Bag

10 2 0
                                    

"WOY! DANIS! TANGGUNG JAWAB LO!"

Langkah kaki Danis terhenti saat  seorang perempuan tengah memanggilnya dengan keras.

"Ngeselin banget tu cewe, untung cantik"

Saat hendak menengok kebelakang, Danis sangat terkejut karna tiba tiba perempuan itu sudah ada didepan matanya. Wajah mereka juga hanya berjarak sekian centi saja.

Deg

"Ternyata dia cantik banget kalo diliat dari deket anjir"

Glek
































Plak!

"AWW SAKIT DODOL!"

"Ya lo ngapain deketin muka ke gue bangsat! Mau nyium gue hah?!"

"GR! Orang gue cuma ngetes lo, siapa tau kan lo jadi naksir sama gue!"

"Najis! Udah lah gue kesini cuma mau lo tanggung jawab!!!"

"Lo hamil? Astaga gue ga kerasa sumpah"

"Bukan goblok! TAS GUE ROBEK ANJIR!"

"Ya dijahit dong cantikkk"

"JELEK IH! TANGGUNG JAWAB POKOKNYAAAAAAA GAMAU TAU TITIK."

"Terus gue harus apa? Beliin lo tas baru?"

"Huum. Yang sama kek punya gue sekarang, di mall deket Yeonbin's Cafe ada kemaren gue liat!"

"Lah itu lo udah ngeliat dari kemaren, kenapa ga langsung beli aja sih?"

"KEMAREN KAN TAS GUE BELOM LO RUSAKIN BANGSAT!"

"Ah rese lo, yaudah nanti gue beliin pulang sekolah gue langsung kesana"

"EEEEEHHH APA APAAN GUE IKUT LAH!"

"Ngapain lo ikut??? Lo orang kaya woe sadar, gue cuma bawa motor matic lo mau?? Nggak malu lo? Udah gausah ikut, fotoin aja tas lo lalu kirim ke gue"

"Ngga malu lah Dan, ngapain harus malu sih. Kan gue cuma mau lo tanggung jawab ngapain kudu keliatan perfect coba? Gaguna tau!"

"Hm kesempatan dalam kesempitan nih"

"Oke, nanti gue jemput lo"

Siapasih cewe itu? Dan kenapa Danis ngerobekin tasnya?

Flashback 2 jam yang lalu

Violetta Allya Arshanty atau biasa disebut Allya itu sedang berjalan menuju kelasnya. Namun tiba tiba saja anting yang ia kenakan tersangkut oleh tasnya.

Saat itu ia tidak tau harus meminta tolong kepada siapa, karena hanya dirinya diluar kelas. Sampai pada akhirnya keluarlah sesosok laki laki tinggi menuju arahnya sambil membawa gunting.

Tanpa basa basi lagi, Allya segera meminta tolong kepada laki laki itu. Namun sepertinya percuma jika memanggilnya karena dia sedang memakai earphone.

Allya menghampiri laki laki tersebut dan saat Danis menengok, Allya segera mendekat kepadanya untuk meminta tolong.

"Eh lo Danis ketua kelas XI IPS 1 kan? Tolong gue dong anting gue kesangkut nih awww"

"Terus suruh gimana?"

"Karna lo bawa gunting, tolong dong guntingin tasnya"

"Ok"


...

"Beres. Ada lagi?"

"Oh oke makasih"

Namun saat ia masuk ke kelas ia terkejut karena mendapat sambutan tawa dari teman sekelasnya.

"AHAHAHAHAH Al lo kenapa? Abis jatoh? Ahahaha"

'Jatoh?'_batin Allya

"Lo nggak kerasa kalo telinga lo berat sebelah?"

"Lumayan sih tapi ada apa sih?"

"Lo ngapain si gunting tas lo terus di taro di anting anting lo? Gunanya apa anjir ngakak tau ahaha"

"Hah?! Jadi? Lo bawa kaca?"

"Selalu sediaa ahahaha"

Ketika melihat dirinya di cermin, Allya segera meminta tolong kepada temannya untuk melepaskan potongan tas yang Danis gunting tadi? Entahlah.

Selepasnya potongan tas itu, Allya segera mencari Danis dan memintanya untuk bertanggung jawab.

Flashback off

Belum sampai dirumah Allya, Danis sudah melihat pemilik rumah luas itu terlihat sedang menunggu seseorang didepan teras.

Danis pun ragu untuk masuk kedalam gerbang rumah yang luas itu. Akhirnya dia ngechat Allya agar keluar dari gerbang rumahnya.

"Lo kenapa sih? Masuk doang ngga mau, sepi rumau gue tu santuy" Kata Allya yang baru saja keluar dari gerbang rumahnya sambil menggendong tas warna hitam.

"Nah itu dia, kalo gue dikira bikin dede sama lo gimana coba? Kan repot"

Plak!!

"Aduh"

"Sakit?!"

"Enggak, pengen aja ngomong aduh"

"Halah, ayolah berangkat apa gue tampar lagi nih!"

"Iya putri kesiangan"

Mendengar itu Allya menyubit lengan Danis keras keras. Nyubit gaada suaranya sih_-

"SAKIT SAKIT"

"Mamposh!"

Danis segera melajukan motornya menuju toko tas didekat Yeonbin's Cafe yang Allya maksud.

"Demi apa gue lagi ngegonceng kuyang, moga aja dia ga makan gue yaTuhann horror banget" _curhatanDanis2k20_

-Toko Tas-

Saat memasuki toko, Danis melihat betapa banyaknya tas yang terpajang di rak toko tersebut dan tidak sengaja menemukan tas yang sama dengan tas Allya yang robek kemarin.

"Al, lo liat geh itu" Kata Danis sambil menunjuk tas yang ada di rak paling atas.

"Oiya itu tas yang kek punya gue hehe"

"Mau gue ambilin?"

"Mmm nggausah deh Dan, gue beli yang lain aja, bosen itu itu mulu.."

"LAH! KOGITU SIH! Kan katanya gue suruh nemenin lo beli tas yang sama kek punya lo yang robek kemaren, sekalian tanggung jawab kan?! Nanti kalo harganya lebih mahal gimana markonaaahh"

"Gue bawa uang lebih kok, tenang oke? Baiklah, sekarang putri akan melihat kesana"

"Baik tuan putri"

1 jam lebih Danis menemani Allya berkeliling toko, namun Allya sama sekali belum memilih tas mana yang akan ia beli.

"Al, lo milih yang gimana sih lama banget ini udah sejam lebih All capek gue" kata Danis mengeluh.

Siapa sih yang ngga capek orang muterin toko tas sampe puluhan kali belom nemu tasnya, dasar betina.

"Mmm gue beli yang sama kek punya gue kemaren aja deh Dan, ngga ada yang srek buat gue, abis itu kita pulang oke?"































































"KENAPA GA DARITADI AJA YATOYBAAAAAAA TUAN PUTRIIII"  Batin Danis yang menangis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be Careful With HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang