Bagian 1

244 34 0
                                    

Kriing.. kriing..

Bel tanda masuk pelajaran telah berbunyi. Semua murid masuk ke dalam kelas, termasuk gue.

"Selamat pagi anak-anak," Ucap Bu Rere.
"Pagi Bu," Kata semua murid serempak.
Bu Rere adalah wali kelas gue. Orangnya sangat ramah, beliau adalah guru biologi.

"Anak-anak, karena baru 2 hari yang lalu kalian menyelesaikan PTS, jadi pelajaran kali ini untuk sharing-sharing saja. Kalian boleh tanya apa saja yang kalian ingin tahu, boleh dalam materi pelajaran maupun diluar materi pelajaran," Kata Bu Rere.

"Asiikk!" Semua murid bersorak.

Tiba-tiba salah satu temanku,, Meli mengangkat tangan.
"Ya Meli, ada yang mau ditanyakan?" Tanya Bu Rere kepada Meli.
"Bu, saya mau denger cerita mengenai sejarah sekolah kita ini. Mungkin ibu bisa menceritakannya?" Tanya Meli.
Meli memang suka mengenai sejarah sebuah gedung tua, bahkan dia lebih suka jika berbau mistis.

"Ibu hanya tau sekilas mengenai sekolah ini. Jadi dulu sekolah ini dibuat sebelum negara Indonesia merdeka. Lihat saja gedung sekolah ini, sudah tua bukan. Dulu didirikan oleh tentara Jepang yang berkuasa di Indonesia. Sebelum menjadi sebuah sekolah, tempat ini adalah dapur umum bagi penjajah Jepang yang menjajah Indonesia," Jawab Bu Rere.

"Tapi apakah sekolah ini berhantu Bu?" Tanya Meli yang sontak mengheningkan suasana kelas.

"Mungkin seperti itu Mel. Setiap sekolah pasti ada yang namanya makhluk astral. Kalian tidak perlu takut anak-anak. Selama kita berdoa dan selalu berlindung kepada Yang Maha Kuasa, kita tidak akan diganggu oleh makhluk-makhluk itu kecuali..." Jawab Bu Rere.

"Kecuali apa Bu?" Tanya Rangga yang duduk disebelah gue.
"Kecuali kalo kita mengganggunya," Jawab Bu Rere serius.

Tak terasa jam perjalanan pertama telah selesai.
Kini saatnya ganti dengan pelajaran Kimia. Pelajaran yang gue suka dari dulu SMP.

Tiba-tiba Bu Rere masuk ke dalam kelas lagi.
"Anak-anak, Pak Rifqi hari ini tidak hadir karena ibunya yang dikampung meninggal dunia," Kata Bu Rere.
"Innalilahi wa innailaihi raji'un," semua murid mengucapkannya.

"Dan Pak Rifqi kemarin sudah menitipkan tugas kepada ibu untuk menyampaikan kepada kalian, yaitu mengerjakan tugas halaman 53 dan nanti setelah pelajaran selesai bisa langsung dikumpulkan di meja Pak Rifqi," Tambah Bu Rere.
"Iya Bu," Jawab semua murid.

Bu Rere langsung keluar dari kelas karena sudah waktunya mengajar di kelas 12.

Kriing.. kriing..

Bel istirahat berbunyi, seperti biasa gue membawa makanan dari rumah karena kalo jajan di sekolah nanti uangnya cepat habis.

Gue duduk bergerombol dengan Rangga, Meli, dan Ajeng.
"Eh gays, gue punya ide nih!" Seru Meli memulai obrolan.
"Apaan Mel?" Tanya Ajeng bingung.
"Gimana kalo kita ngadain camping di hutan? Sekalian kita cari tau misterinya." Sambung Meli.

"Kebiasaan lo ya, kalo ada hal-hal yang berbau mistis Lo yang nomer satu," Cetus Rangga.
"Hahahaha.." Tawaku dan Ajeng.
"Yaelah, terserah gue dong. Tapi gue jamin ini bakalan seru, percaya sama gue," Katanya.
"Emang hutan mana Mel?" Tanyaku.

"Hutan mati," Jawabnya singkat.
"Serius lo mau camping disana?" Tanyaku lagi
"Serius lah. Gimana, pada berani nggak kalian? Nanti nggak hanya kita berempat, sekalian ajak Febi, Anton, sama Windi," Katanya.
"Kapan mau ngadain campingnya?" Tanya Ajeng.
"Mumpung Minggu depan kan libur karena ada ujian kelas 12. Nah kita gunain libur itu buat camping. Gimana, setuju nggak nih?" Tanya Meli serius.

"Gue sih setuju-setuju aja," Kata Rangga mantap.
"Gue juga setuju kalo Rangga setuju," Kata Ajeng. "Kalo lo gimana ka?" Tanya Meli ke gue.
"Gue pikir-pikir lagi deh," Jawabku ragu.
Kemudian Febi, Windi, dan Anton datang sambil membawa jajan yang dibelinya.
"Ton, Win, Feb. Kesini kalian!" Seru Meli.

"Ada apa Mel?" Tanya Windi.
"Kan Minggu depan gue, Ajeng, Rangga, sama Raka sepakat mau ngadain camping di Hutan Mati Minggu depan, sekalian nyari hal-hal mistis," Kata Meli dengan serius.
"Kan gue belum setuju mau ikut apa nggak Mel." Kataku dengan kesal.
"Waahh, gue setuju nih!" Seru Anton dan Febi bersamaan.
"Yaudah gue ikut ajalah," Kata Windi pasrah.

Saat dalam perjalanan pulang sekolah.

Gue pulang bareng Meli yang kebetulan rumahnya satu arah dengan rumah gue.
"Mel, lo serius mau camping di Hutan Mati?" Tanyaku serius.
"Gue serius lah ka, ngapain sih gue bercanda kaya gitu," Jawab Meli.
"Tapi kan kita nggak tau ada apa dibalik Hutan itu, nanti kalo ada apa-apa gimana?" Tanya gue seraya mengingatkan Meli.

"Kan emang tujuan kita juga mau cari hal-hal yang mistis. Lagian lo laki-laki masa takut yang kaya gituan?" Tanya Meli meledek.

"Tapi kan..." Belum selesai gue bicara, Meli langsung memotong pembicaraan itu. "Gimana jadinya, mau ikut apa nggak?" Tanya Meli kesal. "Yaudah deh gue juga ikut," Kataku pasrah.

To be continued...

Jadilah pembaca yang bijak, yang selalu meninggalkan vote & komen
.
.
.
#hutanmatipart1

Hutan Mati [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang