Vote duluu nanti takutnya lupa:>
Gk suka ah banyak siders:(
Semangatin author yang kebanyakan mager 🙂
Doain gak jomblo, amiin /jampejampe
Selera humor anjlok, HAHAHAHAHHA
***
"aku bisa jelasin"
"gak perlu dijelasin, aku udah ngerti kita gak bisa kayak gini terus"
"apa mau kamu?"
"ini udah jadi keputusan aku, kita putus aja"
"putus? Heuh gak aku masih mau berjuang sama kamu"
“hu..hu..hiks huaaaa”rengek perempuan dengan piyama yang melekat ditubuhnya, beserta 2 orang yang menatap perempuan itu datar.
“lu lebay ah, pake acara nangis segala”Elisa, si sahabat sejati yang sekarang menginap yang pasti karena alasan tertentu.
“gu-gue g-gak pernah rasain jadi cowoknya....”
“ck, bukan adik gue jir”Fiza berdiri dan pergi ke kamarnya.
“iya lu kan cewek dugong, ”
Cia masih saja sesenggukan melihat adegan yang terlihat di layar besar di depannya. Ya mungkin Cia memang lebay, tetapi dia itu orang yang baperan gampang nangis. Liat kucing kecil yang dibuang ibunya aja dia nangis, sampai membuat Elisa kebingungan karena dilihat banyak orang saat itu.
“dah deh, gue eneg liat lu. Pacaran sono jones amat!”ketus Elisa.“salah gue jomblo? Jomblo itu bahagia bebas ngelakuin apapun, kayak lo punya pacar aja.”ketus Cia mendelik pada Elisa.
“Cia!! Beliin ragi gih, di supermarket depan”Zia berteriak dari dapur dan Cia hanya bisa menghela nafas pasrah.
“iya mah, yuk buruan anterin gue”Cia menyenggol kaki Elisa yang sedang duduk di atas sofa.
“aduuh gue sakit perut nih tiba-tiba kayaknya mau pms deh, gue ke air dulu yah”sudah dipastikan itu adalah satu alasan dan tak lantas kini Cia berjalan sendirian di lenggangnya malam menuju supermarket.
Setelah perjalanan yang cukup jauh itu, akhirnya Cia sampai di supermarket tak lupa membeli upahnya alias membeli sebuah bedak baby powder.
“ini aja mba gak nambah?”tanya mba kasir dan Cia menggeleng sambil tersenyum ramah.
“atau beli pulsanya? Buat telkomsel ada promo hebat lho mbak”Cia kembali menggeleng.
“mba, beli minyaknya gratis wajan bagus serba guna bisa buat getok orang jahat juga kayak di film-film.” Cia cengengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies
Teen FictionLayaknya kunang-kunang, memberi cahaya walaupun remang-remang. Menjadi cahaya ketika gelap menelusup. Menjadi cahaya ketika setiap hal indah mulai terlihat, dan hal indah itu selalu datang ketika senyum mu mulai terbit.-Alean Juna Putra Wiguna Ikuti...