Gadis cantik berambut hitam itu menjerit ketakutan, suaranya pias hampir tak terdengar karena deburan air laut ikut meraung dibawahnya. Jung Chaeyeon melangkah mundur dengan kaki gemetar gadis itu berusaha menghindari kakaknya sendiri.
Pukul tiga dini hari, perjalanan kapal pesiar pribadi milik Jaehyun akhirnya sampai di tengah laut. Kemarin lusa pria sadis itu menemukan cara terbaik membalas dendam Jungwoo pada adiknya, bukan. Jaehyun bukannya tak sayang pada Chaeyeon tetapi kecintaannya pada Jungwoo membuat segalanya lebih jelas.
Jika untuk mendapatkan hati seorang Jungwoo ia harus membunuh, maka ia akan melakukannya. Sekalipun Adiknya sendiri.
"Ayolah Chaeyeon, kau ingin melihat kakakmu bahagia bukan?" Suara Jaehyun menggema dibalik coat tebalnya. Chaeyeon lagi-lagi menjerit takut, gadis itu mundur hingga tubuhnya terantuk besi kapal.
Jaehyun mendesis tipis, menyaksikan bagaimana wajah cantik adiknya menjadi pucat pasi karena ulahnya. Ia tak akan menyalahkan Chaeyeon karena sudah membuat kekacauan di kapal mewahnya.
Rantai besi mengikat dibawah kaki gadis malang tersebut, dibawahnya terdapat gundalan besar besi seberat sepuluh kilo yang mampu menenggelamkannya kapan saja.
"Oppa ku mohon! Hiks hiks" gadis itu sesenggukan memohon ampun.
Jangan harap Jaehyun akan mengabulkannya dengan mudah, pria itu justru semakin mendekat. Ia berjongkok, "haruskah aku menyelamatkanmu, hm?" Tanya Jaehyun begitu menyesakkan.
"Akhh—! Sakit.. ku mohon oppa!"
"Dan membiarkan Jungwoo meninggalkanku? Tidak Chaeyeon, aku bisa mati jika seperti itu—
—lebih baik kau yang mati, karena sumpah demi apapun kau hanyalah benalu"
"Brengsek kau Jung Jaehyun! Kau harusnya sadar!! Jalang licik itu sudah mencuci otakmu!!!" Gadis itu berteriak marah, menyumpahi si jalang yang ia tujukan untuk Jungwoo dan kakaknya.
Kemarahan itu mengundang sosok Jeffrey semakin menyiksanya, tatapan mata Jaehyun tak lagi sama sekarang ia menjadi semakin kalap. Ia haus, gadis di depannya terlalu berani mengatai pria yang dicintainya.
"Aku akan membuat pemakaman laksana seorang pelaut sejati untukmu Chaeyeon, jangan berterimakasih padaku" Jaehyun berdiri dari posisinya, ia berjalan kearah sebuah pagar besi yang kini di buka lebar-lebar.
Gadis itu menggeleng tak percaya bahwa umurnya akan dihabisi oleh saudara kandungnya sendiri, "selamat tinggal, adikku yang malang"
DUAAGH!
Jaehyun menendang tubuh kurus adiknya hingga gadis itu jatuh kedalam dinginnya air laut, gadis itu masih berusaha muncul hingga beberapa detik kemudian riuk laut menjadi tenang. Kaitan bola besi di kakinya sudah menenggelamkannya kedalam dasar laut yang hitam pekat, tubuh gadis itu mungkin akan segera mendatangkan gerombolan hiu yang lapar atau mungkin gadis itu akan mati membusuk di laut dalam.
Jaehyun tak peduli lagi.
"Kembali ke Seoul, aku ingin melihat Jungwoo pagi ini" perintahnya pada kapten kapal.
Hari-hari berlalu dengan cepat, satu minggu sejak tewasnya Jung Chaeyeon di laut dalam membuat duka yang begitu membekas di hati penggemarnya, salah satunya adalah Xiao Dejun teman Jungwoo yang cukup dekat. Pria berkebangsaan Cina itu tak henti memandangi wajah cantik si mendiang model terkenal dalam poster yang terpajang di studio miliknya."Sudahlah Dejun, kau bisa mencari cinta yang lain" kata Jungwoo yang jadi jengah karena terus mendengar kegundahan hati temannya.
Jungwoo sebetulnya tak mengenal siapa gadis itu, tapi marga nya mengingatkannya pada Jaehyun. Ia jadi heran apakah semua orang bermarga Jung memang se menawan itu?
"Bagaimana mungkin? Chaeyeon itu cinta pertamaku di sini, mana bisa aku melupakannya" balas Dejun begitu sebal.
Hhh. . . Dasar orang gila, ada-ada saja cinta pertama katanya, cih. Mimpi!
"Terserah kau saja lah, aku mau pulang Jaehyun mungkin akan mengamuk jika aku tak di rumah saat dia pulang. Sampai jumpa Jun" Jungwoo bergegas pamit setelah melihat jam yang berputar di dinding studio, sudah pukul lima sore dan itu artinya sebentar lagi Jaehyun akan pulang dari kantornya.
Jungwoo menaiki angkutan umum menuju jalan ke mansion mewah Jaehyun, butuh waktu satu setengah jam untuk ia sampai ke tujuanya. Terkadang Jungwoo menyumpahi rumah bak istana ini karena sangat jauh untuk di capai, tapi kadang kala itu juga yang membuat Jungwoo senang. Entahlah Jungwoo merasa luasnya tanah ini menjadikan suasana lebih asri.
Gerbang utama mansion terbuka begitu Jungwoo menampakkan wajah manisnya di pendeteksi wajah, mansion mewah itu sangat canggih sehingga Jaehyun tak perlu menyiapkan penjaga untuk mengawasi mansionnya. Meski tetap saja masih ada satu dua penjaga di sudut halaman.
Jungwoo menjadi sosok yang lebih sering tersenyum sekarang, meski tak selebar iklan di pasta gigi namun menurutnya itu adalah perkembangan yang cukup baik.
"Darimana saja kau Kim Jungwoo?" Suara bariton milik Johnny mengejutkannya.
"Kapan kau kembali John?"
"Beberapa jam lalu, masuklah Jaehyun sudah menunggumu"
"Hm, kalau begitu aku masuk dulu"
Tak biasanya Jaehyun pulang lebih awal kecuali jika terjadi hal mendesak, tapi sepertinya Jungwoo tak punya hal mendesak. Terserahlah yang terpenting sekarang adalah menemui Jaehyun dan menenangkannya.
"Jaehyun, ini aku" ucap Jungwoo sebelum memasuki kamar mereka. Tak ada jawaban apapun disana, jadi Jungwoo memutuskan untuk masuk.
Mata bulatnya terkejud bukan main melihat Jaehyun yang basah kuyub, "JAEHYUN!"
"Apa yang terjadi? Mengapa kau basah kuyub seperti ini?!" Ia panik, Jaehyun tak menjawabnya sama sekali. Pria itu malah menarik Jungwoo kedalam pelukannya yang dingin.
"Ku pikir aku kehilanganmu Woo" lirihnya, Jungwoo tertegun.
Apa maksudnya?
"Tidak Jaehyun, aku disini"
"Jangan tinggalkan aku Woo"
KAMU SEDANG MEMBACA
INTIMIDATE [Jaewoo]
FanfictionJangan pernah bermain-main dengan seorang Jung Jaehyun jika kau ingin hidup panjang di dunia, kecuali jika kau seorang Kim Jungwoo. RANK! #4 in Jaewoo #2 in Jaewoo #1 in Luwoo Started 05 October 2019. Jaehyun x Jungwoo BxB NSFW CONTENT!🔞