1| playboy cap kaki tiga

2K 88 4
                                    

-jakarta, 2015-

Suara bising jalanan terdengar jelas, matahari menyorot dengan teriknya, membuat siapa saja enggan berlama lama berada di luar ruangan.

Tawa menggelegar terdengar dari sekelompok anak yang menempati meja kantin paling ujung. Tawa itu mengundang perhatian dari yang lainnya.tidak sedikit juga yang malas melihat,atau bahkan sudah muak.

"gila,gila parah lo lam, anak orang lo bikin sakit!"seru lisa heboh.

Alam hanya bergedik tidak peduli.masa bodo dengan cewek yang dia dorong sampai jatuh setengah jam yang lalu.

Para murid yang melihat kejadian itu makin saja merasa benci dengan sekelompok anak yang dengan berani mewarnai rambutnya itu dengan warna warna cerah.

Karena kakek dari jaehan adalah pemilik sekolah,jadi para guru pun tidak menegurnya. Untuk teman temannya, jaehan juga meminta para guru dan kakeknya agar membiarkan.

"kasian anjir, sampe mau nangis tadi"kata yuna menggeleng tidak habis pikir dengan kelakuan temannya yang playboy itu.

"lo gak liat tadi baju gw kotor?hah?"balas alam tidak mau di anggap salah. Yuna hanya diam,tidak mau menjawab lagi.

"gw bingung, mereka pada benci kita, pada tau lo playboy,tapi kenapa masih aja mau ama elo ya"kening rosie mengernyit heran.

Bukankah para siswi sendiri yang terang terangan melihatkan ketidak sukaanya pada mereka, tapi kenapa selalu saja ada yang menerima alam si cowok hitam manis.

Yah tadi sempat ada insiden yang membuat alam harus berganti pakaian menjadi kaus olahraga.itu karena salah satu pacarnya tidak terima di putusi begitu saja dan dengan berani menyiram segelas minuman berwarna padanya.

Dan karena alam tidak terima, dia refleks mendorong bahu cewek itu sampai terjatuh.

"siapa sih yang bisa nolak pesona gw"senyuman percaya diri terukir dari bibirnya.lantas membuat aska segera melempar sumpit yang tepat mengenai kepala alam.

"kepedean lo buluk!"lugas aska tidak di hiraukan alam.

Bell berbunyi,para siswa dan siswi berhamburan dengan cepat. Tapi mereka, geng mabis tetap santai, bahkan jihan masih sempat sempatnya menghabiskan dua pentol baksonya yang tersisa.

Sayang jika tidak habis.

Mereka berada dalam satu kelas, itu juga jaehan yang khusus meminta.

Kelas yang terdengar rusuh dari luar seketika menjadi hening begitu mereka menginjakan kakinya di sana. Juna mendengus malas.

"cih"decihnya.

Mereka hanya masuk, tapi kenapa para murid ini ketakutan? Guru killer pun bukan.

Tidak lama kemudian guru datang. Para murid tentu kebingungan, pasalnya, mereka tidak pernah melihat wanita  yang masih terlihat cantik itu.

"selamat siang anak anak, sebelumnya perkenalkan,nama saya diana, saya guru baru yang menggantikan bapak fardi di sini"

Bu diana tersenyum manis, decakan kagum keluar dari mulut para lelaki. Seringain kecil terlihat dari wajah alam. Yuna yang satu bangku dengannya menyadari itu.

"jangan macem macem lam"peringat cewek dengan rambut yang di kuncir kuda itu.

"satu macem doang"

***

"si alam kayaknya bakal berulah lagi deh"

"maksud lo?"

Yuna menghentikan kegiatan mengupas jeruknya. Dia menatap satu persatu teman ceweknya

"bu diana"

Hanya dengan nama itu,mereka sudah paham apa yang di maksud yuna. Mina mengibaskan satu tangannya.

"udahlah sesuka tuh cowok aja"ucapnya acuh.

"ya tapi kalo bu diana lapor ke kepala sekolah gimana marinn?"balas rosie gemas. Mina berdecak kesal dengan panggilan itu.

"jangan panggil gw marin! Hm, gimana kalo bu dian bales alam?hey,siapa sih yang gak kenal karagha alam adjida? Kalian tau kan gimana dia?"

"tapi kayaknya bu diana baik deh. Dasar alam playboy cap kaki tiga"sahut bella.

"udahlah ngapain di pikirin banget dah"semua mengangguk menyetujui ucapan lisa.

"eh, eh kalian pernah penasaran Gak sih, kenapa si buluk gak pernah nembak salah satu dari kita?"ujar jihan yang mendapat pekikan tertahan dari yang lainnya.

"LO MAU HAN?"

"LO SUKA SAMA SI ALAM?!"

"ENGGAKLAH!"

"gw cuma heran aja gitu. Hampir semua anak kelas itu mantan si item, tapi dia gak pernah- ya lo pada paham lah apa maksud gw"

"iya juga sih"kata rosie

"napa jadi gibahin si item sih, kayak gak ada topik lain aja"sebal lisa karena jujur, lisa rasanya ingin menjambak rambut berwarna abu kebiruan milik alam.

"hah? Apa? Topping?"canda jihan mengundang dengusan malas dari lisa.

"apasi, gak lucu nyet"

Hari sudah gelap. Mereka memutuskan menginap di rumah jihan.biasalah,girls time.

W̫̫E̫̫!̫̫ ̫̫|̫̫|̫̫9̫̫7̫̫ ̫̫L̫̫I̫̫N̫̫E̫̫ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang