NR-20 Taman

8 2 0
                                    

Radhit dengan sikap dingin hanya bisa diam. Tak menyangka jika dia akan bicara panjang lebar seperti tadi.

Mereka saling membelakangi. Entah menahan malu. Atau gengsi untuk bicara duluan.

Es batu tambah kulkas plizer. Tambah dingin aja dahtuh.

Nada di balik diam nya sedang berpikir Mau menanyakan apa lagi. Setelah beberapa menit kecanggungan menyelimuti mereka.

Sedangkan hanya ada suara air mancur saja yang menyala dan suara kicauan burung yang melintas sepagi ini.

Iya. Sekarang masih pagi. Jam 7.

"Kak"

"Nad"

Ya ampun. Mereka dengan cergap nya menengok bersamaan. Membuat rasa canggung kembali ada.

Apalagi ia yang memanggilnya Nad. Berbarengan dengan nada memanggilnya kak.

Aduh deg-degan bangeuuuttt.

"Kak duluan aja"

"Nad duluan aja"

Ya ampun. Apa apaan ini. Kenapa bisa berbarengan lagi. Aduuhhh.

Jodoh kali yah.

"Ahaha perasaan samaa aja" Nada cengir sambil memaksakan tawa dan menggaruk kepala yang tak sama sekali gatal.

Sedangkan Radhit hanya cengengesan menahan malu dalam dirinya. Lelaki macam apa dia? Yang tak mau ngomong duluan.

Fiks Radhit eraan.

"Ehh iya"

"Kak Rad-"

Saat nada akan ngomong. Suara speaker dari sepeda penjual es krim menyelamati hidup Nada. Ah elah lebay amat.

"Kenapa diam?"

"Suara es krim" jawab nada sedikit berbisik.

"JANGAN"

Sontak Nada terkejut mendengar nya. Radhit membentaknya.

"Eh.. maksudnya jangan. ini masih pagi" canggung Radhit. Kenapa jadi ngegas ni mulut! Batin Radhit.

Emang. Biasanya kan dia harus memarahi Febri adiknya jika akan memakan es krim. Sepagi ini.

"Tapi mau es krim" rengek nada.

"Jangan sekarang deh" mohon Radhi.

"Emm"

"Aku janji bakal tlaktir kamu"

"Janji?"

"Iya"

***

Kini Radhit membawa Nada ke Mall. Masalah Lisa? Dia gak ngambek. Soalnya tadi di suruh balik lagi sama Nada.

Walaupun sedikit merengek. Dan di berikan embel embel di tlaktir ayam geprek baru dah mau.

Kenapa Radhit ngajak ke mall? Karena dia juga sekalian mau beli hadiah buat adik nya.

Radhit seneng. Nada seneng.

"Kak Radhit. Mau pilih sepatu yang merek kek gimana?" Tanya Nada saat dalam ruangan sepatu.

"Aku juga gak tau Nad. Dia suka nya yang gimana"

"Iii kenapa gak nanya dulu?"

"Kalau nanya. Namanya gak suprice dong"

"Oh iya juga nya"

Entah kenapa saat kejadian tadi di taman mereka jadi akrab.

"Yang ini aja"

"Oh yaudah itu aja"

Setelah memilih sepatu yang akan di hadiahkan kepada Febri adiknya Radhit. Ya. 2 hari lagi adiknya ulang tahun yang ke 16.

Dan segera mereka keluar mall.

Sekarang masih jam 12 Nada ada jadwal kuliah nanti jam 2. Sepertinya dia harus mengirim pesan kepada Lisa dan si kembar untuk ketemuan.

NadaRadhitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang