Hatred

18 6 0
                                    

Saat sedang berjalan jalan di koridor, Fira mendengar banyak sekali teriakan siswi siswi yang kebanyakan adik kelasnya itu.

Wajar saja jika dirinya mendapat teriakan seperti itu, karena Ia tidak sendiri saat ini.

Ia sedang bersama seseorang yang tidak asing bagi penduduk sekolah SMA tersebut.
Jadi siswi siswi tersebut bukan meneriaki Fira, namun orang yang berada disampingnya.

"Whooaaa liatt kakak tampan kita punya pacar!" Seru salah satu siswi

"Eh iya kak gebetan yaampun!!!" Seru siswi lainnya.

"Eh tapi kenapa itu cewenya gapantes banget sih jelek tau! Gapantes sama kakak ganteng kita!!!" Mendengar hal itu Fira jelas tidak terima dengan ucapan adik kelasnya tersebut. Namun Ia tetap diam dan mempercepat langkahnya.

"Kak Fira! Nggak usah caper sama Kak Arga deh! Dasar ratu jerawat aja bangga!!! KAKAK GAPANTES SAMA KAK ARGA YAA!!!" Fira tetap sabar dengan itu, yang ia heran mengapa pacarnya hanya diam saja? Pacarnya hanya mengikuti Fira berjalan dengan cepat, namun Fira tidak mempedulikannya. Ia lebih memilih untuk cepat cepat kembali ke kelas.

----

Kelas

Fira datang dengan wajah lesu ke dalam kelasnya. Ia mendapati Risa sedang membaca dibangkunya. Dasar kutu buku

Ia menghampiri Risa yang sedang fokus tersebut lalu menempatkan kepalanya dimeja dengan tangan sebagai tumpu.

"Lo kenapa?" Tanya Risa singkat yang hanya dibalas gelengan kepala oleh Fira.

"Kalo lo mau nangis nanti kerumah Danis, gue disana." Lanjut Risa.

Mendengar kata yang baru saja dilontarkan oleh sahabatnya ini, Fira segera mengangkat kepalanya dan bertanya lebih lanjut.

"Danis? Lo kerumahnya? Lo nginep? Ngapain aja disana? Apa lo cuma berdua dirumah Danis sama tu cowo jangkung? Gile apa gue kaga mau ikut ah takut melihat sesuatu yang iyaiya secara kan gue masih voloSHHHHH" Kata Fira dengan menekan desahan diakhir kalimatnya.

Pluk

Risa dengan cepat memukul kepala Fira dengan buku yang sedang Ia baca tadi. Mukulnya gapake perasaan anjir novel tebel buat nimpuk kepala

"Sembarang lo kalo ngomong Danis kan sodara gue kampret yakali gue iyaiya bareng tuh laki jadi apa gue sama bokap nanti!"

"Ya maap anjay lo mah kalo mukul beneran ah sakit tau!" Eluh Fira

"Bodo. Dahlah tadi lo mau bilang apaan ke gue, mau ngehalu kalo Taehyun gebetan lo lagi? Dasar fakgirl. "

"Sa'ae lu tong, ya kaga lah anjir gue mau ngomong kalo tadi banyak adek kelas yang ngebully gue bangsat. Gue cuma jalan berdua padahal sama kak pacar mo kekantin eh dapet omongan sinis dari bocil bocil. Sedih gue mana dikatain ratu jerawat dikira gasakit apa dikata begitu. Sakit tau jadi malu gue mau ketemu kak pacar lagi, secara kan kak pacar ganteng dan dia juga punya banyak fans disekolah. Lah gue apa? Dikatain ratu jerawat, cewe centil, suka kegatelan sama cowo, pake guna guna lah blablabla lah gue bingung Ris stres gue. Mana tadi kak pacar cuma diem aja lagi gamau bela kek, sayang gak sih sama gue dia itu dasar Arga bangsat ah kesel"

Tanpa sadar air mata menetes dipipi Fira membuat Risa menatapnya haru, Ia tidak pernah merasakan hal seperti itu karena dirinya memang sudah pintar, cantik pula hehe..

"Jangan nangis disini, malu sama temen sekelas oke? Lo kerumah gue aja nanti, gue gajadi kerumah Danis." Kata Risa yang hanya dibalas anggukan oleh Fira.

Sesampainya Fira dirumah Risa, Ia segera duduk di kursi dan mengambil beberapa kue lebaran yang masih setia menemani meja kayu milik Risa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya Fira dirumah Risa, Ia segera duduk di kursi dan mengambil beberapa kue lebaran yang masih setia menemani meja kayu milik Risa.

"Biasanya orang orang tu disuruh duduk dulu sama tuan rumah eh ini tamu malah langsung main comot aja dasar omnivora" Sindir Risa

"Dahlah diem aja lo gue masih kesel sat" elaknya.

"Yaudah lo jadi nangis ga cepet nangis sapatau abis nangis jerawat lo luntur whahahaha" kata Risa dengan tertawa diujung kalimatnya.

"Lupa nangis gue dah gabisa njir gimana kalo kita mmmm fotbar? Kaga ah gajadi malu gue. Ngapain ya?" Tanya Fira kepada dirinya sendiri atau ke Risa sih?

"Paboya. Gimana kalo kita main aja kerumah Danis yoklahh tadi gue dikabarin sama mamanya kalo mamanya itu bikin soto ayam sekalian makan gratissssss deh dijamin"

"Eh serius lo? Wah ayok kebetulan bet mama gue lagi ga dirumah mager gue dirumah sendiri" Final Fira.

------

"DAANNIISSS"

Teriak mereka berdua layaknya anak kecil yang manggil kawannya ituloo taulah.

Setelah beberapa detik menunggu akhirnya pintu rumah tersebut dibuka dan menampilkan sesosok tinggi nan tampan (halah)

"Apa? Lho kok kalian disini? Salah rumah? Maaf ini rumah Danis Rafidan si tinggi nan tampan kembarannya Choi Soobin" Ucap laki laki tersebut sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Baru bangun tidur dia tu.

"AWW!!!"

"Lo ngapain nyubit gue sih sat! Sakit bego! Ishhh pinggang seksi guee hiks" keluh Danis karena merasa pinggangnya baru dicubit keras keras oleh seseorang didepannya.

"Abisnya lo kek ngga anggep kita banget sih! Makanya kalo bangun tidur cuci muka dulu bego masi ileran aja bilang tampan huh!" Teriak Fira tak mau kalah.

Jadi tadi Fira menyubit pinggang Danis keras keras, belom tau aja Danis kalo Fira nyubit bisa ngelipet tuh kulit.

"Udahsih pasutri bego ayo masuk rumah gabaik lho berantem diluar malu diliat orang hahahahaa" Kata Risa yang sudah duduk di sofa milik Danis daritadi.

"NAJIS!" Balas Danis juga Fira bersamaan

















"Pasutri?"

Be Careful With HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang