sedih

5 1 0
                                    


Nada benar benar sedih. Kaka nya memang terlalu over terhadapnya. Selalu mempunyai aturan yang di kuasainya.

Rasanya Nada ingin pergi saat ini juga. Menghilang untuk selamanya. Agar tidak ada lagi peraturan yang bisa membuatnya gila.

Sekarang Nada berada di balkon kamarnya. Menatap langin yang mendung seperti hatinya.

Ia jadi teringat pada Radhit. Bagaimana keadaannya sekarang? Apa dia baik baik saja? Setelah Kaka nya mengucapkan kata Pecat?

Ya Tuhan. Ia kembali merasa bersalah pada Radhit.

Segera Nada mengambil ponsel yang berada di bawah bantalnya.

Mengecek aplikasi WhatsApp nya dan mengetikan pesan pada Radhit.

NadaAmr

Kak Radhit!

Gimana keadaanya

Nada minta maaf 😭

Nada gak tau kalau kak fi bakalan datang.

Tak butuh waktu lama. Sekarang Radhit telah mengetik.

RadhitAdnt

Iyya aku gpp kok

Kamu gpp kan?

NadaAmr

Iya kak Nada juga gpp kok
Read.

Nada menghembuskan Nafas lega.

Tak terasa waktu sudah malam. Rasa kantuk mulai menyerangnya. Segera ia menarik selimutnya dan menutup mata.

Dan Dirasa pintu kamarnya perlahan terbuka. Pasti ulah Kakanya Nada sudah tau itu.

Saat membuka pintu kamar adiknya ternyata adiknya sudah berada di alam mimpinya. Merasa lega.

Segera ia mengecup kening adiknya dengan lembut membisikan sedikit sesuatu ke telinganya.

"I Love You"

Dirasa sudah cukup ia melihat adiknya yang tertidur lelap. Ia kembali pada habitatnya. Eh larat!. Kembali ke kamarnya.

Nada pun merasa pintu kamarnya sudah tertutup dan pasti Kakanya pun sudah pergi.

Nada membuka mata dan berkata.

"I Love You to kak" bibir tipisnya melengkung sempurna. Benar benar senyum dan kembali melanjutkan mimpinya.

***

Sacuil. Hihi

Next part.

NadaRadhitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang