ekstra part II

245 10 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya.

Selamat membaca

"Mom, aunty Ika kok ga ke sini ya, Oma juga udah lama ga main sama tata" seru anak perempuan ku.
"Mungkin aunty lagi sibuk karena bentar lagi kan mau lahiran, kalau Oma mungkin juga lagi sibuk" seruku.
"Yahh padahal kan tata mau main sama Oma dan aunty" seru nya.
"Gimana lusa kita ajak Daddy ke rumah Oma" seruku.
"Hah benal ya mom, benal ya" serunya.
"Iya sayang, sekarang tata main sama Abang dulu ya, mom mau buatkan makanan soalnya bentar lagi Daddy pulang" seruku.
"Okay mom" ucapnya lalu berlalu menaiki tangga menuju kamar abangnya.
Memang, kamar mereka pisah tapi masih bersebelahan katanya sih teman temannya sudah pada tidur sendiri jadi mereka ga mau tidur bareng lagi, katanya sih dah besar.

Tata POV on

Tok tok tok (anggap aja ketukan pintu)

"Abang" panggil ku.
"Iya bental" serunya dari dalam.

Ceklek

"Apa" tanyanya.
"Bang, tata main di sini ya" seruku menunjukkan puppy eyes.
"Lah mommy mana" tanyanya.
"Mommy lagi masak, jadi tata ga ada temannya" seruku.
"Hmm yaudah masuk, tapi jangan di belantakin ya" serunya.
"Okay" ucapku lalu masuk ke kamar bang arsel, kamarnya ini bewarna biru Dongker terus tak lupa ada gambar astronot, planet planet pokoknya sistem angkasa lah. Katanya dia cita citanya mau jadi astronot makanya kamarnya seperti itu.
Beda dengan kamar ku, kalau kamarku warna hijau muda, terus ada stiker bintang bintang yang di tempel di dinding nya, jadi kalau lampunya di matikan stiker nya bakal nyala seperti bintang sungguhan, cita cita ku ingin jadi dokter sama seperti aunty biar bisa nolong orang orang yang lagi sakit.
Kata Abang jadi dokter itu seram, tapi kata aunty jadi dokter itu hebat buktinya bisa nolongin orang.

"Abang, pinjam clayon dong, punya tata walna Mela nya habis" seruku.
Memang aku sedang baring di tikar bulu bulu (ga tau namanya apa) sambil mewarnai pemandangan, sedangkan Abang sedang buat gambar katanya anak laki laki kalau gambar itu ga pemandangan nanti ga macho.

Kami memang sudah beranjak umur 5 tahun, sudah menduduki bangku TK jadi Taulah kerjaan anak TK apa selain dari mewarnai.

"Ini ambil" serunya.
"Makasih Abang" seruku lalu melanjutkan mewarnainya.

POV off

"Assalamualaikum" seru seseorang dari ruang depan, siapa lagi kalau bukan suami tercinta.
"Waallaikumusallam" seru ku lalu menghampiri nya.
Tidak lupa menyalim tangannya dan dia pun mencium keningku.
"Gimana mas pekerjaan nya" seruku.
Mas? Memang aku sudah lama memanggilnya mas, sebab waktu itu aku memanggil dengan sebutan kakak malah di tegur anak anak.

Flashback on

"Kak, ayo turun. Makan malam dulu, sekalian panggil anak anak" seru ku dari meja makan.
"Iya sayang" serunya.

"Mommy" suara cempreng itu terdengar menyakitkan telinga tapi mau gimana lagi, hanya suara itulah yang mampu membuat rumah ramai. Siapa lagi pemilik suara itu, ya tata.
"Iya sayang, sini makan" ujarku.
Lalu mereka duduk di kursi masing masing, umur tata dan Arsel sudah menduduki usia ke 3 tahun jadi sudah bisa makan sendiri.

Saat di tengah tengah makan aku bertanya.

"Gimana kak, urusan kantor beres" tanya ku.
"Alhamdulillah beres kok" serunya lalu tersenyum.
"Mom" sapa tata.
"Ya sayang" seruku.
"Mom kok manggil Daddy kakak sih? Kan mom istli Daddy bukan adik Daddy" seru tata.
"Iya mom, kok mom malah manggil Daddy kakak sih" tanya arsel juga.
Aku tersenyum sambil menatap kak Radit, kak Radit pun sama sama tersenyum menanggapi pertanyaan anak anak nya itu.

KEMBALI [End']Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang