Jam Kosong

117 21 2
                                    

Kayaknya udah jadi sifat alami mahasiswa baru kalo kemana-mana gak pernah mau sendiri. Apalagi cewek, ke toilet aja kudu nyari orang yang mau pipis atau sekedar mau touch upㅡyang penting gak sendiri!

Nah jam kosong adalah jam-jam rawan dimana maba-maba akan mencari teman sekelas yang punya tujuan yang sama, entah itu makan, balik ke kosan, atau sekedar ngobrol di gazebo.

"Roy, lo mau kemana nih jamkos?" tanya Rena sambil masukin binder ke dalam totebag.

"Gue mau ngumpul sama kelompok magang divisi nih bareng Yuha," jawab Roa.

Di antara sepuluh cewek yang entah kenapa jadi akrab selesai malam keakraban itu, emang Roa dan Yuha yang udah keliatan sibuk sama dunia organisasi. Bahkan keduanya udah mulai sibuk nyari keperluan buat Latihan Kepemipinan Tingkat 1 yang bakal diadakan oleh himpunan kurang lebih dua minggu lagi. Menandakan tekad mereka buat bergelut dalam dunia organisasi internal kampus bukan main-main.

Beda banget sama Rena yang sukanya ongkang-ongkang kaki. Boro-boro kepikiran organisasi.

"Yah, gue laper nih. Ngajak siapa ya enaknya." Rena mengerucutkan bibir.

Roa mengurungkan niat untuk segera menghampiri Yuha yang udah nunggu di ambang pintu waktu ngeliat Rena. Duh, mana tega ninggalin karibnya kayak gini.

"Nunu sama Kyulkyung kemana? Biasanya lo nongski sama mereka kan."

"Kyulkyung dijemput Minghao, Nunu diajak nonton sama Eunbi."

"Gimana dong, Re? Masa lo mau menyelinap ikut gue sama Yuha ngumpul magang?" Roa baru saja menutup mulut waktu Nayoung, Uyon, dan Yehana lewat. "Na! Nana!" panggilnya bar-bar.

"Nay, lo mau kemana?"

"Mau makan nih bareng Uyon sama Hana. Napa Ro? Mau join?" balas Nayoung. Rena spontan sumringah.

"Gue! Gue mau join, Na!"

"Kuy, Re! Tapi kita pada mau makan geprek kantin. Gapapa?"

"Sikat! Laper banget gue! Nunggu Roy sama Yuha mah keburu tipes gue kumat," kata Rena sambil melirik Roa. Yang dilirik cuma ketawa. "Dah, Roy, Ha! Semangat ya calon-calon budak!"

"Heh mulutnya kayak tidak beragama, ya!" kata Yuha sambil pura-pura marah.



Sementara itu di barisan belakang ada Kyla dan Xiyeon yang belum beranjak dari kursi masing-masing bahkan setelah kelas kosong. Sebenernya mereka udah diajak makan bareng Nayoung tadi, tapi keduanya menolak dengan alasan masing-masing.

"Lo kok gak ngikut Nayoung?" Kyla membuka suara.

Xiyeon menggeleng. "Puasa gue," jawabnya sambil berjalan ke tempat colokan berada.

"Hah? Emang ini hari apa deh?" Kyla segera mengecek kalender di ponselnya. "Rabu, anjir! Puasa apa lo?"

"Puasa daud."

"Seriously?!"

Xiyeon akhirnya ngakak. "Kagaaakkk! Gue belom ditransfer sama ortu, jadi kudu ngirit. Sekalian aja gue puasa bayar utang."

"Seenggak punya duit apa sih lo sampe ngiritnya pake puasa?" Kyla geleng-geleng.

"Di dompet tinggal dua puluh lima ribu soalnya kemaren gue kalap bm ini bm itu. Lupa kalo belom ditransfer."

"I'm saying my deep condolence for your financial, Ddi. May your wallet rest in peace. Amen."

"Sialan lo!" Xiyeon mau ngelempar chargernya aja rasanya. "Lo sendiri ngapain di sini?"

"Wifi di sini kenceng, kalo di kantin rada lemot. Gue lagi nonton pesaing gue, nih!" kata Kyla penuh ambisi.

"Duh, ngeri banget youtuber sekarang saing-saingan!"

"Hehe, biar tau kontennya seseru apa."

Xiyeon mengangguk, sedangkan Kyla kembali fokus ke layar ponsel.

Hening gak berselang lama karena setelah Kyla selesai nonton youtube, ia berujar, "Ddi, kenal kak Joy sama kak Johnny kan?"

"Kenal. Kenapa?"

"Lo tau gak pacarnya kak Joy siapa?"

"Tau. Kak Sungjae bukan?"

"Tapi kemaren gue liat kak Joy pelukan sama kak Johnny."

"Oh."




Hening.

Kyla menautkan alis.

Ini Xiyeon emang gak suka gibah atau belom nangkep maksud omongan gue?





Tiba-tiba Xiyeon menggebrak meja.

"CERITAIN!!!! KOK BISA?!"

Oh ternyata yang kedua.











Author note:
Kalian selama self quarantine ngapain ajaaa??
Huhu stay safe ya semuaaa~

WHERE ARE PRISTIN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang