8| teler

730 49 0
                                    

Entah apa yang ada di pikiran karagha alam adjida, jaehan tidak mau repot repot memikirkannya seperti para ciwi yang mulutnya tidak bisa berhenti mengomentari tabiat alam.

Setengah jam lalu, alam tiba tiba datang ke rumahnya dan berkata bosan berdiam diri. Cowok berparas kecoklatan itu dengan semena mena masuk dan meminta jaehan menyuguhkan minuman segar serta cemilan.

Sementara alam sibuk dengan handphonenya sendiri. Jaehan mendengus, jadi tujuan alam datang ke sini itu untuk apa? Meminta cemilan? Atau numpang duduk?

"jae, liat, gw berhasil naklukin dia"ujar alam memperlihatkan layar handphonenya yang terpampang roomchat dengan display name diana💓

Melihat nama kontaknya saja jaehan sudah gedeg duluan, apalagi membaca chat nya. Dengan segera, cowok berlesung pipit itu menepisnya, tapi alam malah membacakannya dengan keras.

"shut up lam! Atau lo mau gw tendang dari sini?"ancamnya yang membuat alam mencibir.

"gini nih, yang hidupnya tuh terlalu serius "

Entah apa juga yang ada di pikiran diana sehingga bisa luluh dengan mudah oleh bocah sma yang masih labil,seperti kata mina.

Alam tiba tiba beranjak, membuat jaehan tersentak lagi
"cabut jae, ayo, buruan"

Tanpa babibu, tangan alam terulur menarik kerah kaus yang di pakai jaehan, membuat si empu yang di tarik protes tidak terima

"paansih lam?"

"gw jelasin di mobil,buruan jalan!"

"kemana?"

"jalanin aja dulu! Bawel amat lo"

Meski kesal,jaehan tetap menuruti titah temannya itu. Masih menyetir dengan arahan alam, jaehan mendesak cowok itu untuk segera menjawab alasannya.

"juna ngeliat si aska teler di club. Gila tuh anak! Ngapain coba!"

Setelah mengebut,tidak berapa lama mereka sampai di depan gedung bertingkat dengan cahaya remang remang dan dua satpam yang berjaga di depan.

"maaf, bisa lihat ktp nya?"

Jaehan dan alam saling memandang, keduanya tidak membawa dompet sekarang. Untungnya juna keluar dan berbicara sebentar pada satpam itu,lekas menyuruh keduanya masuk.

Keduanya mengernyit dengan kerlap kerlip lampu dan suara musik yang seakan akan ingin memecahkan gendang telinga. Juna menuntun keduanya ke mini bar pojok yang terdapat aska meracau tidak jelas.

Oh bukan! Mereka salah lihat! Itu bukan aska. Karena aska berada di lantai dua yang tampak tidak seramai di bawah.

Orang orang berpakaian kurang bahan melingkar seakan sedang menonton sesuatu.mereka memberi celah begitu juna berteriak keras.

Serempak, alam dan jaehan membelalak kaget melihat temannya kini beradu jotos dengan cowok yang sekiranya lebih tua beberapa tahun dan tampak kesakitan.

Cepat cepat jaehan berlari mendekat bersama juna. Dan si playboy alam malah bergabung dengan kerumunan hanya menyaksikan tanpa berniat membantu.

"LO GILA KA?! DIA UDAH SEKARAT BANGSAT!"pekik juna tidak tertahan dan jaehan berusaha menahan kepalan tangan aska.

"LEPAS! NIH BAJINGAN UDAH BUAT YUNA NANGIS ANJING!"

Mendengar nama teman ceweknya di sebut,sontak alam mengedarkan pandangan mencari sosok yuna yang mungkin juga berada di sini. Tapi nihil, dia tidak menemukan sosok berambut pendek itu.

"LO MAU BIKIN DIA MATI, TERUS LO BERURUSAN SAMA POLISI HAH?!!"kali ini jaehan yang berteriak penuh emosi.

Mendengar nama polisi di sebut, aska akhirnya berhenti dengan napas yang memburu. Salah seorang pria mendekat dan membantu cowok yang tampak tidak berdaya menjauh.

Ketiganya melihat ke sudut ruangan bersamaan, membuat alam juga ikut melihat. Ada yuna di sana, berjongkok sambil menutup wajahnya dan bahu yang bergerak naik turun.

Cepat cepat alam mendekatinya dan menyentuh bahunya.

"a-alam"lirih cewek bermata sembab itu. Tanpa pikir panjang, cowok itu menarik yuna ke dalam dekapannya dan mampu membuat yuna menangis semakin menjadi.

"ini salah gw. Gw ta...takut lam"berupaya menenangkan dengan mengusap punggung yuna, tapi nyatanya itu tidak berhasil.

"tenang yun, lo aman sekarang"

.

.

.

.

.
"ini salah gw"

"gw"

"salah gw, harusnya gw gak bawa lo ke club"

"tapi gw ngotot pengen ikut"

"ha-"

"arrgghh udah diem! Ini salah semua, termasuk gw! Puas?!"kesal alam karena mereka malah menyalahkan dirinya sendiri. Heran. Harusnya saling tuduh, tapi ini??

Yuna dan juna terdiam.dan kampretnya aska, setelah menghajar habis habisan cowok di club, cowok itu malah tidak sadarkan diri.

Alam berdesis,sekarang diana jadi tidak aktif kan! Menganggu saja para manusia ini!

"arhkk, kok muter ya?"sontak ketiganya mengalihkan pandangan pada aska yang ternyata sudah bangun sambil memegang kepalanya pusing.

"yeuu bangsat! Nyusahin aja lo njing!"umpat alam yang di balas geplakan oleh yuna.

Aska tidak menanggapi, melainkan,menyambar minum yang sudah di sediakan jaehan di nakas.

"lagian elo! Sok sok'an maenannya ke club,teler kan"alam rupanya masih jengkel karena acara chattan nua ternganggu.

"ngomong apa sih lo nyet?!"balas aska agak kesal.

Alam membulatkan matanya tidak percaya. Ngomong apa katanya? Sialan! Tanpa lihat kondisi, dia memukul kepala aska sampai cowok yang barus setengah sadar itu memekik.

"bangsat lo enteng banget ya tuh mulut ngomongnya! Gak tau apa, gw lagi asik chattan sama ayang beb malah lo bikin rusuh!"

Aska terkesiap, detik selanjutnya membalalak tak percaya
"gilaa! Gw gak bakal di laporin kan?!"

"gak! Gw udah negosiasi sama tuh cowok"jaehan yang baru masuk kamar mendengus.

"huaaaa aska maafin gw!!"

Aska tercengang.

Semantara si pemilik rumah memijat kepalanya pusing.kenapa teman temannya seperti ini semuaa????












W̫̫E̫̫!̫̫ ̫̫|̫̫|̫̫9̫̫7̫̫ ̫̫L̫̫I̫̫N̫̫E̫̫ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang