10| plan

683 56 1
                                    

⭐memiliki tidak menjamin untuk mencintai⭐

Mempunyai paras tampan bukan berarti seringkali menjadi incaran objek yang selalu di pandang orang orang. Buktinya, ayahnya sendiri selalu enggan menatapnya.

Mempunyai keluarga yang harmonis sampai di juluki family goals pernah di alaminya 7 tahun lalu sampai bertahun tahun,sebelum kejadian yang merenggut nyawa ibunya mengubah segalanya.

Dunianya yang semula sangat diimpikan oleh anak anak yang seringkali mengeluh malah menjadi dunia yang sangat di hindari oleh anak anak itu.

Chandra yang saat itu masih kecil tentu saja shock dengan keadaannya yang rasanya di jungkir balikan.

Keluarga besarnya memandangnya jijik seolah dari dulu dia memang semenjijikan itu. Ayahnya tidak mau menatapnya dan memilih menyibukan diri di luar rumah, teman temannya menjauh dan mencibirinya yang menjadi anak piatu, belum lagi omongan para tetangga yang kerap kali bergosip.

Suatu hari chandra pernah tidak sengaja melakukan kesalahan kecil pada tantenya dan berujung di bentak dan di hina habis habisan. Tantenya mengatakan bahwa apa yang di alami ibunya adalah karma dari apa yang di lakukannya dengan ayahnya di masa lalu.

Chandra tidak mengerti karma apa yang di maksud, terlalu takut untuk menanyakannya, terlebih lagi ayahnya segera menegur tantenya tanpa ada niat untuk membelanya saat itu.

Dunianya benar benar hancur lebur, tidak pernah ada yang bisa di percayainya.sampai saat dia bertemu sekumpulan anak yang terang terangan mengulurkan tangan berniat membantunya bangkit dari lubang kegelapan.

Saat itu,tepatnya smp kelas satu, anggota yang bahkan belum mempunyai nama grup itu hanya ada jihan, rosie, lisa, aska,juga juna. Ada secercah harapan baru begitu mengenal mereka selama satu tahun lebih. Yang jelas, chandra merasakan adanya ketulusan.

Anggota bertambah seiring berjalannya waktu dan yang chandra pahami adalah:

'mereka mempunyai keadaan sama dengan masalah yang beragam'

Atau lebih tepatnya mereka adalah anak dari korban:broken home yang mulai membuat dunia yang baru.

Mengingat hal itu,mampu membuat sudut bibirnya membentuk senyuman tipis.

"sma sebelah makin ganggu, sial"celetuk evan di sebelahnya.

Ah iya, jangan lupakan bahwa mereka bukan anak baik baik yang berarti kata 'tawuran' bukan hal baru yang di lakukan.para cowok awalnya tidak mempunyai niatan untuk bertarung dan nakal dalam batas tertentu. Tapi entah kenapa, beberapa genk dari berbagai sma selalu mengusik dan mendesak untuk bertarung.

"cih,ngebet amat dari taun lalu.yaudhalah ladenin aja, kapan lagi coba, bentar lagi kita un"balasnya yang kebetulan sedang suntuk.

"ka, bilangin ke para dedemit lo"titah juna sang bagian penting dalam acara tawuran ini.

Dedemit yang di maksud adalah anggota cowok gx. Dalam penyeleksian aska yang di bantu temannya lain waktu itu juga kebanyakan anggota yang mengikuti eskul bela diri maupun yang memang jago yang kebanyakan bergabung.

Hah, ada gunanya juga mereka.

***

Segerombolan cowok yang memakai kaus berlengan pendek dan dengan ukiran tulisan 'G.X' di belakang dan belakangnya itu tampak berbaris rapih dengan muka yang tidak tampak main main.

"jadi geng, udah taukan apa maksud kita ngumpulin lo semua?ke intinya aja,besok lo semua siap siap! Gak boleh ada yang bawa senjata! Kali ini kita tawuran pake tangan kosong!"

Sementara aska masih menjelaskan strategi yang akan di lakukan besok,evan menaikan alis menatap kaus kaus berwarna abu abu yang di pakai para dedemit aska.

Lucu. Ketika aska yang dulu hanya main main membetuk genk itu,mereka malah menganggapnya serius sampai membuat kaus dan sweater dengan logo g.x

Satu tahun lalu, saat mereka semua serempak memakai sweater berwarna hitam dengan logo G.X dan memakai panah yang berada dalam bulatan merah di tengah sweater itu sampai membuat nusa jaya gempar.

Jangankan murid murid dan guru guru, anggota mabis saja sampai ternganga. Bahkan para receh squad (re;mina,aska,rosie,alam) terbahak sangat puas. Entah apa yang lucu,hanya mereka dan tuhan yang mengerti.

"jadi lo pada ngerti kan?"seru aska.kemudian salah satu tangan terangkat ke atas.

"jadi kalo plan a gagal kita pake plan b?"

Aska membuang napas kasar
"kayak gitu aja lo masih nanya? Gw kan tadi udah bilang gitu"

Evan menyenderkan badanya kepada tiang bendera di lapang.dia malas sebenarnya, Sejujurnya evan bukan type anak yang suka mencari keributan,tapi apa boleh buat, teman temannya saja bisa bersikap sangat solidaritas,mengapa dia tidak?

"kak evann"

Evan tersentak kala seseorang tiba tiba mengenggam erat lengannya.rupanya dedemit aska pun sudah bubar.

"kak, aku mau deh masuk mabis"

Hah? Mabis? Atau maksudnya galaxy?

"tapi-"

"kak evannn. Adel mau masuk, ya kan kak juna?"tanya adel pada juna yang berada paling dekat.

Juna sontak mengernyit
"dih, apaan?"

Evan mengacak rambutnya merasa frustrasi dengan akhir akhir ini.

"bilang kakak kamu sana"balasnya di sambut senyuman lebar, lantas adel berlari menuju arah di mana rosie berada bersama lisa.

Evan tidak tau apa respon rosie, karena tempatnya berada cukup jauh dair mereka, dia hanya memperhatikan. Yang di tangkapnya adalah wajah kecut rosie,setelah membalas dengan wajah geram, cewek itu menarik lisa untuk menjauh.

Adel kembali dengan bibir yang dipoutkan, tapi detik selanjutnya adel tersenyum cerah menatapnya.

"kak ochi bilang terserah! Berarti boleh dong adel masuk mabis"

Evan menghela napas
"adel, kalo masuk galaxy bisa aja, tapi kalo mabis...kayaknya gak bisa deh"

Adel semakin cemberut
"kenapa kak?"

"temen temen kakak pasti gak bolehin" meski merajuk, akhirnya adel mengiyakan saja dan berusaha paham.

Evan mengurut pelipisnya pelan. Sampai kapan dia harus sabar dan bertahan?


W̫̫E̫̫!̫̫ ̫̫|̫̫|̫̫9̫̫7̫̫ ̫̫L̫̫I̫̫N̫̫E̫̫ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang