12 | trepidation

649 56 3
                                    

Aska:lega gw, akhirnya selesai juga

Bella:kalian harus berterimakasih sama gw, kalo gak ada gw kita gak akan menang.

Me:
Halah, kalo gak ada lo sih banyak yang bisa gantiin

Bella:tapi lo smua gak ada yang mau gntiin gw tadi lis

Mina:itu karena kita males. Kalo ada lo, kenapa harus kita? Yegak?

Yuna:ada gunanya juga lo :v

Bella:human bedebah dasar. OH IYA!

Bella:HEH ALAM ANJAY! GW KESEL YA KARENA TADI LO NGEDORONG GW KERAS! KALO GAK LIAT SIKON, UDAH GW GAMPAR LO

Rosie:iya anjir, si bebel ampe nyusruk. Gila! Ngakak gw

Alam:peace bel.gw kan tadi mendalami akting gitu loh

Bella:GAK GITU JUGA MALIH!!!

lisa tertawa kecil membacanya. Alam dan bella adalah dua manusia yang sulit untuk akur, kalo kata teman temannya sih, si item vs si pendek.

Ah iya, setelah tawuran selesai sore tadi. Mungkin yang paling kena imbas adalah jaehan. Pipinya berdarah karena terkena cutter,lengannya juga tertusuk, untung tidak terlalu dalam.dan yang lain hanya terkena goresan kecil.

"ck, ck, ck. Udah sering keluyuran, hobinya marah marah, gak tau diri pula.bikin citra keluarga buruk aja, ngapain sih lo? Ngegodain om om?"

Lisa membuang napas malas mendengar sebuah suara paling menjengkelkan yang sudah tidak asing di telinganya.

Dia tidak menjawab,dan bersikap seolah olah tidak ada siapa siapa di depan pintu kamar bagian dalamnya itu.

"ngejablay? Mau jadi jamet? Owh, gw tau banget sih lo ama temen temen gak bener lo itu"

Dia masih tetap diam.

"kayaknya seru kalau gw aduin papa-"

"urusan lo apa sih hah?"timpalnya jengkel.

Saudari tirinya itu tersenyum sinis
"makanya jadi cew-"

"gak bener maksud lo tuh kayak gimana sih? Pulang malem? Iya? Lo lupa,pikun,atau amnesia? Gak inget siapa yang sering pulang malem sampe teler?"

Rahang saudari tirinya mengeras,ketika cewek dengan rambut kecoklatan itu hendak membalas, lisa sudah menyelanya terlebih dahulu.

"gw gak tau lo pergi ke mana aja selama ini, dan gak pengen tau. Tapi seenggaknya gw rasa gw masih lebih mending dan masih lebih waras di banding lo bocah sok tau yang berani banget udah sampe mabok"

"EH LO-"

"kalo lo pikir jadiin papa buat nantang gw itu bener, kayaknya lo salah. Gw diem bukan karena gw takut sama papa, tapi gw hargain papa gw yang berusaha hibur gw setelah mama gw pergi dengan ngebawa kalian,meskipun gw rasa lebih baik kalian gak hadir di keluarga gw"

"see?lo mau ngadu sekarang dan ngebuat seolah olah gw paling salah? Bikin papa marah sama gw atau paling parah ngusir gw karena lo hasut papa? Silahkan. I'm not alone,gw punya temen temen yang lo bilang gak bener itu. Mereka jauh lebih baik daripada keluarga tiri gw"

Saudari tirinya berjalan cepat ke arahnya dan melayangkan tangannya. Sebelum tangan itu mendarat di pipinya dengan keras, dia reflek menahannya.

Plakk!

Bukan, bukan lisa yang terkena tamparan, melainkan dia sendiri lah yang menampar dan membalik keadaan.

"don't touch me,bitch"ucapnya penuh penekanan.

"gw baik karena....papa bakal marah kalo lo sampe berhasil nabok gw"

Ella, cewek itu memandangnya penuh kebencian dan segera berlari keluar dari kamarnya. Lisa tau bahwa setelah ini keadaanya akan semakin runyam, dia siap dan sudah terbiasa.

💧💧💧

Mina menatap sedih pada layar handphonenya. Suara alunan musik terdengar,ruangan sangat gelap dengan pintu yang di tutup rapat.

Akhir akhir ini, mina merasa kebersamaan mereka merenggang.

Dia semakin bertingkah,dan mina tidak bisa melakukan apa-apa.

Mina mencintainya, mina menyukainya,mina menyayanginya, tapi sayang, dia tidak bisa mengungkapkannya, mina harus memendamnya sendiri.

Mina, menyukai alam.

Yang lebih menyakitkan adalah, mina tau bahwa temannya juga menyukai alam.dia terkekeh miris, kenapa harus temannya?kenapa juga dia harus menyukai alam?

Kenapa masalah percintaanya selalu menyedihkan? Kenapa dia selalu menempatkan hatinya pada temannya? Apa tidak cukup kejadian dulu?

Mina berdehem,bangkit dari ranjangnya dan membuka pintu kamar secara perlahan.tenggorokannya kering, dia haus.

Baru satu langkah di tangga,pemandangan di bawah mampu membuatnya memejamkan mata dan meremas kausnya erat erat.

Pemandangan yang membuatnya terasa sangat miris. Mina jugs ingin,dia ingin berada di tengah tengah keluarga kecil itu,mina juga ingin di perlakukan seperti adiknya.

Dia sadar kesalahannya benar benar fatal. Tapi dirinya tidak dengan sengaja melakukan itu,apa tidak ada kata maaf?

Niatnya untuk ke bawah di urungkan, kakiknya melangkah berbalik ke kamar.

Kak miko, maaf, harusnya kakak gak pergi secepat itu kalau bukan karena mina, kalau harus kayak gini, bisa gak kita tukar posisi?

W̫̫E̫̫!̫̫ ̫̫|̫̫|̫̫9̫̫7̫̫ ̫̫L̫̫I̫̫N̫̫E̫̫ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang