•12:Surat

7 3 19
                                    

Psst, pencet dulu yuk tanda bintangnya nanti kelupaan lagi:<

Happy enjoyed xixi^^

•Fireflies•

Dua orang lelaki tengah berjalan di koridor bercengkrama bahkan sesekali tertawa. Alean dan Rangga. Dua orang yang sukses menjadi sorotan bagi banyak perempuan yang melirik mereka.

Ya, tak bisa dipungkiri mereka memang dua orang yang tampan. Sama-sama pintar, sama-sama baik ber attitude. Nama mereka juga sudah mencuat sampai keujung sekolah. Bukan hanya SMA Juna Bangsa tapi sampai ke beberapa SMA yang selalu mendapat gosip seputar cogan.

"yakali gue mirip mirip Jeno ensiti? Orang gue mirip Jaehyun."celetuk Rangga. Alean hanya sesekali tersenyum menampilkan giginya lalu mendorong wajah Rangga agar mukanya tidak komuk.

"berisik lo! Gak penting banget jadi orang."Alean melangkah lebih dulu, lalu diikuti oleh Rangga.

Tiba-tiba saja dua orang perempuan datang berlawanan arah, mereka berhenti berjalan dan saling menatap.

"awas."suruh seorang gadis yang tingginya bahkan tidak sampai pundak Alean.

"lo kali yang awas, ngehalangin kegantengan gue,"pujinya pada dirinya sendiri sembari menyugar rambutnya.

Sementara sepasang lelaki dan perempuan itu melirik mereka yang terlihat dengan mata sengit. Padahal kemarin mereka terlihat begitu akur. Kenapa sekarang jadi bertengkar kembali.

"ck,"tak ingin membuang waktu akhirnya Cia berbelok 180 derajat dari tempat Alean berdiri. Disusul Elisa yang tadi berhadapan dengan Rangga. Masih kesal karena Alean memfitnah dirinya main game terlalu lama padahal yang ajak siapa? Berakhir dia diceramahi Dino dan Zia.

Rangga dan Alean dengan berbarengan menoleh kearah dua orang perempuan yang saling bersenggol lengan.

"gue masih nanya hal yang sama,"

"masalah lo berdua apa si heran gue,"dengus Rangga benar-benar tak mengerti pada mereka berdua.

Alean melihat kearah Rangga, "dia jelek, gue gak suka." jawabnya akhirnya. Jika perempuan pendek itu mendengarnya maka tamatlah riwayat Alean.

"awas aja lo berdua malah jadi saling jatuh cinta, gak banget benci jadi cinta sok-sokan kayak di novel, bleh"Rangga memeletkan lidahnya jijik. Alean memutar kedua bola matanya tak peduli.

"emm, kak."langkah mereka kembali terhenti, sesosok perempuan dengan wajah imut tengah tersenyum.

"ini,"dia menyodorkan sebuah surat berwarna oranye. Setelah surat itu sampai ditangan Alean dengan segera ia pergi dari sana membuat Alean mengernyit.

"siape?"tanya Rangga.

Alean mendengus memberikan surat entah apa itu pada Rangga lalu pergi lebih dulu. Rangga melihat surat yang diterimanya lalu matanya berbinar.

"surat cinta, ciahahah. Gila si Alean, woy! Tungguin, masa lo mau buang sayang mening dibaca dulu woy!"segala pekikan Rangga tentu tak Alean dengarkan, Alean memilih berbelok memasuki perpustakaan. Tempat statis untuknya bisa beristirahat.

***

Elisa duduk disebelah Cia setelah membeli makanan kesukaannya. Chiken pop. Elisa menyodorkan sesuatu pada Cia membuat Cia mengernyit.

"apaan nih?"tanya Cia, memperhatikan surat berwarna oranye dengan pita dan bentuk hati ditengahnya.

"hmm, gue gak tau. Tapi kata si Rangga dari Alean."

What?! Alean bikin surat? Buat gue? Ah, paling dia ngode buat ngasih ke si Andhika.

Apa boleh membuka surat itu? Karena terlanjur penasaran akhirnya Cia membuka isi surat itu.

FirefliesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang