OSIS

36 11 0
                                    

Saat sedang asyik dengan jamkosnya, kelas X IPS 1 dikejutkan oleh beberapa kakak kelas mereka yang sepertinya menjadi pengurus organisasi siswa intra sekolah akan menuju kelasnya.

Mereka lantas masuk kedalam kelas itu untuk memberikan suatu informasi.

Salah satu dari mereka pun mulai maju untuk membuka percakapan.

"Pagi adik adik! Masih semangat kan? Maap banget ganggu waktu kalian yaaa, kami kesini mau langsung ke intinya aja yaitu kita bakalan nyari pengurus-pengurus OSIS yang nantinya nggantiin kakak kelas 12. Untuk lebih lengkapnya bakal dijelasin sama kak Arga ya silahkan.."

Hanya dengan mendengar nama salah satu kakak kelasnya itu, tiba tiba jantung Fira berdetak sedikit lebih kencang dari biasanya.

'Apa ini?' Batinnya.

"Perkenalkan nama kakak Revano Denarga. Kakak dari perwakilan kelas XI IPS 1. Semoga diantara kalian nanti ada dong yang gantiin kakak.."
Ucapnya sambil bergurau.

"Oke ga banyak basa basi lagi kakak akan jelasin tentang OSIS disekolah ini tu gimana dan ribet banget atau pusing banget gak sih? Jadi kakak akan jelasin semuanya."

"Tapi sebelumnya kakak mau tau dulu sih apa diantara kalian ada yang dulunya pernah ikut organisasi ini juga?" Tanya Arga dengan antusias.

Sebanyak 5 orang mengacungkan jarinya untuk memberi tanda bahwa mereka pernah mengikuti organisasi yang Arga bicarakan, termasuk pula Fira.

Ia pernah mengikuti organisasi tersebut sehingga saat dirinya bertemu dengan orang baru, Ia tidak pernah merasa malu yang berlebihan.

Ia sudah sangat sering berlatih berbicara didepan banyak orang sedari dirinya kelas VI.

"Wow! Kalian yang pernah ikut pasti udah ngerti dong gimana seleksi buat jadi pengurus OSIS?"

"Baiklah karna ada yang belom paham kakak akan jelasin sekarang."

Sifat Arga yang terkesan tegas, ramah, dan terlihat sangat gagah tersebut membuat Fira hampir hilang kesadaran karena terlalu mengamati laki laki didepannya.

Ia pun segera menyadarkan dirinya bahwa seseorang seperti Arga pasti sangat sulit untuk ditaklukan hatinya.

Namun, selama Arga menjelaskan tentang organisasi tersebut Fira tidak terlalu memperhatikan setiap kata kata yang Ia ucapkan.

Justru hanya badan gagahnya itu lah yang Ia perhatikan sejak awal senior itu masuk kedalam kelasnya.

"Dan untuk pencalonan siapapun dapat mencalonkan diri tetapi tidak semua bisa masuk dan resmi menjadi pengurus OSIS disini, karena nanti masih akan ada lagi seleksi." Tambah Arga yang tidak lupa menampilkan senyuman manisnya.

"Baiklah yang mau mencalonkan diri boleh tunjuk tangan.." Seru salah satu perempuan yang juga satu rombongan dengan Arga.

Semua yang berada dikelas itu hanya diam dan saling memandang satu sama lain tanpa ada yang mengangkat tangan atau hanya sekedar menyebut nama untuk mengikuti organisasi tersebut.

Namun, setelah beberapa detik hanya ada 3 orang yang mengacungkan jari yaitu Refal, Danis, dan Aldo.

Setelah itu salah seorang kakak perempuan menanyai identitas mereka lantas mencatatnya.

Usai mencatat nama, perempuan tersebut bertanya lagi "apa masih ada?"

Penghuni kelas hanya kembali seperti semula, diam dan saling memandang satu sama lain kecuali Fira.

Namun Fira kaget karena ada yang memanggil namanya dengan lantang.

"FIRA FIRA KAK FIRA!"  teriak Danis.

"Mana yang namanya Fira?"

Fira segera mengangkat tanganya seraya berkata "Saya fira kak.."

Dengan suara lembutnya, Kakak yang berdiri disamping perempuan itu berkata kepadanya.

"Oh iya Fira kamu ikut ya!" Seru arga.

Fira tak bisa membalas perkataannya, Ia benar benar gugup. Dan tanpa ragu Arga langsung menulis nama Fira di salah satu buku ditangannya.

Mereka pun menutup pertemuan dan pamit untuk kembali ke kelas mereka masing masing.

"Oh dan ya! Untuk seleksi esok hari kalian bisa langsung dateng ke ruang rapat OSIS sepulang sekolah oke! Semangat!" Seru Arga yang langsung di iyakan oleh siswa siswi X IPS 1.

Setelah selesai pengumuman tersebut Danis menghampiri temannya itu du bangku depan.

"Woy kok lo tadi gamau angkat tangan sih kan lo niat banget buat ikut OSIS! Untung gue cepet cepet nunjuk lo Fir!"

"Gue malu Dan.."

"Malu? sama? Malu sama temen sekelas udah ngga jaman lagi shafiraaa kita udah SMA woyy!"

"Arga.. gu..gue malu sama arga."

"Lo suka ya sama dia?" danis terkekeh.

"Ya nggak lah apaan sih!" Ia lantas meninggalkan danis sendirian.

•●•●•

Usai sekolah, Fira mendapatkan pesan singkat dari Danis. Dengan malas, Ia membuka pesan tersebut.

Danis R
|Fir!
|Annyeong!!
|Shafiraa!
|lama bat sih bales doang elah

Shafira NG
|Apa setan
|Ganggu ae lo

Danis R
|Halah biasanya aja main hp sampe tengah malem loitu😑

Shafira NG
|dah lah cepetan adenya ubin gasuka dilama lamain nunggu.

Danis R
|Tauga?

Shafira NG
|Ya gak lah bego

Danis R
|Jodoh dong kita^^

Shafira NG
|Kok?

Danis R
|Kan jodoh gada yang tau ㅋㅋㅋ

Shafira NG
|Blok ni

Danis R
|Becanda doang anjir. Jadi gini kemarin gue diomongin sama arga klo kita orang suru nyiapin visi misi mateng mateng biar masuk osisnya. Dia ngarep banget lo masuk keknya Fir!
|Tapi lo jangan baper duluan inget lo gaboleh pacaran sama nyokap bokap lo ㅋㅋㅋ

Shafira NG
|Paan si kaga mungkin lah seorang DIA bisa jadi pacar guee mustahallll.

Danis R
|Serah lo ae gue mau mandi.

Entah kenapa hati danis seperti dihantam sesuatu yang sangat keras setelah mengatakan itu ke Fira, sahabatnya.

'yang suka gue apa Arga?'

Be Careful With HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang