05

252 10 1
                                    

Budayakan tinggalkan vote setelah membaca.

Selamat membaca

"Akhirnya, sampai juga. Hugh" ucapku.
"Gue rindu banget nih macetnya Jakarta. Habisnya di Vietnam gue ga nemuin macet kaya gini sih😂" ucapku yang sedang duduk di kursi penumpang.
Pandangan ku beredar kemana mana, kaya orang yang baru tahu kota Jakarta gitu loh. Eh tapi aku ga norak norak banget ya😂.

Tuuuuttttt tuuutttt (anggap aja nada dering panggilan)

'Assalamualaikum yah'

'Waallaikumusallam nak'

'yah kabari bunda ya, kalau aku dah di Jakarta'

'syukurlah. Nanti ayah sampaikan, yasudah hati hati ya, ayah lagi di kantor mungkin agak lambat pulangnya. Tapi jangan khawatir, bunda nanti cepat pulangnya kok'

'iya yah. Assalamualaikum'

'waallaikumusallam'

Tut (panggilan berakhir)

"Huft ginilah jadi gue, orang tua selalu sibuk, kadang jadi iri sama orang yang kurang mampu, meskipun mereka kurang mampu tapi keluarga mereka masih harmonis" gumam ku.

S
K
I
P

R
U
M
A
H

"Alhamdulillah sampai juga. My house, I Miss you" seru ku lalu berlari ke arah gerbang.
Maklumlah rumah ada gerbangnya, jadi buka gerbang dulu baru deh bisa buka pintu rumahnya.

'ealah sombong amat Thor'

'yee. Sesekali lihat orang senang hapal kali ya'

Abaikan percakapan di atas.

Ika POV on.

"Hah. Taksi siapa tuh. Tante Nana? Ah diakan bawa mobil sendiri. Om Pradipta? Ga mungkin juga, diakan pakai supir pribadi kemana mana. Trus taksi siapa dong" gumam ku yang sedang melihat keluar jendela.
"Ngapain lu dek?" Tanya bang radit yang tiba tiba sudah ada di belakang ku.
"Enggaaaa bang. Heran aja, dirumah om Pradipta barusan ada taksi. Tapi siapa yang naik taksi" seruku.
"Yaelah itu aja di ambil pusing, mungkin itu pembantu nya kali" seru bang radit.
"Iihhh masa sih pembantu naik taksi, palingan juga naik ojek" seruku sambil memukul lengan bang radit.
"Hehe ya mana gue tau. Mending Lo cari tau" usulnya.
"Eh iya juga ya. Lu kaga ikut bang. Siapa tau ketemu Laras" godaku.
"Hmm. Au ah" selanya lalu pergi ke arah balkon.

"Eh non Ika, ada apa ya non?" Tanya mang didi.
"Hmm dirumah ada siapa ya mang?" Ucapku.
"Hmm. Ada nyonya besar non" ucapnya.
"Ooh kalau gitu Ika boleh masuk mang" pintaku.
"Oh boleh atuh non masa iya anak teman majikan tidak boleh masuk" ucap mang didi.

Ika POV off.

Ting tong
Ting tong
Ting tong

(Bel rumah)

"Siapa sih, ga tau orang capek apa" gerutuku kesal.
"Iya bentar" teriakku dari dalam.
Setelah aku tau, eh ternyata Ika.

"Ika!" Sapaku.
"Eh Laras" sapanya.
"Hmm masuk ka" ajakku.
"Eh iya" ucapnya lalu mengikuti langkahku menuju ruang tamu.
"Duduk ka. Mau minum apa?" Ucapku.
"Eh ga usah, ntar ngerepotin" ucapnya.
'emang sih ngerepotin, asal Lo tau ka gue capek baru sampai Indonesia, eh Lo namu deh' batinku.
"Ga papa kok. Lagian ini kan dah kaya rumah Lo juga. Kita dah temanan dari kecil masa iya Lo masih segan minum disini" ucapku.
"Hmm iya iya. Terserah Lo deh" ucapnya.
"Okay tunggu ya" ucapku lalu pergi meninggalkan Ika di ruang tamu.

15 menit.

"Sorry ya ka lama. Nih minum, jus jeruk ga papa kan, soalnya cuaca panas banget" ucapku sambil menyodorkan jus dan Snack ke hadapannya.
"Iya ga papa ras. Ini juga udah syukur" ucapnya.
"Oh ya ras. Lo selama 1 bulan belakangan ini kemana aja? Kok ga pernah kelihatan, jangankan di sekolah dirumah aja Lo ga pernah muncul" ucapnya di sela keheningan itu.
"Uhuk uhuk" tersedak jus ni. Untung aja ga tersedak bom atom.

'apaan sih Thor garing deh'

'eh diam aja lu, gue siram ntar'

Abaikan percakapan aneh diatas.

"Eh Lo ga papa kan ras. Pelan pelan dong minumnya" ucapnya.
"Hmm, eh anu hmm gue, gue ada urusan gitu loh" seruku.
"Ooh. Urusan apa ya?" Tanyanya.
"Hmm urusan ayah gue" ucapku.
"Ooh gitu ya" ucapnya.

Drttt drttt (getaran hp ika)

'hallo bang'

'eh Lo mau nginep disana atau gimana? Lama amat'

'ih bacot amat lu bang, ada apaan sih?'

'yee punya adek ga sopan banget ya'

'yee biarin. Buruan mau ngapain lu nelpon?'

'gada sih hehe'

'ban*sad. Hii nih anak. Au ah. Gue lagi sibuk'

'ca elah tu mulut gue ikat pakai tambang baru tau rasa lu. Sibuk? Sibuk ngapain lo'

'yee bukan urusan Lo. Ini urusan pe_rem_pu_an. Dah ah. Bye bye'

Tut (telepon terputus)

"Siapa?" Tanyaku.
"Ituloh bang radit" ucapnya.
"Ooh" jawabku.
"Eh ras. Lo ga main kerumah gue?" Tawarnya.
"Ga ah. Gue capek, baru pulang dari viet.. eh dari urusan bokap gue. Jadi gue mau istirahat dulu" ucapku.
"Ooh yaudah deh gue sekalian mau pamit. Bye bye. Besok Lo sekolah kan?" Tanyanya.
"Iya. Yaudah bye" ucapku.

'akhirnya Lo pulang juga. Gue capek banget' batinku. Lalu beranjak dari depan pintu kemudian langsung menuju surga duniaku (kamar).

Sorry guys. Sampai sini dulu ya.

Next>>>

KEMBALI [End']Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang