mati kau iblis!

16 6 0
                                    

Nama aja malaikat, tapi kelakuam kaya iblis.

*****

Hmm, kepalaku agak sedikit pusing terlalu banyak tidur di sini, ku pijakkan kakiku turun dari tempat tidur di uks.

Sepi.

Sial,apakah tidak ada satu pun orang yang membangunkanku?
Koridor sudah sepi, kelas sudah sunyi, seperti nya sudah tak ada orang, semua telah pulang 30 menit yang lalu.
Mataku melirik jam di tangan kiriku.
Menunjukkan pukul 14.30

Kaki ku mulai menjauh dan hendak mengambil sepeda ' butut' milik rain, dan hendak pulang.

Samar samar aku mendengar, teriakan yang mengenaskan. Suara perempuan yang sedang di siksa.

Kaki ku mendekat dan mencari di mana sumber suara itu...

" Ya tuhan..."
Mataku membulat sempurna, tanganku mulai mengepal kesal. Di sana aku melihat rara dengan begitu mengenaskan.
Baju dan rambutnya kotor di lempar tepung dan telur busuk, tangannya agak sedikit lecet dan lebam karna di ikat sambil di tampar di sebuah kursi.

Pelipisnya sobek karna di hantam oleh batu kecil dan botol botol bekas.

Mengenaskan.

" Ini untuk lo yang udah rebut pacar gue, dasar pelakor..."  Tangan 'angel' yang terampil menuang air di kepala rara.

Dasar lucknut, namanya aja malaikat tapi kelakuannya kaya iblis. Bangsat!

" Ini untuk lo, yang selalu bantu si cupu..." Tangan lola ringan sekali, menampar pipi rara dengan keras.

Hingga gadis malang itu hanya bisa menangis, dengan keadaan yang menyedihkan...

Aku bukannya tak ingin membantu gadis malang itu, tapi aku sedang merekam kelakuan manusia manusia iblis itu, agar nantinya aku punya bukti.

Setelah mereka selesai melakukan aksinya, aku pun bergegas ke sana.

Aku menelfon xian untuk segera datang dan menolong gadis itu, lalu aku pura pura datang.
Bukannya aku tak bisa menolong gadis malang itu sendiri, hanya saja aku takut rahasia ku terbongkar.

Aku bisa saja membunuh para iblis itu detik itu juga, hanya saja..
Aku tidak ingin rahasia dan misiku gagal.

Tak berapa lama xian pun datang...
" Xian, nanti kau pura pura menolong kami, lalu kau usir mereka. Atau kau ancam mereka agar mereka pergi..."

" Siap nona...laksanakan.." jawab laki laki itu, yang usianya sekitar 35, badannya kekar dan tinggi, yang ku suka dari xian adalah dia adalah pengawal yang setia dan tidak pernah berkhianat.

Aku pun berlari ke tempat kejadian
" Rara,... Kau kenapa? Apa yang kalian lakukan pada rara? " Nada ku memelas.
Aku langsung melepaskan ikatan di tangannya, tubuh mungilku memeluk nya dengan erat.
Tubuhnya bergetar hebat, aku tau di sangat ketakutan.

" Ehhh si cupu datang nih guys, umpan baru nihhh..."

mereka semua tertawa, mereka adalah geng sok cantik di sekolah. Yaitu geng kacanbe. Yaitu kaya, cantik, dan bebas. Itu slogan menjijikkan yang selalu mereka katakan. Mereka terdiri dari 4 orang. Yaitu angel, lola, silvi, dan bianca.

Hampir saja tangan kotor bianca menyentuh rambutku. Namun xian datang dengan sigap.

Dengan nada penuh wibawa dan suaranya yang tegas
" Heiii, hentikan! Cepat pergi atau kalian akan ku laporkan ke kepala sekolah atas dasar penganiayaan. Ku pastikan kalian tidak akan lolos..."

Mereke semua lari terbirit-birit pergi meninggalkan kami.

" Terima kasih pak..." Ujarku sambil mengedipkan satu mata, ke arah xian

" Sama sama de, bagaimana jika ku antar kau pulang...?"
Ucap xian

Rara menggelangkan kepalanya dan berbisik ke telingaku dengan nada yang bergetar.

" Aku takut dia orang jahat rain.."

" Aku jamin dia orang baik, yukk" jawabku menyakinkan.

" Kamu yakin? "Tanyanya lagi

Aku menganggukkan kepalaku dengan cepat.
Akhirnya xian dan aku mengantar rara ke rumahnya.

Aku sudah menjelaskan kepada ibundanya, bahwa semua akan baik baik saja. Ku lihat wajah ibunya yang agak sedikit muncul keriput itu seperti mengandung resah yang begitu memburu, seperti sangat cemas...

" Aku akan menjaganya bu, aku berjanji..." Ujarku pada bunda asri, ibunda rara.

Setelah itu aku pamit pulang. Aku mengecup tangannya dan bersalaman...

Di dalam mobil, hatiku sungguh berkecamuk, tanganku mengepal keras. Sungguh menahan amarah yang menggebu gebu.

" Ku kira aku akan menghukum iblis itu besok, tapi ku pikir lebih cepat lebih baik. Benar kan xian...?"
Tanyaku pada lelaki itu

" Tentu nona.. " jawabnya cepat.

Apapun yang kalian tanam, itulah yang kalian tuai. Dan semua perbuatan kalian pasti ada balasannya.

Tbc

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang