•kalau ada typo mohon koreksi:)
Fucek smile:)
Votenya atuh:)
☆Fireflies☆
Matahari pagi menyingsing, memasuki celah-celah kamar dengan nuansa hitam abu itu dan membuat orang yang tengah tertidur pulas merasa terusik dengan cahayanya.
Ia menggeliat menutupi tubuhnya dengan selimut dan kembali melanjutkan tidur.
Dit dit dit
Belum satu menit ia merasakan kenyamanan, jam weker membangunkannya dan terpaksa terduduk di atas kasur dengan wajah yang masih bantal.
Ia mengusap wajahnya dan melihat jam weker itu, masih pukul 6 pagi namun ia langsung memasuki kamar mandi yang ada di kamar itu.
Setelah selesai ia pun keluar, melihat ke arah cermin dengan perasaan lelah.
Andhika Gerhana, putra kelima anak dari Arjuna Gunadarma. Seorang usahawan yang cukup sukses disana.
Andhika menuruni tangga saat melihat satu keluarganya ada disana, termasuk kakak-kakak nya.
Tanpa menyapa, Andhika duduk berhadapan dengan kakak keempatnya.
Ia memiliki 4 saudara atau 5.Saudara laki-laki Andhika ada 4 Abraham, Rino, Yudis, dan Ferdian. Dan satu adik tiri yang tak ingin ia sebutkan.
“baru keluar? ”tanya Abraham, kakak pertamanya yang lebih dekat dengannya. Berprofesi sebagai dosen di salah satu kampus di jakarta.
Andhika hanya mengangguk tanpa mengalihkan perhatiannya dari makanannya.
“ditanya tu jawab!!”seru Rino, kakak keempat ia tidak melanjutkan sekolah dan bisa dibilang berandal, belum minat kembali menempuh sarjana.
“diem lo, ”sarkas Ferdian, kakak keduanya Andhika, ia masuk di salah satu kuliah terbesar di indonesia karena kepintarannya.
“berisik amat ah, ”kini Yudis menimpali, dia kakak ketiga dari Andhika, menempuh S1 di Indonesia tahun ke 4 jurusan mekanik.
“Andhika berangkat sekarang, ”pamit Andhika tanpa menyalimi kakak-kakak atau kedua orang tuanya.
“hati-hati”ucap Arjuna tanpa mengalihkan tatapannya dari makanan, sementara ibunya hanya melambaikan tangan seraya tersenyum lalu kembali ke aktivitasnya melihat ke arah laptop.
Andhika. Anak bungsu dari ibunya dan anak kelima dari ayahnya. Ayahnya memiliki anak kandung tidak dengan dirinya namun anak kandungnya itu tidak peduli pada ayahnya itu. Andhika lebih banyak tinggal di apartmennya dari pada di rumahnya.
Andhika berangkat sangat pagi karena malas lama-lama di rumah itu, mobilnya berhenti di depan rumah kekasihnya, Kiana.
“nunggu lama?”tanya Kiana dan Andhika menggeleng, tersenyum menanggapi Kiana.
Mereka berangkat bersama, jalanan lenggang dan mereka hanya diam tanpa memiliki topik pembicaraan dan dimobil itu tampak sunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies
Novela JuvenilLayaknya kunang-kunang, memberi cahaya walaupun remang-remang. Menjadi cahaya ketika gelap menelusup. Menjadi cahaya ketika setiap hal indah mulai terlihat, dan hal indah itu selalu datang ketika senyum mu mulai terbit.-Alean Juna Putra Wiguna Ikuti...