Semesta, mereka dua belas rembulan yang tiada jengah melesap luka. Walau candamu, terkesan bak tikaman pemburu.
CandrIKA Sarayu Mudita
Raden ayu klub lukis dan Sakamada, yang tutur katanya tiada buat luka. Ditambah lengkungan kurva yang enggan lenyap dari birainya. Tapi jangan pernah buat ia murka."Bicara yang betul, senyum yang lebar, kamu pilarnya Sakamada, loh."
NISAKA Anjani Parwata
Bak pinang dibelah dua, sikapnya hampir serupa dengan Candrika. Hanya saja, si ibu sekertaris ini lebih tidak bisa menahan lisannya. Terlebih saat tunggal Yudharta kembali buat masalah."Hhhh. Harus sabar nasehatin siluman kucing."
KAMU SEDANG MEMBACA
dua lima pena, 2000
Fanfiction❛ Mereka terlalu gemar bercanda, hingga kau beri canda penuh luka. Semesta, apa semua itu belum cukup untuk mereka? ❜ non-baku