3| tidak habis pikir

1K 59 0
                                    

"bu diana udah dewasa, lah lo masih bocah labil"

***

Mina terkekeh pelan di sebelah jihan. Menatap teman temannya yang berlarian kesana kemari dengan riang.

Dia memilih untuk duduk di sebelah jihan karena tidak kuat dengan panas matahari yang menyengat. Ketika kepalanya menoleh, mina mendapati temannya itu melakukan hal yang sama, menatap lurus ke depan.

Tapi pandangan mata itu kosong, seakan jihan sedang melamun. Tangannya terulur menyentuh bahu jihan yang membuat cewek itu tersentak.

"kenapa?"

"nope. Gw lagi ngelamun aja"

"han..."panggilnya pelan membuat jihan menghela napas pelan.

"lo kepikiran gak sih min, kalo kita semua pulang dari sini, apa kita bakal ketawa seneng?apa kita bakal ngerasa bahagia?"mina terenyuh sejenak,sebelum dia menampilkan senyum tipis manisnya itu.

"ini waktu kita buat seneng seneng,kenapa lo malah sia-sia'in waktu ini buat mikir hal kayak gitu??kalo emang rasa seneng ini bakal hilang,ya mungkin itu emang udah waktunya. Mau lo pikirin sekeras apapun, itu gak bakal ngerubah semuanya.so,lo manfaatin waktu lo buat have fun."

Jihan ikut tersenyum,dia segera memeluk mina dari samping
"lo bener min,selama apapun gw mikirinnya,itu gak bakal rubah apa apa. Gw malah nyia nyian waktu seneng seneng gw"

"JIHAN, MINA, AYO SINI"seru bella di pinggir pantai dengan semangat. Jihan dan mina saling melirik beberapa saat sebelum akhirnya jihan menarik tangannya senang untuk ikut bergabung dengan yang lainnya.

Mereka tertawa lepas tanpa memikirkan hal lain yang membuat kepala penat. Tanpa memikirkan persoalan rasa yang akan hadir dan menghancurkan kebahagiaan itu dalam sekejap.

"MINA AWAS LO YA! SINI LO!"pekik lisa yang di ciprati air olehnya. Keduanya saling mengejar dengan tertawa kencang.

Mina senang, jika teman temannya senang.

💦💦

Semilir angin dingin menerpa wajah putih miliknya. Awan awan gelap terlihat di atas sana sedari tadi, tapi rintik air tidak juga berjatuhan.

Chandra menyeruput coffe latte di genggamannya.dia meringis mendengar suara kendaraan dan klakson klakson yang saling bersahutan.

Jalanan macet, dan semua memutuskan untuk menepi sejenak di minimarket sekalian membeli beberapa makanan.

Sebagian menunggu di mobil, dan beberapa masuk ke dalam minimarket.june berada di toilet, dan sekarang di sebelahnya ada lisa.

"capek chan, huhu"rengek lisa pelan.

Chandra mendengus
"apalagi gw yang nyetir sa.ngantuk parah gw,semalem gw gak tidur"

"gw gak nanya"balas lisa dengan nada yang terdengar menjengkelkan di telinga cowok itu.

Tak berselang lama, para ciwi keluar dengan dua kantung plastik besar,bersamaan dengan juna yang juga keluar dari dalam minimarket. Karena toiletnya berada di dalam.

Chandra curiga, bahwa juna tidak ke toilet, melainkan ikut dengan mina,bella,dan yuna.

Juna yang risih karena chandra menatapnya dengan menyipitkan matas lantas saja melayangkan tangannya pada wajah cowok itu.

"anjing, ngapa lo nabok gw?!"

"walopun gw cuek sama cewek, tapi gw masih normal chan"

Chandra membelalak. Juna kira dia suka dengan cowok sangar itu? Yakali.kalaupun chandra gay,dia juga pilih pilih jika menyukai cowok kali.

Eitss, tapi itu kalau. Karena chandra pun tidak belok.

"si bangsat, najis amat njir"

Yuna berseru memanggil keduanya dari dalam mobil. Sejak kapan mereka sudah masuk?

Ah, ini karena kedua cowok itu berjalan dengan lamban.

Untungnya, macet tidak sepadat tadi. Sehingga mereka tidak terlalu sulit mengeluarkan mobil dari kawasan minimarket.

"ah gw gak sabar buat masuk sekolah"celetuk alam di sebelahnya.

Mina dan bella yang tadi sedang berbincang dengan heboh seketika terdiam. Chandra menaikkan sebelah alisnya.

"maksud lo?"

"diana marsena"

Bella dan mina mencondongkan badannya untuk mendengar lebih jelas. Alam menyeringai penuh keyakinan, dan kedua cewek itu sudah bergidik jijik.

"bu diana. Dia guru lo, lebih tua lagi"sahut mina

"guru mencintai sih iya. Lagian lo pada tau? Dia cuma beda delapan tahun sama kita kita"

Hampir semua anak mabis itu berumur 17 tahun, maka jika di hitung, umur bu diana adalah 25 tahun. Itu membuat ketiganya tercengang.umurnya memang cukup muda untuk mengajar di sekolah menengah atas.

Pantas saja wajahnya masih terlihat anggun dan mempesona. Dipastikan bahwa bu diana adalah guru termuda di nusa jaya.

"serius lo?"

"seratusrius malah"

"tetep aja njir, bu diana udah dewasa, lah lo masih bocah labil"sebal bella.

"gila lo, guru sendiri di embat. Lo gak kapok apa di marahin habis habisan ama kepala sekolah dulu gara gara lo bikin mewek anaknya"sungut mina terlampau tidak habis pikir dengan si playboy satu ini.

Perasaan aska yang notabene sama sama playboy pun masih pilih pilih.
















W̫̫E̫̫!̫̫ ̫̫|̫̫|̫̫9̫̫7̫̫ ̫̫L̫̫I̫̫N̫̫E̫̫ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang