Ketika Kyla sakit

93 18 2
                                    

Udah 3 hari Kyla gak masuk kuliah, katanya sih kemaren demam. Makanya sembilan karib ini rela jalan kaki dari kampus, mampir ke warteg, terus ke kosan Kyla yang meski gak di ujung banget kayak Nayoung tapi berasa jauh karena harus belak belok di gang komplek. Ada sih mobil Kyulkyung, tapi ya kali desek-desekan sembilan orang di dalem mobil.

Sampai di kosan Kyla ternyata harus lapor sama bapak satpam. Habis bincang-bincang sebentar, akhirnya dianter ke kamar Kyla.

"Laaa! Illaaaaa!" suara cempreng Eunwoo menggema. Gak lama, Kyla muncul dengan wajah pucat dan sayu. Badannya dibungkus baju panjang hangat dirangkap jaket tebal, celana olahraga panjang dan kaos kaki dua lapis. Kyla yang make, sembilan orang lain yang gerah.

"Udah makan belom? Nih, gue bawain sayur bening sama ikan tongkol kesukaan lo," ucap Xiyeon sambil menyodorkan plastik berisi nasi bungkus.

"Thanks, Ddi." Kyla meraih plastiknya. "Makannya di ruang tamu aja ya? Lesehan."

Semua lantas bergerak menuju ruang tamu.

-----


Makan-makan selesai setelah banyak drama dari Roa gak sengaja ngunyah cabe utuh, Sungyeon keselek duri, sampe bungkus nasi Yehana bocor karena kuah sayurnya udah rembes ke kertas nasi.

Makanya ini sekarang mereka pada sibuk mungutin remehan sisa makanan yang kali aja jatoh di lantai, soalnya lantainya mau dipel karena bekas kuah Yehana.

"Itu pelnya lo basahin aja di tempat wudhu, piringnya gue aja yang nyuci di wastafel," kata Kyla seraya mengambil piring yang tadi digunakan sebagai tatakan kertas nasi.

"Duh, maaf ya, La, jadi ngerepotin," kata Yehana memelas. Asli! Gak enak banget orang sakitnya malah jadi repot!

Yang sudah membereskan remehan segera naik ke sofa panjang sambil menikmati es tijus apel.

"Bawang putih! Kalo ngepel yang beneran dikit!" celetuk Kyulkyung.

"Upik abu! Itu sebelah sono masih nyisa kuahnya!" gantian Uyon yang ngomong.

Yehana yang tadinya ngepel santai langsung mengarahkan pel-nya ke sofa. Dikata Yehana babu apa?!

Sampai Yehana selesai ngepel, Kyla belom juga balik ke ruang tamu.

"Gue nyusul Kyla, deh." Xiyeon inisiatif.

"KYLA!"

Jeritan Xiyeon yang gak lama terdengar membuat Rena, Roa, dan Eunwoo refleks berlari ke sumber suara untuk mendapati Kyla tergeletak pingsan.

"COY COY COY COY PANGGIL AMBULANS! KYLA PINGSAN!" teriak Rena, membuat orang-orang di sofa segera buyar.

"HEH KYLA KENAPA?!"

"ANJIIINGGG TAU GITU GUE BAWA MOBIL TADI!!!!"

"WOY NOMOR TELEPON AMBULANS 119 APA 911?!"

"BUKAN 110?"

"ITU POLISI DONGO!"

Gak kondusif. Roa yang ikutan panik sampe gak bisa bedain suara siapa siapa aja yang barusan teriak.

"Tadi kita lewatin kosan Vernon kan? Coba telepon orangnya siapa tau punya mobil!" titah Roa. Eunwoo yang berada paling dekat dengan Roa segera mengobrak-abrik kontak mencari nama Vernon.

"Yang lain coba tanya di grup kelas siapa yang punya mobil! Cepet!" Titah Nayoung. "Yuha atau siapa kek tolong panggil pak satpam di bawah!"

Chaos.

Xiyeon udah nangis sambil nepuk-nepuk pipi Kyla supaya sadar. Roa dan Nayoung mijitin jempol kaki Kyla, gak tau juga ngaruhnya apa, refleks aja.

"Halo, Vernon?" ucap Eunwoo secepat mungkin.

"Oit, nape?" jawab si blasteran di seberang sambungan.

"Lo punya mobil gak? Atau anak kosan lo gitu? Please! Urgent!"

"Hah? Ngg ... ada sih, emang kenapa deh?"

"Lo tau kosan Kyla gak?"

"Tau. Sering lewat juga."

"Ke sini cepetan Kyla pingsan!"

"HAH? WAITㅡWHY?"

"NTAR AJA GUE JELASIN CEPETAN YA NON PLEASE!!!"

"Okay, i'll be there soon. Stay calm! Inhale, exhale, Nu."

Eunwoo nurut. Ia menarik napas lalu membuangnya sebelum mematikan sambungan.

"Vernon otw," lapor Eunwoo.

Gak lama kemudian Pak Satpam dateng dan gendong Kyla buat dibaringkan di sofa panjang ruang tamu. Beberapa anak kosan yang mendengar kegaduhan segera disuruh masuk supaya tidak terjadi keributan yang lain.

-----

Kyla udah siuman. Di biliknya cuma ada Xiyeon dan Nayoung sementara yang lain nunggu di luar. Gak boleh masuk semua kata bu suster.

"Gimana, La? Masih sakit banget gak perutnya?" tanya Nayoung lembut.

Kyla menggeleng. "Udah enggak, Nay."

"Lo kebanyakan makan pedes jadi kena gastritis. Mulai sekarang makan lo harus diatur," cerocos Xiyeon. "Gue udah bilang dari kemaren jangan cuma gara-gara lagi trend makanan pedes terus lo maksain cuma demi konten.

"Gue udah bilang juga subscriber lo tuh gak seberapa dibanding kesehatan lo!"

Nayoung sedikit tercengang. Imej Xiyeon selama ini receh dan polos, mana Nayoung tau ternyata Xiyeon juga bisa berceloteh seperti ini.

Kyla cuma diem. Gak bisa berkomentar apa-apa karena emang dia salah.

"Udah, udah. Biarin Kyla istiraha dulu. Yuk, gantian sama yang lain." Nayoung membawa Xiyeon keluar bilik yang langsung disambut dengan kegaduhan teman yang lain.

"Heh! Rena jangan nyelang!"

"Dih kan gue sama Roa ama Yuha?"

"Gue dulu gueeee!"

"Nu lo mah belakangan aja!"

"CICING BARUDAK!!!!"

Di dalem Kyla nahan ketawa mendengar tingkah laku temen-temennya.













Ini kisah nyata anjiiirrrrr waktu itu panik banget banget banget sampe gak kepikiran apa-apa, satu satu anak kelas ditelponin yg punya mobil siapa, untung waktu itu anak laki kelas pada fast response :")

Good ol' times hehehehe

WHERE ARE PRISTIN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang