Apa kau marah, saat seseorang menyebutmu pecundang?
"Loh, tumben banget mereka makan di kantin bareng."
"Hm, biasanya juga ngurung dalam kelas terus."
"Bagus, dong. Sesekali penyegaran pemandangan."
"Heem. Kapan lagi lo bisa lihat Sakamada yang tampangnya adem begini?"
"Tapi bagi gue, Gesang paling ganteng."
"Juang, dong!"
"Ketua kelasnya, lah. So, pasti."
"Lo lihat enggak mereka dihukum pagi kemarin?"
"Yang lari di lapangan?"
"Iya. Solid banget."
"Gila."
"Cih. Berisik."
"Kenapa ini orang?"
"Solid apanya?"
"Mereka semua cuma anak keras kepala yang mau pamer sana-sini. Padahal cuma kelas Umum."
"Apaan, sih?"
"Sirik banget."
"Betul, kan? Mereka cuma anak Umum yang enggak bisa disetarakan sama kelas Atletik, Ilmiah, ataupun Seni."
"Meskipun gitu, ketua OSIS kan anak sana."
"Iya, betul juga, sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
dua lima pena, 2000
Fanfiction❛ Mereka terlalu gemar bercanda, hingga kau beri canda penuh luka. Semesta, apa semua itu belum cukup untuk mereka? ❜ non-baku