutaan kali, bagaimana caranya aku mengingat mereka satu persatu". Ucap Hans.

"Nanti kesuruh anak buahku turun tangan, ". Ucap Hans dan Sean menyetujuinya.

"Btw loe naik apaan kesini?. " Tanya Sean penasaran.

"Gue pakai mobil si tua itu". Jawab Hans.

"Ah pasti benar dugaan ku, kau emang selain pengatur juga pencuri". Ucap Sean.

A PART OF THE LOST STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang