Dix Neuf

2.8K 346 9
                                    

Sepekan berlalu begitu saja melewati hari-hari penuh tekanan dan kesendirian yang kian membuat sesak, Jaehyun menatap kota dari gedung perusahaannya sendiri gedung itu indah dengan empat puluh delap lantai juga dilengkapi dengan landasan helikopter diatasnya. Ia menarik napas begitu pelan seolah bumi sudah tak lagi memiliki banyak oksigen di dalamnya, matanya masih begitu tajam meski sebuah arsiran hitam dibawah matanya memberitahu bahwa lelaki cerdas itu tak cukup tidur.

Sudah sepekan lamanya ia terlihat begitu menyedihkan, ia memang tak pernah terlihat ramah namun kini aura nya semakin menakutkan bahkan walau ia hanya bernapas sekalipun segalanya akan terasa dingin dan menusuk bagi siapa saja yang melihatnya. Jaehyun berbalik, berjalan begitu saja menuju meja kerjanya yang tak lagi indah dipandang. Meja itu penuh dengan kertas-kertas permohonan kerjasama dan lebih banyak lagi kertas mengenai kekasihnya-Kim Jungwoo yang hilang.

Sebentar, apakah Kim Jungwoo benar-benar kekasihnya. Kekasih mana yang tega meninggalkan kekasihnya sendiri tanpa sebab yang jelas, Jaehyun yakin hanya Kim Jungwoo yang seperti itu.

Telponnya berdering, Jaehyun menatap benda persegi yang terongok kaku di mejanya, sebuah nama perempuan yang tak lagi asing meneleponnya. Pria itu hendak mematikan ponselnya ketika tiba-tiba pintu ruangannya terbuka lebar.

"Kau akan menolak panggilanku lagi, Jung?" Suara sarkastik itu berucap dengan wajah angkuh, Jaehyun melirik sekilas kemudian mengalihkan pandangannya pada tumpukan kertas pekerjaan.

"Kau tidak seharusnya masuk kedalam ruang pribadiku seperti ini Lee Naeun" balas Jaehyun tanpa minat, Naeun berdecih kesal.

"Lantas aku harus apa, kau menolak 42 panggilanku, kau juga tidak membalas hampir 50 pesanku selama dua hari ini Jung" kesal gadis tadi, gadis itu cantik mendatangi ruangannya dengan rambut tergerai juga pakaian yang terlihat cocok di tubuhnya. Namun bukan gadis itu yang Jaehyun mau, ia hanya ingin seorang Kim Jungwoo.

"Kau tidak sepenting itu di kehidupanku, silahkan tinggalkan ruanganku dan jangan pernah kembali" Jaehyun berujar dingin, wajahnya terlihat datar saja saat gadis di depannya nampak sangat kesal dengan ucapannya.

"Jung Jaehyun!"

"Keluar atau kau berakhir dengan semua luka di tubuh, ini peringatan terakhirku."

"Ah, satu hal lagi Lee Naeun. Jangan berharap kau bisa menjadi tunanganku bahkan di dalam mimpimu, jika kau berani berandai-andai seperti itu maka aku akan merusak semua yang kau miliki. Termasuk ibu dan ayahmu, jangan repot memohon pada ayahku karena si tua bangka itu tidak akan bisa mempengaruhiku" mata setajam elang itu menatap sang gadis, bibirnya tersungging miring jelas sekali bahwa senyum itu mengejek sang lawan bicara. Gadis itu hampir menangis, secepat kilat ia membalikkan tubuh dan meninggalkan Jaehyun begitu saja di ruangannya.

Jaehyun mendengus kacau, selalu saja ada kecoa penganggu di hidupnya. Wanita tadi adalah salah satunya.

 Wanita tadi adalah salah satunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INTIMIDATE [Jaewoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang