Dix Sept

3.2K 358 37
                                    

Mark Lee adalah seorang pria yang lebih muda daripada Jungwoo, tubuhnya juga tak setinggi Jungwoo seorang pemuda putus harapan karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan di bangku sekolah keduanya bertemu beberapa bulan silam saat Jungwoo melamar pekerjaan di toko swalayan memang ia dan Jungwoo tidak terlalu dekat karena jujur saja Jungwoo seperti seorang introvert, namun mendengar permintaan Jungwoo tempo hari menyadarkannya akan suatu hal.

Jungwoo cukup peka pada perasaannya, dan dia meminta bantuan bukankah itu artinya Jungwoo menganggap mereka dekat, kalaupun tidak Mark akan tetap menganggap demikian. Mereka berdua sudah sepakat akan bertemu di pelabuhan di ujung kota Seoul tepat pukul sepuluh malam, masih dua jam lagi sebelum keduanya bertemu.

Mark kedinginan, sebotol soju yang di belinya dari warung tenda tak banyak membantu, ia masih bisa melihat uap napasnya di udara.

Sementara di lain tempat, Jungwoo tengah sibuk berpikir cara melarikan diri dari mansion mewah milik psikopat cinta. Tidak tau sejak kapan namun penjagaan di rumah megah itu makin gila hampir setiap pintu yang ada disana dijaga ketat, gerbang dan pagar turut di penuhi barisan pengawal bayaran.

"Aku harus keluar dari tempat ini, tapi bagaimana caranya?" Jungwoo bermonolog resah, sesekali ia mendesah frustasi karena demi apapun ia sama sekali tak memiliki kesempatan untuk lari.

Jungwoo keluar dari kamar, ia mengenakan jaket tipis dan sendal rumahan tanpa membawa apapun yang membuat curiga. Beberapa penjaga memperhatikannya, namun segera kembali tegap saat melihat Jungwoo pergi ke dapur untuk mengambil susu dingin. Pemuda itu melewati ruang pribadi Jaehyun, sedikit mengintip dari celah kecil yang terbuka. Jaehyun dan seorang pria tak di kenal sedang berbicara serius mungkin membicarakan soal bisnis atau cara-cara licik untuk mendapatkan uang Jungwoo tak peduli sebenarnya, sekarang kaki kurusnya mulai melangkah menuju pintu utama yang jelas saja di jaga oleh orang-orang berbadan besar.

"Maaf, tapi tidak ada satupun yang boleh keluar dari Mansion tanpa Izin Tuan Jaehyun lebih baik anda kembali masuk Tuan" seorang penjaga menegurnya, Jungwoo hanya menghela napas dan mengangkat gelas susunya menggoyangkan isi di dalamnya memberi isyarat bahwa ia hanya ingin minum susu di luar.

"Aku hanya ingin mencari udara segar di ayunan itu, kau tidak perlu khawatir" kata Jungwoo dengan nada sebal.

"Tidak bisa Tuan, perintah Tuan Jaehyun tidak bisa di bantah bahkan oleh Tuan sekalipun" keras sekali penjaga itu melarangnya, Jungwoo menarik dirinya untuk kembali masuk.

Pemuda itu lancang sekali membuka pintu ruang pribadi Jaehyun dan membuat masalah disana, wajahnya di tekuk kesal masih membawa segelas susu dingin di tangan.

Ia bersuara, "Aku hanya ingin minum susu di ayunan dan kau tidak mengizinkanku ?!" Kesalnya langsung pada si oknum yang membuatnya terperangkap.

Jaehyun menatapnya, tatapan mata yang tak senang tentu saja.

"Aku hanya ingin kau aman Jungwoo, mengerti lah" balasnya, Jungwoo mendecih.

"Dimana Johnny? Suruh dia menemani ku minum susu di -"

"Aku tidak mengizinkanmu bersama siapapun, aku akan menemani mu" kata Jaehyun begitu posesif.

"Kau sibuk, terlalu lama, dan aku malas menunggu" balas Jungwoo tak mau tahu.

Jaehyun menghela napas, ia langsung menutup mapnya begitu Jungwoo pergi dari ruangannya.

"Baiklah, ku rasa pembicaraan ini harus di tunda karena kekasihku ingin minum susu. Maaf, mari ku antar keluar Mr. Dave" ucap Jaehyun pada kliennya, pria itu tersenyum maklum dan bilang bahwa kehidupan cinta memang menyusahkan. Jaehyun hanya menanggapi hal tersebut dengan tersenyum tipis.

INTIMIDATE [Jaewoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang