Perasaan tak asing menjalar disekujur tubuhnya, Jungwoo berjengit masam sedikit terganggu akan rasa tak nyaman yang kini muncul. Beberapa langkah ia meninggalkan pantai menuju rumah kecilnya yang hangat, ia punya rencana untuk memanaskan makan malam karena perutnya meronta ingin diisi juga ada Mark yang harus makan bersamanya."Mark, kau ingin makan Jjangmyeon? Jika ia aku akan merebus mie" suara Jungwoo memenuhi rumah, langkahnya terdengar hingga ke ujung ruangan.
"Mark?" Lelaki itu menanggilnya sekali lagi, ia merasa aneh sekarang sebab Mark tidak menjawab satupun panggilannya. Jungwoo menggidik acuh, melepas sandal sebelum masuk lebih jauh kedalam.
Sosok Mark muncul dengan wajah kaku ketakutan seolah-olah ia baru saja melihat hantu di dalam rumahnya sendiri, wajah pemuda itu tegang sekali matanya tak berkedip dan napasnya pelan-atau ia sungguhan tak ingin bernapas lagi. Jungwoo terkejut bukan main melihat bagaimana kemunculan Mark lengkap dengan ekspresi menyeramkan itu muncul secara tiba-tiba dihadapannya, ia hampir terjerembab.
"Mark ada apa? Kenapa wajahmu begitu ketakutan hah?"
Mark berdiam, bibirnya seolah terkunci begitu rapat tanpa ia duga. Tubuhnya seolah mati rasa dan begitu sulit dikontrol, sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya saat ini Mark sendiri tak paham.
Seutas urat melebar diikuti lelehan keringat yang mulai keluar dari pori-pori wajahnya, Mark merasa sesuatu mencekik lehernya, tubuhnya menegang tanpa sadar ia terhempas diatas lantai kayu rumahnya. Jungwoo terkesiap karena keterkejutannya, tubuh Mark mulai mengejang. Matanya melotot nyarak. Urat-urat kehijauan muncul di kepala, kaki, tangannya mencuat begitu nyata.
"MARK?!" Ia histeris setengah mati, Tubuh malang itu mulai kaku tak bergerak setelah kejang. Mulutnya mengeluarkan buih putih dan sepercik darah segar, Mark tewas begitu saja di depan matanya.
Jungwoo tak percaya, Ia menepuk pipi Mark memakinya tanpa ampun. Ia ingin Mark kembali-ia tak bisa.
"Mark!!!!!"
"Maark kembali, ku mohon kembali Mark! Siapa yang melakukan ini padamu?! MARK JAWAB AKU!!!"
Tak ada jawaban, malam itu gerimis mulai turun menghiasi nirwana yang fana, gemeritiknya terjatuh mewarnai genting kusam dengan suara gaduh yang menyakitkan. Jungwoo menangis buas, ia tergugu lemah sambil memeluk tubuh malang yang kini telah tak bergerak.
"Mark. . . Maafkan aku, hiikksss. ."
─━─━─━─━─∞◆∞─━─━─━─
Jungwoo memeluk guci abu tempat bersemayam Mark yang terakhir, semalam ia menatap jasad Mark yang terbujur kaku mengenaskan didepan matanya. Begitu ketakutan dan gemetar, semalaman ia menangis akan keputusan bodohnya untuk mengajak Mark pergi bila saja ia tak melakukan hal itu mungkin kini Mark masih menjadi seseorang bukan berakhir dengan sadis seperti ini.
Kepalanya blank. Hatinya hancur. Matanya panas sehabis menangis tiada henti, tadi sore Mark dikremasi setelah kematiannya dilaporkan pada kepala desa. Kematian itu tak wajar, begitu janggal dan tak masuk akal.
Maksudnya bagaimana bisa seseorang yang masih sangat muda, sehat, dan begitu ceria tiba-tiba tewas dengan mulut berbusa dan mata melotot tajam. Kematian nya jelas mengundang tanya, Jungwoo adalah satu-satunya orang yang berada di tempat kejadian semalam. Ia juga yang menyaksikan bagaimana Mark kehilangan nyawanya dengan begitu bengis.
Jungwoo yakin sekali, seseorang telah melakukan hal biadab ini pada Mark. Hanya saja ia tak tahu siapa, semua terasa kosong bagaikan jalan buntu. Otaknya hampir pecah memikirkan bagaimana hidupnya selanjutnya, bagaimana Mark menemukan nyawanya terenggut karena telah menuruti keinginannya.
Jiwa ia bisa mengulang kembali segala hal yang telah terjadi, Jungwoo tak akan melihatkan pria malang itu dalam hidupnya yang berantakan. Atau jika bisa memilih Jungwoo bersedia mati untuk menukarkan jiwanya dengan jiwa orang-orang yang di sayanginya.
Sekarang hanya dia sendiri, tak ada siapapun lagi yang akan menemaninya. Tidak ayah atau pun ibu, tidak Seola, tidak Mark, apalagi Jaehyun. Itu semua tak mungkin kembali padanya, segalanya telah hancur.
Bukankah ini pertanda baginya, bahwa keputusan terbaik adalah mengakhiri nyawanya sendiri.
"Aku sudah tidak kuat lagi Tuhan! KENAPA KAU MEMBUATKU SEPERTI INI?!!!" Jungwoo berteriak kalap, tekanan emosional menguasai nada suaranya. Ia terjatuh, berlutut dengan kaki gemetar diatas pasir putih pantai.
Ia menyalahkan takdirnya, seandainya ia yang tewas bukan ibunya. Seandainya saja begitu mungkin segalanya akan jauh lebih baik.
Seola akan tetap memiliki seorang ibu yang menyayanginya, ayahnya tak akan mati sia-sia karena terlalu mencintai istrinya yang telah mati karena melahirkan anak kedua. Ia tak akan bertemu Jaehyun atau siapapun, ia tak akan membunuh Mark seperti ini.
Jungwoo melangkahkan kakinya menuju bibir pantai, ia membiarkan ombak menjilati kakinya dengan deras. Pikirannya melanglang buana menuju metafora terindah yang pernah ia khayalkan, tempat yang begitu indah telah menunggunya di ujung sana. Pemuda itu tersenyum takzim, ia tetap melangkah meski batu karang menyakiti telapak kakinya, tubuhnya semakin jauh termakan oleh tingginya air laut yang mulai kehijauan.
Napasnya mulai habis, Jungwoo melihat empat orang dengan pakaian putih layaknya gaun dan setelan jas menunggunya dengan senyuman yang menghangatkan hatinya, ia hampir menangis demi melihat siapa saja yang berdiri disana.
Itu adalah ibu dan kakaknya, juga ada ayah dan Mark yang melambai kepadanya. Ia menjadi begitu tak sabaran hingga akhirnya semua begitu gelap, ia tak lagi mampu bernapas normal. Dadanya sesak ia ingin berteriak sekencang-kencangnya, ia ingin Ibunya menolongnya.
Sebuah ombak besar datang dari arah tak terduga membanting tubuh ringkihnya dalam gulungan air yang menggila. Sekali lagi, Jungwoo tersenyum tipis.
Ia akan segera menjemput kematiannya.
Fin.
Terima kasih atas dukungannya pada buku ini ya, aku sayang kalian.
Author Otchaaa pamit undur diriOh ya kalian harus tetap #DIRUMAHAJA yaah.
[LAPAK KRITIK, PROTES, HUJATAN]
Silahkan di isi ya . . .[LAPAK DUKUNGAN, PUJIAN, DAN SALAM]
Silahkan di isi ya. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
INTIMIDATE [Jaewoo]
FanfictionJangan pernah bermain-main dengan seorang Jung Jaehyun jika kau ingin hidup panjang di dunia, kecuali jika kau seorang Kim Jungwoo. RANK! #4 in Jaewoo #2 in Jaewoo #1 in Luwoo Started 05 October 2019. Jaehyun x Jungwoo BxB NSFW CONTENT!🔞