NR-10

19 2 2
                                    

Selamat membaca cerita NadaRadhit 💕

***

Setelah dari koperasi yang tidak jauh dari kampus itu. Dan pada jam ini tida ada mata kuliah nya lagi. Nada dan ketiga persekutuan nya itu pergi ke alamat brosur yang di bagikan Radhit tadi.

Nada menancap gas mobil nya laju. Hanya memerlukan waktu 6 menit saja untuk mencapai tujuan. Nada dan segerombolan nya itu turun dari mobilnya. Menatap sebuah toko yang cukup lumayan rame dan nyaman untuk nongkrong. Bagi pemuda pemuda yang akan menongkrong di disini.

Nada dan segerombolan nya memasuki area di dalem nya. Tertata rapi dan bersih. Dekor wallpaper dinding nya juga menarik. di hiasi dengan bambu coklat modern. Membuat yang ada di kafe ini nyaman.

Ya ini cafe. Entah cafe milik Radhit entah milik temannya yang Radhit membantu mempromosikan nya ataupun punya majikan lainnya. Nada masih belum mengetahui nya.

nada dan segerombolan nya itu kini duduk di meja yang paling depan. Yang masih bisa melihat keluar Dengan angin yang begitu mendukung.

"Selamat siang. Ada yang bisa kami bantu. Atau mau memesan minumannya.??" Tanya Mbak pelayan dengan senyum khas nya. Sambil menyodorkan beberapa menu minuman atau pun kopi.

"Saya mah Es cokelat tambah cinta ini yah mbak. Kumplit." Ucap Nada sambil melihat lihat menu lainnya. "Ehh kalian mau yang mana nih??"  Tanya Nada pada ketiga best friend nya itu.

"Samain aja dehh. Jadi empat" ucap Halwa dan di angguki ketiganya.

Akhirnya Mbak pelayan itu kembali ke tempat asalnya dan menyiapkan pesanan yang di pesan tadi.

"Ehh Kak Radhit mana yahh?? Kok gada" Tanya Nada sambil melirik lirik di sekitaran cafe.

"Hmm dimana mana Radhit." Umpat Halwa " belom ke sini kali dia!!"  Tetapi Halwa masih menjawab pertanyaan Nada.

"Iyya kali yahh!!" Ujar Nada tetap masih melirik lirik ke sudut sudut cafe. Dan hasil nya nihil. Radhit belum di sini ternyata.

T

ak lama pesanan mereka pun sudah terhidang di meja mereka. Saat Nada ingin mengambil satu sedotan mata nya tertuju pada sosok jangkung yang kini berada di parkiran yang tidak jauh dari tempatnya. Tak hanya menatap kagum. nada kini menepuk nepuk lengan di sampingnya girang. "Lo Napa sih Nad?! Ke sambet Lo yah. Sadar weyy sadar..".  Aneh Lisa ketika ia menepuk nepuk lengannya dengan mata yang sana sekali tak berkedip. Dengan sedikit melambaykan tangannya di hadapan mata Nada.

"Ituu liat dia datang hmmm bahagia gw. Huhu. Bahagia yallah.." Gembiranya sambil menunjuk memberitahukan Lisa keberadaan Radhit. Ya Radhit. Radhit kembali. Dengan mata yang masih terpokus ke depan dengan wajah yang berseri seri.

"Manaaa!!" Ucap Lisa menengok ke arah yang di tunjukan. "Oh Iyya. Dia kesini gaes bersikap biasa" ucap Lisa dan semuanya kembali bersigap seperti layaknya orang. Pura pura tidak menganggap keberadaan Radhit.

Lain hal nya dengan Nada menatap penuh gembira ketika sosok jangkung itu menuju ke arahnya. Muka Nada tiba tiba berubah ketika si jangkung itu melewati mejanya. Ia malah menuju ke tempat pegawai lainnya. Kembali mengembalikan brosur yang mungkin belum sempat ia bagikan.

"Lahh kok dia malah ke situ sihh!!" Ucap nada. Sambil memanyunkan bibirnya kesal.

"Lahh ngapain jug dia ke sini Amaro.. haha" senyum licik Halwa membuat amarahnya memuncak.

"Ishhh ngeselin Lo" ucap Nada sambil sedikit menyubit lengan Lisa pelan.

"Auu sakit anjirr.. Lo ngapa dahh emosi banget. PMS ye lo?. Garang banget kek Mak gw marah." Lisa kesakitan atas cubitan gila dari Nada.

"Iyya Nad marah Mulu dari tadi." Ujar Halwa.

"Iyya juga yahh. Napa gw marah marah?? Aduhh mapin gw yahh liss. Gak sengaja. Hehe" cengir Nada sambil sedikit mengelus lengan yang ia cubit sambil meminta maaf.

"Emm kayanya kak Radhit di sini kerja dehh!!!" Tebak Nada.

"Mungkin." Ucap Halwa mengangkat bahunya. Dengan menyedot minuman di hadapannya.

Setelah berasa sudah sore. Nada memutuskan untuk pulang. Berpamitan dengan Radhit?? Ohh no gak akan di gubris. Wkwkw

Nada seperti malas membawa mobil. Ohh iyaa kan ada si mereka kenapa gak nyuruh aja. "Lis Lo yang nyetir yahh" ucap Nada sambil melempar kunci mobilnya dan ia bersigap duduk di depan.

Saat dalam perjalanan semua terdiam sepi m. Nada merasa bosan. Dan mulai membuka aplikasi Instagram nya. Banyak banget yang nge DM dari fans fans nya.

Fans?? Ya Nada punya fans selama di kampus ini. Suatu ketakjuban bagi seorang Nada Amaro Lexandra. Nada memutuskan untuk memotret dirinya dan akan di posting di akun Instagram nya.

 Nada memutuskan untuk memotret dirinya dan akan di posting di akun Instagram nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️ 3.798 💬 109 📖 3
@nadaamaro ☀️

Setelah memposting Akhirnya Lisa dan kedua si kembar itu turun karena sudah sampai. Kini nada harus menyetir mobil nya sendirian. Selama perjalanan Nada memilih menyalakan musik kesukaan nya.

"Gapai semua jemari ku rangkul aku dalam bahagia mu" lagu itu terus di nyanyikannya hingga lagu itu pun habis dan nada telah sampai di rumahnya.

Nada memasukan mobilnya ke dalam garasi dan segera masuk ke dalam rumah. Di rumah Nada di sambut oleh kedatangan Rafi. Kakanya. Uda hampir2 tahun ini mereka tidak saling kabar. Terlebih lagi Rafi yang sibuk di sana. Membuat Nada sangat rindu terhadapnya.

Nada kini berada dalam pelukan kakanya. Menghabiskan rasa rindu dalam pelukan hangat nya. Nada memasukan mobilnya ke dalam garasi dan segera masuk ke dalam rumah. Di rumah Nada di sambut oleh kedatangan Rafi. Kakanya. Uda hampir2 tahun ini mereka tidak saling kabar. Terlebih lagi Rafi yang sibuk di sana. Membuat Nada sangat rindu terhadapnya.

Nada kini berada dalam pelukan kakanya. Menghabiskan rasa rindu dalam pelukan hangat nya.  Nada melepaskan pelukannya. "Kok Kaka pulang gak bilang sama aku sihh??" Tanya Nada Masih dalam pelukan yang melonggar.

"Kan biar surprise de". Ujar Rafi sambil sedikit mencubit hidung adik nya.

Nada kembali mengeratkan pelukannya. Hingga sedikit harus berakhir. "Aduh aduh kalian. Kaya udah gak ketemu berapa abad gitu. Sini mamah udah siapkan masakan yang kalian suka". Ucap mamahnya  dengan senyum khasnya antusias dan segera membalik ke ruang makan.

Menuju ruang makan pun Rafi yang tinggi masih merangkul adiknya menuju ke ruang makan.


***



TBC dulu ok

Jangan lupa tinggalkan jejak🍃

Vote and coment.


Next Part.

NadaRadhitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang