Kasus

16 4 0
                                    

Fira menatap wajahnya di cermin yang ada di kamarnya dengan ceria ceria cemas.

"Kak pacar cium gue? Serius? Ahh mimpi kali tadii" Tanya Fira terhadap cermin didepannya.

"Masa iyasih kak pacar berani banget cium bibir gue? Kukira dia beneran polos polos bijakkk gituu tapi kan kalo cuma cium biasa nggak papakan? Nggak hamil kan? Ih cermin jawab dong besok gue sekolah tau kalo hamil kan malu! Tapi masa hamil sih emang bibirnya mengandung sperma? Ih konyol bego."

Setelah puas mengobrol hal tidak jelas dengan cermin Fira pun pergi kekasur kesayangannya dan masuk kedalam dunia mimpi.

----
School

Agak takut Fira masuk kedalam kelas karena dirinya baru kali ini berkencan dengan pacarnya itu.
Namun aman karena teman temannya sepertinya tidak ada yang tau tentang kejadian kemarin, ya mungkin hanya Rena dan gengnya yang tau?

Setelah beberapa jam belajar bel istirahat pun berbunyi.
Saat Fira hendak melangkahkan kaki keluar kelas ia melihat sepasang sepatu yang sepertinya ia kenal itu sepatu siapa.

"Ka-kak? Ada disini?" Tanya Fira gugup

"Ahh iya dek kakak mau mampir nih boleh?"

"Silahkan aja kak enggak papa hehe, mari ketempat dudukku kebetulan temen sebangku lagi kekantin, dan barusan aku mau keluar kakak datang" Jelas Fira.

"Maaf ya dek udah ganggu waktu istirahat kamu"

"Iya kak enggak papa"

Mereka berdua pun hanya menghabiskan waktu istirahat mereka dengan mengobrol ringan dengan posisi berhadap-hadapan.
Arga akan kembali kekelas saat bel masuk sudah berbunyi.

Seusai istirahat masuklah Pak Agus selaku guru fisika kedalam kelas XI IPS 1.

Namun tidak seperti biasanya, raut wajahnya saat ini seperti kelihatan menahan amarah yang sangat besar dan ingin diledakkan secepatnya.

Pak Agus terkenal dengan sifatnya yang dingin namun sangat perhatian dengan para muridnya.

Ia selalu memperhatikan gerak gerik muridnya, jika ada yang melanggar peraturan sekolah maka pak Agus tidak segan segan untuk menghukumnya.

Ketika pak Agus mengeluarkan sebuah laptop, anak anak disana sangat terkejut. Tidak biasanya pak guru itu mengeluarkan sebuah laptop didalam kelas.

Namun para siswa tetap diam dan hanya bisa menatap heran guru mereka tersebut yang sedang memasang wajah sangat serius.

Tak lama kemudian, beliau membalikkan laptopnya menghadap anak anak yang sudah sangat penasaran.

Seketika laptop itu dibalik semua yang melihat pun terkejut setengah mati. Banyak dari mereka sampai menganga tidak percaya dengan apa yang mereka lihat di laptop guru tersebut.































'TAMAT RIWAYATKU!!!'
















































"Saya harap saya tidak perlu memanggil nama kalian lagi. KEDEPAN SEKARANG!" Seru pak Agus membuat semua yang mendengarnya pun ketakutan.

"Dalam hitungan ketiga kalian tidak maju menghadap saya didepan sini, SAYA AKAN MELAPORKAN INI KEPADA KEPALA SEKOLAH!" serunya lagi.

"SATU"

"DUA"

"TIGA"

"Mau maju disini atau diruang kepala sekolah hm?" Kata guru tersebut sambil menatap tajam murid yang dimaksudnya tersebut.

Mereka pun maju kedepan untuk menghadap pak Agus. Percayalah mengerikan sekali bermasalah dengan guru yang satu ini.

Setelah mereka berdiri didepan papan tulis pak Agus sama sekali tidak menatap mereka dan kembali melanjutkan pelajarannya, membiarkan beberapa anak itu ketakutan dan merasakan pegal karena berdiri terlalu lama. Mana pelajarannya tiga jam lagi mampus ajalah kalian.

Ditengah tengah pelajaran, pak Agus menyindir beberapa siswi yang sedang berdiri didepan papan tulis tersebut.

"Lihatlah calon PGB anak anak! Penerus Generasi BODOH yang sudah ada didepan kalian ini!" Ia sengaja menekan kata terakhir sebagai sindiran keras.

"Mereka berciuman dengan laki laki yang bahkan orang tua mereka saja tidak tau?! YA! Kurang apalagi mereka? Sudah cantik, memiliki kulit putih, rambut hitam yang tebal dan terawat, juga MURAH. Gimana nih ada yang minat? Oh maaf mereka SUDAH PUNYA jadi jangan ganggu lagi oke! Hahahhaha" Sindir pak Agus yang membuat siswi siswi didepan papan tulis itupun tambah menunduk ketakutan.

Jadi video yang ditunjukkan kepada murid kelas adalah video dimana Fira, Rena dan gengnya sedang berada disebuah cafe dan acara berciuman mereka tanpa sengaja terekam oleh kamera cctv yang ada didalam cafe tersebut.

Pihak cafe yang mengenali seragam sekolah mereka pun segera melapor kepada Pak Agus yang terkenal dengan bijak mengatasi masalah siswa siswi yang melanggar peraturan sekolah.

"Sebagai hukuman, saya tidak akan menghukum kalian yang berat berat"

"Saya akan memberikan poin 50 untuk kalian tanpa terkecuali" kata itu membuat beberapa siswi tersebut panik karena poin minimal untuk panggilan orang tua adalah 50.

"Tapi pak, saya mohon jangan panggil orangtua pak, saya janji gak akan ngulangin pak saya mohon.." kata Rena mengharap.

Namun bukannya menyetujui, pak Agus justru pergi keluar kelas dan berjalan menuju ruang BK untuk melaporkan masalah tersebut.

Setelah selesai, pak Agus segera kembali kekelas untuk mengambil tas dan buku bukunya untuk kembali mengajar dikelas lain.
























Ia akan masuk kedalam kelas XII IPS 1, kelas Arga.

Be Careful With HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang