26. Flashy Monthversary

13.8K 1.4K 64
                                    

"Happy monthversary, Utami..."

"Mas, serius deh. Is this really necessary?" Wajah Utami memerah dan ia menatap salah tingkah ke arah violis yang berdiri di samping meja mereka. Lagu I Finally Found Someone yang terlantun dari permainan biola di sebelah Utami itu bukannnya membuat hati terenyuh, malah menjadikannya tergoda untuk membenamkan wajah ke serbet restoran dan berharap bisa keluar dari situasi itu.

"Kenapa? Kamu nggak suka?" Arun yang tadinya bersikap penuh percaya diri dengan senyum mengembang kini tampak khawatir.

"Norak, Mas. Malu-maluin, nggak inget umur apa?" bisik Utami sambil menutupi wajahnya dengan serbet agar tak terlihat sang vionis yang makin menghayati permainannya. 

Seluruh wajah pengunjung di restoran kelas atas itu memandang ke arah meja Utami dan Arun dengan tersenyum. Rupanya pemandangan tersebut mampu membuat mereka menganggap pasangan yang baru menjalin hubungan selama sebulan itu sebagai pasangan yang sangat manis dan romantis.

Utami merasa terjebak saat ini. Ia dihubungi Arun untuk bergegas ke restoran hotel ternama yang terkenal sangat mahal dengan menu-menu revolusionernya. Tentu saja Utami berpikir bahwa Arun sedang menjamu klien atau calon investor penting dan membutuhkannya untuk presentasi bisnis mereka. 

Betapa terkejutnya Utami ketika masuk ke restoran itu dan disambut seorang pelayan setelah ia bertanya tentang pengunjung bernama Arun. Setelah itu ia digiring ke tengah restoran dimana Arun dan seorang violis sudah menantinya untuk duduk di depan meja yang sudah dihiasi taburan kelopak mawar dan lilin temaram.

Semua itu dalam keadaan restoran penuh dengan pengunjung.

Rasanya Utami ingin hilang dari muka bumi ketika ia berjalan menuju meja tersebut. Tiap mata pengunjung restoran yang dilalui menatapnya lekat-lekat. Arun sukses menjadikannya pusat perhatian dalam keadaan rambut lepek, baju kusut, dan riasan yang belum sempat diperbaiki.

"Tapi aku bahagia banget bisa ngelaluin satu bulan ini sama kamu. Aku udah suruh Olive ngatur ini semua dari seminggu lalu loh," ujar Arun yang mulai bingung dengan kemampuannya meluluhkan hati perempuan. 

"Ya ampun, Olive tahu?!" Utami terlihat panik dan Arun semakin risih dengan setiap ekspresi yang kekasihnya itu keluarkan. 

"Ya kalo nggak, siapa yang ngurusin surprise ini?" Arun tak habis pikir. Langkah seperti ini biasanya mampu membuatnya meluluhkan hati para mantannya. Setelah sering diabaikan karena kesibukan Arun, perempuan-perempuan yang pernah ia kencani pasti semakin jatuh hati tiap kali Arun memberikan perhatian seperti ini.

Kali ini Arun baru tahu bahwa tidak semua perempuan senang dengan kekasih yang merayakan tanggal jadi secara bulanan seperti ini.

"Habis deh aku sama Olive dan Natasya besok!" keluh Utami dengan wajah kesulitan.

"Maaf deh, aku nggak tahu surprise aku segitu memalukannya..." semangat Arun merosot tajam melihat reaksi-reaksi Utami yang tidak sejalan dengan harapannya. Ia akui bahwa ini kesalahannya karena selama ini terlalu sering berkencan dengan perempuan-perempuan pencari perhatian di sosial media. Suasana-suasana yang ia buat saat ini tentunya dapat menjadi postingan menarik untuk diabadikan di media sosial.

Ia lupa bahwa Utami bahkan tidak memiliki media sosial dan tidak peduli dengan gestur besar seperti ini.

Melihat wajah murung Arun, Utami pun tak tega. Ia segera menggenggam tangan pria itu di atas meja dan berusaha melebarkan senyumnya.

"Terima kasih, Mas Arun. Tapi aku pribadi lebih suka menghabiskan momen seperti ini berdua aja. Bukan di tempat ramai dan mengundang perhatian seperti ini," kata Utami lembut.

Free-Trial Love [DIHAPUS SEBAGIAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang