Seize

3K 370 13
                                    

Rapat hari ini selesai dengan hasil yang tidak membuat seorang Jung Jaehyun puas, itu semua karena gadis lancang dengan wajah cantik yang membuatnya harus mengalah sebab sang gadis terus mendesaknya demikian ditambah dengan pendapat yang memihak gadis itu di ruang rapat, mau tak mau Jaehyun menyetujui usulan tersebut.

Jaehyun baru akan menginjak pedal gasnya saat dering ponselnya bersuara nyaring dari speaker mobilnya, pria itu lantas menjawab setelah menekal tombol deal di earphonenya, "Ya, ada apa ayah?"

"Ayah ingin kau ke rumah utama sekarang, ada yang harus kita bicarakan Jaehyun" ucap sang ayah dari seberang sana, alis Jaehyun menaik heran tak biasanya ayahnya menelpon disaat seperti ini. Apa mungkin pria tua bangka itu tahu soal kematian Chaeyeon adalah perbuatannya?

"Aku tak bisa, seseorang menungguku di rumah" balas Jaehyun tak peduli ayahnya meninggikan suaranya, ia segera mematikan telepon tersebut dan melaju menuju mansion megahnya.

Ia pusing sekali, dan ia butuh Jungwoo sebagai tempatnya pulang. Butuh waktu lama hingga akhirnya ia sampai di mansion, perjalanan membosankan seperti biasa dilaluinya ditemani frekuensi kosong dari radio yang berbunyi berisik. Ketika ujung mobilnya telah timbul di balik kelokan jalan sebuah gerbang tinggi otomatis terbuka begitu saja, ada dua orang penjaga gerbang di kiri kanan tentu saja itu semua adalah orang-orangnya, Jaehyun tak pernah ragu membuang uangnya untuk keamanan tingkat tinggi.

 Ketika ujung mobilnya telah timbul di balik kelokan jalan sebuah gerbang tinggi otomatis terbuka begitu saja, ada dua orang penjaga gerbang di kiri kanan tentu saja itu semua adalah orang-orangnya, Jaehyun tak pernah ragu membuang uangnya untuk k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis kecil berlari kearahnya, poni di depan jidatnya bergoyang tertiup angin gadis itu tertawa menampilkan gigi susu yang ompong satu, Jaehyun menangkap gadis itu dan menggendongnya.

"Yuli, kemari dengan siapa hm?" Tanya Jaehyun lembut, meski lelah tapi kehadiran gadis menyadarkan Jaehyun akan satu hal.

"Dengan Appa! Heool Oppa pasti membuat masalah ya?" Yuli secara spontan menyentil hidung Jaehyun disertai wajah sebal.

"Appa? Ayah kemari, untuk apa?"

"Tidak tahu" gadis itu menggindikkan bahunya.

Jika sampai ayahnya sendiri yang datang ke rumahnya itu artinya memang ada hal serius, Yuli sendiri adalah anak termuda dari keluarga Jung usianya masih delapan tahun anak dari istri ke tiga ayahnya atau entah Jaehyun tidak ingat karena memang ia tidak peduli.

"Baiklah, Oppa kedalam dulu" Jaehyun menurunkan Yuli dari gendongannya, dengan langkah tergesa ia memasuki mansion megahnya. Benar saja disana telah duduk seorang lelaki paruh baya ditemani dengan dua perempuan muda yang jika Jaehyun tidak salah ingat adalah ibu sambungnya salah satunya adalah ibu kandung dari Yuli, Jaehyun menghela napasnya.

"Jung Jaehyun, kita perlu bicara" suara tua itu menyapanya, tatapan Jaehyun memicing seiras dengan bait-bait kalimat yang terlontar dari bibir ayahnya.

Ia menaikkan sebelah alisnya, menatap ayah serta kedua wanita muda disampingnya dengan mata remeh, "Ku pikir tidak ada yang perlu dibicarakan" balas Jaehyun dingin pria itu hendak melangkahkan lagi kakinya namun,

"Kau menyimpan seorang hama di rumahmu, katakan jika aku benar" kata-kata menyakitkan tersebut tak pantas ada di rumahnya, Jaehyun menghentikan langkahnya lantas segera menatap tajam oknum yang telah berani menghina miliknya.

"Kim Jungwoo, anak lelaki yang dulu pernah membuat masalah untukmu. Kau membawa hama itu kembali ke hidupmu Jaehyun!" Sang ayah berdiri, menunjuk-nunjuk wajah Jaehyun dengan kretek mahalnya. Jaehyun tersenyum miring, wajahnya berubah merah padam akibat menahan marahnya.

"Lantas kau sebut apa dirimu hah? Kau sampah ayah, kau pikir semua ini karena siapa?!" Nada itu meninggi, napas Jaehyun memburu bibirnya bergetar menahan pedih.

"Jaehyun jaga mulutmu!" Perempuan yang ada di samping ayahnya membela.

"Jika sekali lagi aku mendengar kau menghina Jungwoo, jangan pernah salahkan aku jika nyawamu hilang di tanganku ayah" suara Jaehyun terdengar begitu dingin, kelam, dan kejam di satu waktu.

Itu bukanlah Jaehyun, sebuah dorongan kuat berusaha keluar dari dirinya. Jati dirinya sebagai seorang Jeffrey Jung yang tak pernah takut pada apapun, ia terlihat lebih tenang namun tatapan mata itu tak bisa di bohongi. Jaehyun tak pernah main-main dengan ucapannya.

"Sekarang lebih baik kau keluar dari rumahku dan bawa semua jalangmu pergi, rumahku tidak pernah menerima kehadiran kalian disini" dingin Jaehyun kemudian.

"Kau anak paling bajingan yang pernah ku miliki Jung Jaehyun" ujar sang ayah begitu kecewa, Jaehyun hanya mendecih tak sudi ia memang bajingan dan seharusnya tua bangka itu tahu darimana gen itu datang.

"Tentu saja, kau mewariskan hal sialan itu hampir 100% padaku Ayah. Jadi sebelum aku benar-benar habis kesabaran lebih baik kalian pergi dari rumahku"

"Jika bukan karena kau anak ku, aku tidak akan pernah sudi untuk menutup semua daftar kejahatanmu dari kepolisian. Terakhir kali, kau membunuh adikmu sendiri demi seorang hama itu bukan?"

Cukup.

Jaehyun tidak bisa menahan perasaan marahnya lebih lama, "pergi dari rumahku sekarang atau kalian akan mati di tanganku detik ini juga!"



Jaehyun tidak bisa menahan perasaan marahnya lebih lama, "pergi dari rumahku sekarang atau kalian akan mati di tanganku detik ini juga!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Jdi bagaimana?
Apakah rindu kalian terobati?
Aku harap ia hehhe
Aku minta maap baru aktif sekarang ya
Huhuhu😭😭

INTIMIDATE [Jaewoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang