Kisah dua anak remaja yang belum mengerti perasaan mereka(?)
Mencoba untuk tidak menyukai sahabat sendiri namun gagal
Karena jodoh tidak akan kemana bukan?
▪Selamat membaca semoga suka:^^
▪Hiat:)
Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, guru guru di sekolah pun menyadari kelalaian mereka dalam mengawasi anak anak didik mereka.
Sebenarnya mereka tau itu adalah diluar jam sekolah, namun mereka masih menggunakan seragam almamater sekolah yang sudah pasti apapun yang dilakukan mereka akan membawa nama sekolah, baik atau buruk.
Untuk panggilan orang tua mereka masih diberi keringanan sehingga mereka hanya dihukum membersihkan wc selama 2 minggu.
Tidak hanya Fira dan anak kelasnya saja yang dihukum, namun Arga juga ikut terseret dalam masalah itu karena bagaimanapun Fira juga bersamanya saat itu.
Namun bukannya menjauh satu sama lain untuk keamanan status mereka sebagai siswa siswi sekolah, mereka justru semakin menunjukkan keserasian mereka sebagai seorang kekasih yang baik satu sama lain.
Bahkan Arga semakin sering menemui Fira dikelasnya tanpa takut akan kepergok oleh pak Agus atau guru lainnya.
---
"Hai" sapa Arga saat masuk kedalam kelas XI IPS 1.
"Eh Ga, lo nyari siapa? Fira? Dia udah keluar duluan tadi" kata salah satu siswi yang langsung mengetahui alasan Arga datang kekelasnya.
"Kemana? Sama siapa dia pergi? Apa ada masalah lagi tentang hubungan gue sama Fira?" Arga bertanya balik kepada siswi tadi.
"Nggak tau kalo kemana, bareng Rena tadi bedua" jawabnya.
"Makasih" jawabnya singkat.
Arga segera mencari keberadaan Fira disekitar sekolah, pertama ia mencari kekantin siapa tau Fira dihasut untuk meninggalkan hukuman oleh Rena, tau aja Rena gimana kan?
Tapi sesampainya dikantin ia hanya melihat beberapa temannya dan juga anak kelas lain.
Ia melihat seseorang yang tidak asing dimatanya, Ia pun segera menghampiri orang itu dan langsung bertanya.
"Dan, lo galiat Fira? Gue kekelas lo tapi dia ngga disana" tanya arga.
"Eunggak, guwe cwuma lwiat dyia luwut tadwi" jawab Danis yang sedang mengunyah makanan itu.
"Eh buset lo ngomong apasih bambank! Gue serius anjir telen dulu tuh makanan baru ngomong yang jelas! Lo juga ngapain sih makan sampe penuh gitu!" Kata Arga marah. Ya bayangin aja lagi serius cari pacar yang ditanya malah gemesin gitu, kalo belok gimana.ggg
Setelah selesai mengunyah makanan, Danis segera membalas pertanyaan Arga tadi.
"Gue tadi liat dia lewat bareng sama Rena dan kawan kawan tapi entah kemana, arahnya sih ke perpus apa ke wc gatau" jawabnya santai dan kembali memakan rotinya.
"Ah oke thanks Dan!" Katanya sambil beranjak untuk mencari sang kekasih.
Ia berjalan kearah wc, siapa tahu dia sedang melaksanakan tugasnya walaupun jalan jalan bentar mungkin Namun dirinya tidak menemukan orang yang ia cari di wc.
"Gawat kalo sampe bu Jennie atau pak Agus tau kita ga pada jalanin hukuman bisa mati ini, gue harus cari tuh enam bocil sampe ketemu njir" gerutu Arga.
"Gue yakin pasti mereka ke perpustakaan, oke gue kesana pasti penjaga perpus lagi kosong"
Dengan langkah penuh harap ia pun berjalan menuju perpustakaan. Dan benar saja, disana ada Rena bersama gengnya dan juga kekasihnya, Fira.
"Adek? Kok kalian nggak bersihin wc sih? Kita harus cepet kalo enggak kita bakal ga bersihin wc hari ini!" Seru Arga yang sudah lelah itu.
"Ah kakak ini, libur dulu kenapasih" jawab Fira dengan enteng.
"Kok gitusih dek, mau dihukum lagi? Lebih berat dari ini?" Tambah Arga.
"Yaelah Ga, lo berlebihan amat sih jadi cowo kalo lo mau bersihin yaudah sono bersihin kita masih nonton film biru nih masih seru serunya juga, lo ganggu amatsih" Kata Rena.
"Serah kalian mau gimana, yang penting jangan pernah berusaha buat nodain fikiran Fira gue." Katanya sambil menarik lengan Fira.
"Eh Ga, lagian siapa sih yang ngajak Fira buat nonton film biru? Nggak ada bodoh! Dia aja yang mau ikut sendiri, ya nggak Gis.." Balas Rena.
"Udah dek ayok ke wc, gimanapun kita harus selesaiin tugas dengan baik, walaupun itu tugas hukuman. Kakak nggak mau kamu jadi nggak disiplin kaya gini oke? Ayo" Katanya sambil menarik Fira keluar dari perpustakaan.
Sesampainya di wc, mereka berdua mulai mengerjakan tugasnya masing masing. Arga masuk kedalam bilik laki laki untuk mengepel begitupun dengan Fira di bilik perempuan.
Saat keluar, Fira melihat seseorang yang sangat tidak asing di matanya. Gadis cantik itu sedang berjalan masuk kedalam bilik toilet perempuan sambil membawa alat pel dan juga ember.
"Ris, lo ngapain disini sih? Lo kalo mau pipis ya pipis aja nanti gue bersiin lagi lantainya gaperlu bawa pel segalaaaaa" Tanya Fira kepada Risa.
"Nggak papa Fir, gue mau bantu lo bersiin wc" jawabnya ringan sambil tersenyum.
Bukannya merasa senang atau tidak enak, justru yang ada dihati Fira adalah rasa kesal dan emosi. Ia merasa sedang direndahkan oleh temannya sendiri, Clarisha.
"Kalo lo cuma kasian sama gue mending lo balik kekelas sekarang! Gue nggak butuh bantuan lo! Gue tau lo cuma mau ngejek gue kan iyakan?! Gausaha pura pura baik deh lo gue tau lo cantik, putri nggak pantes ada di wc! Cuma BABU yang cocok!" Emosi Fira keluar begitu saja membuat Risa terkejut sekaligus merasa sakit hati.
Ia hanya berniat untuk membantu temannya itu, karena Risa tau bahwa Fira akan sakit jika terlalu sering kelelahan. Ia hanya peduli saja bukan karena ingin mengejek.
Lalu kenapa dengan temannya ini? Mengapa dia seperti ini? Mengapa ia menjadi pemarah seperti ini?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.