Disaat seharusnya orang tertidur lelaki ini masih sibuk dengan game yang sedang asik ia mainkan tanpa mendengar semua perkataan neneknya.
Jam menunjukan pukul 03.00 ia berbaring di sofa itu dan tanpa sadar tertidur disana hingga pagi menjemput.
“aaa..”ia merasakan telinganya memerah ketika dengan santai nenek nya menjewernya.
“inget! Ini jam berapa, aduh anak ini buruan buuruaan”neneknya (Bunyu) memukul pantat Alean membuat Alean kesakitan.
“ah, iya omah ampun iya ini aku ke air!! ”
“yaudah cepetan! ”dengan pelototan suruhan Bunyu mampu membuat Alean masuk ke air dengan cepat, Bunyu tertawa singkat melihat Alean nya sudah besar tetapi kelakuannya masih dibawah umur.
Alean duduk saat tau jika masakan kesukaannya sudah tersedia di depan mata Bunyu tersenyum melihat tingkah kekanakan cucunya itu.
“nih, inget jangan cepet-cepet makannya hah”
“a-iya omah”ia melahap sarapannya dengan lahap, Bunyu menatap sendu ke arah Alean.
“Lean, kapan kamu mau bertemu ayahmu?”tanya Bunyu dan Alean seketika berhenti mengunyah, menatap Bunyu yang sudah menanti jawaban.
“Alean kenyang omah, Alean berangkat ya” Alean menyalimi tangan Bunyu, tetapi Bunyu menahan tangan yang akan pergi itu.
“jikalau omah sudah meninggal, siapa yang akan mengurus kamu? tentu saja ayah kamu sayang. ”
“omah ngomong apa? Alean gak suka omah ngomong kayak gitu. ”Bunyu menunduk masih memohon.
“heuhh, oma Alean gak mau omah pergi kayak bunda. ”jawaban Alean membuat hati Bunyu mencelos, Bunyu mengusap puncak kepala Alean dan memeluknya.
“jadi anak baik ya, jangan bikin onar terus” nasihat Bunyu dan Alean mengangguk.
“Alean pergi omah, Assalamualaikum”ia berpamitan pada omahnya, dan Bunyu melambaikan tangannya disaat Alean menghilang di ujung jalan.
☆Fireflies☆
Anastasia Kezia Tan atau biasa dipanggil Cia itu menatap bukunya dengan bangga.
“huaa, gua hebat kan. ”Cia masih membanggakan dirinya karena ia mengerjakan tugasnya sendiri tanpa bantuan google ataupun orang lain, tugas pertamanya yang ia kerjakan sendiri.
“heuh, serah lo anjir gue capek punya temen kayak lo”di sepanjang jalan, tak habis Cia mengagumi hasil nya yang kebenarannya adalah hasil ajaran Elisa,
“lo harusnya bangga, gue gak bodo-bodo amat Sa.. ”Elisa mengangguk atas tanggapan Cia.
Cia menatap buku itu dengan seksama dan kembali tersenyum riang,
Suara derungan motor dibelakangnya terdengar dan semakin dekat seakan menggunakan boomerang, semuanya tak akan bisa diulang kembali.
Pundak Cia tersenggol orang dengan helm juga motor ninja itu dan buku tugasnya terjatuh tepat di tanah basah.
Cia menganga begitu juga Elisa, Cia mengambil buku itu dan melihat isinya, seketika Cia cegukan, Elisa memberikan Cia minum dan Cia meminumnya.
“Ahh, Tidaaaak”pekiknya mampu membuat dunia gempa. Elisa menutup telinganya.
Cia menatap orang yang sudah membuat bukunya terjatuh dengan penuh kemarahan Cia berdiri tepat di samping pemilik motor ninja merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies
Teen FictionLayaknya kunang-kunang, memberi cahaya walaupun remang-remang. Menjadi cahaya ketika gelap menelusup. Menjadi cahaya ketika setiap hal indah mulai terlihat, dan hal indah itu selalu datang ketika senyum mu mulai terbit.-Alean Juna Putra Wiguna Ikuti...