"HAAH......" teriak Taehyung begitu terbangun dari tidurnya dan langsung terduduk.
"Cih, bangun juga lo." Ucap Jungkook.
"Pagi, sayang." Ucap Jimin sambil tersenyum sinis."Lo?" ucap Taehyung sambil mengerjapkan matanya.
"Ternyata lo bisa lemah begini ya cuma karena whiski?" Ucap Jimin."Gue dimana? Ah..." ucap Taehyung sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit.
"Gimana gak sakit lo, semalem aja nenggak whiski bergelas-gelas." ucap Jungkook ketus."Hah? Anjir gue harus balik." Ucap Taehyung sambil merapikan rambutnya.
"Bisa-bisanya lo balik, jelasin dulu ke gue kenapa lo bisa minum sama cewe gila itu?" Tanya Jungkook."Hah? Cewek gila? Gue minum sama siapa?" Tanya Taehyung.
"Kim Soo Jin...." Ucap Jungkook.Taehyung mengerutkan kedua alisnya sambil mencoba mengingat apa yang terjadi padanya kemarin malam.
[Flashback ON]
"Hai." ucap Soo Jin sambil berdiri didepan pintu utama kantor Taehyung.
Taehyung menghela napasnya begitu melihat wanita tersebut yang sudah kesekian kali nya mendatangi kantornya.
"Mau apa terus-terusan datang kesini?" Tanya Taehyung.
"Aku perlu bicara denganmu, Taehyung-ssi." Ucap Soo Jin."Bicaralah." ucap Taehyung sambil berdiri menatap wanita dihadapannya ini.
"Aku mau bicara di bar favoritku." ucap Soo Jin.
"Aku tidak ada waktu...." Ucap Taehyung sambil berjalan menuju mobilnya, namun Soo Jin menarik lengan Taehyung dan menghentikan langkahnya."Lepaskan." ucap Taehyung.
"Aku akan membuat perjanjian dan bernegosiasi denganmu tentang kasus kakakku, jadi kamu harus ikut aku." Ucap Soo Jin.Taehyung memutar bola matanya sambil berfikir, mungkin saja perjanjian dan negosiasi itu bisa membuat wanita ini lepas darinya dan bisa membuat Youra aman. Kemudian Taehyung membawa wanita itu dan menurutinya ke Double 8 bar.
"Minumlah." ucap Soo Jin sambil memberikan segelas whiski pada Taehyung.
"Langsung saja pada intinya....." Ucap Taehyung."Minumlah terlebih dahulu, aku sudah memesan minuman ini dengan harga yang tidak murah, loh." Ucap Soo Jin.
Taehyung kemudian meminum setengah gelas minuman yang Soo Jin berikan padanya, "Bicaralah." lanjut Taehyung.
Soo Jin terdiam sambil menatap Taehyung dengan senyuman yang terukir di bibirnya.
Selang beberapa menit setelah Taehyung meminum minuman tadi, ia kemudian memegangi kepalanya yang mulai terasa berat dan berputar-putar. Beberapa kali juga Taehyung mengerutkan alisnya untuk menghilangkan rasa berat dikepalanya yang kini mulai membuatnya lemas.
"Menikahlah denganku, Tae. Apa kamu tahu seberapa besar aku menyukaimu? Hmmm?" Tanya Soo Jin sambil mulai mendekati Taehyung.
Taehyung mengerjapkan kedua matanya dengan pandangannya yang mulai kabur.
"Aku menyukaimu sejak pertama kalinya kakakku Seokjin mengenalkan kamu padaku. Kamu benar-benar sangat tampan saat itu, dan aku langsung menyukaimu. Bahkan sampai sekarang kamu masih sangat tampan. Bodohnya aku, bagaimana bisa aku tidak tahu kamu sudah menikah? Apa aku terlalu sibuk? Jika aku tahu, aku pasti tidak akan membiarkanmu menikahi wanita lain selain aku." Ucap Soo Jin.
Soo Jin menuangkan kembali whiski pada gelas yang berada di hadapan Taehyung.
"Aku bisa menjadi gila karena harus menunggumu menceraikan istrimu. Lagi pula, apa sulitnya menceraikan istrimu? Dia juga tidak terlalu cantik." ucap Soo Jin.
Taehyung kali ini mengerjapkan matanya dengan kuat, pandangannya yang semula kabur kini samar-samar mulai jelas terlihat.
Ia melihat wanita disampingnya, namun Taehyung hanya memandanginya sambil kemudian melanjutkan meminum whiski dihadapannya dalam satu tenggakan.
Soo Jin tersenyum.
"Minumlah yang banyak." Ucap Soo Jin.
[Flashback OFF]
"Lo gila? Hah?!!" Teriak Jungkook sambil kemudian menyergap kerah kemeja Taehyung.
"Jungkook!" Ucap Jimin.Jungkook melepas sergapan tangannya pada kerah kemeja Taehyung sambil menarik nafas dalam-dalam.
"Heran banget gue sama lo, bisa-bisanya lo ngikutin dia ke bar?!!!" Teriak Jungkook.
"Gue gak berpikir panjang, gue kira emang dia bener mau negosiasi, Jungkook. Gue kepikiran Youra terus, gue gak mau dia sampai tau, gue pengen ini cepet selesai, gue cuma mau hidup tenang." ucap Taehyung.
"Gue kan bilang gue bakal selesaiin ini, Tae. Lo cukup diam aja, lo jagain istri lo!" Ucap Jungkook.
"Maafin gue." Ucap Taehyung sambil memegangi kepalanya yang teramat sakit.
"Lo mandi dulu dan ganti baju, Tae. Jangan sampai Youra nyium bau alkohol, dia pasti sensitif sama bebauan." Ucap Jimin.
Taehyung mengangguk lalu langsung bergegas menuju kamar mandi rumah Jimin.
"Lo jangan terlalu keras gitu ah, Jungkook." Ucap Jimin.
"Ya gue kesel lah, gue tau dia kepikiran, tapi gak gini juga. Gue kasian sama Youra, nungguin suaminya gak pulang, gimana coba rasanya." ucap Jungkook."Lo harus tau, pasti Taehyung juga merasa terganggu, apalagi ia kepikiran Youra juga. Lo juga harus pengertian, jangan egois. Gue, lo, dan Taehyung gak bisa nuntasin ini tanpa satu sama lain." ucap Jimin.
Jungkook menghela nafasnya.
"Gue begini karena gue gak mau Taehyung dan keluarganya kenapa-napa lagi, karena gue." ucap Jungkook.
"Lo udah baik banget, Jungkook. Kita harus tetep bicarain ini sama Taehyung." ucap Jimin."wanita sialan itu, kenapa dia mengusik Taehyung." ucap Jungkook.
Jungkook dan Jimin duduk di ruang depan rumah Jimin sambil menunggu Taehyung selesai mandi. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi, untunglah hari ini sabtu jadi Taehyung tidak perlu datang ke kantor.
"Gue harus balik sekarang." ucap Taehyung begitu keluar dari kamar Jimin.
"Gue ikut ke rumah lo. biar Youra yakin kalau lo emang dari rumah gue." ucap Jungkook.
"Gapapa, Jungkook. Gue balik sendiri aja." ucap Taehyung."Lo mau balik naik apa? gue anterin." ucap Jungkook sambil kemudian mengambil kunci mobilnya.
"Jim, gue balik ya. Baju lo nanti gue balikin." ucap Taehyung
"Iya, lo hati-hati, Tae." ucap Jimin.Bersambung.
[Married The Mafia / Page 16]Thank youuuu hihi🖤
Jangan lupa vote bagian ini yaaa⭐⭐makasi banyaaak^^🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Mafia
أدب الهواةnote: ⚠️cerita berikut merupakan sekuel dari seri sebelumnya. Sebelum membaca ini, diwajibkan untuk membaca cerita sebelumnya terlebih dahulu : MAFIA ⚠️ Jangan salah sangka dan menganggap bahwa usai menikah semua akan menjadi baik-baik saja. Menikah...